nusabali

Seniman Bonaventura Bikin Lukisan Hari Penghakiman Terakhir

  • www.nusabali.com-seniman-bonaventura-bikin-lukisan-hari-penghakiman-terakhir

Sambut perayaan Paskah.

DENPASAR, NusaBali.com
Seniman muda asal Desa Abianbase, Banjar Sebate, Badung, Bonaventura I Komang Surya Angga Raditya, mempunyai cara unik dalam menyambut perayaan Paskah. Kali ini, pemuda yang akrab disapa Bon ini ingin memperkenalkan lukisan terbarunya yang bertajuk Penghakiman Terakhir atau The Last Judgment. ini juga dibuatnya sekaligus untuk menyambut perayaan Paskah.

Kali ini, alumni ISI Denpasar ini ingin memperkenalkan lukisan terbarunya. Lukisan berjudul Hari Penghakiman Terakhir atau The Last Judgment ini juga dibuatnya sekaligus untuk menyambut perayaan Paskah.

Tutur alumni ISI Denpasar ini, karya lukisnya tersebut menceritakan bahwa Tuhan datang untuk kedua kalinya diiringi oleh para penghuni Surga. Keseluruhan dari konsep karya, baik karakter maupun latar belakang benar-benar alur autentik hasil dari mimpi Bon sendiri. Ia pun merancang karya ini dengan gambaran nyaris mirip seperti mimpinya tentang penghakiman terakhir tersebut. Termasuk, dari pemilihan warna yang jika diperhatikan memiliki warna dominan biru, putih, dan emas, yang mana hal ini memiliki kesan surgawi menurut seniman.

Sangat banyak makna simbolis yang ingin Bon gambarkan secara tersembunyi pada karya Last Judgment tersebut. Keseluruhan dari mimpi yang ia dapat yaitu, Tuhan dalam ajaran agama Katholik yang sedang menunggangi kuda putih besar, menghunus pedang kebenaran, didampingi Santo Yoseph, Bunda Maria, Malaikat Suci Gabriel dan Mikhael, malaikat kecil, para Kerubim dan Serafim, serta penampakan simbolis dari para penginjil, Matius, Lukas, Yohanes, dan Markus berupa Malaikat Suci, Lembu, Rajawali, dan Singa di dekat pintu gerbang surgawi.

"Pohon kehidupan juga terpampang di depan Surga sebagai lambang kesuburan Kerajaan Allah. Penggambaran Tuhan Allah sendiri dilukiskan dengan sepasang tangan besar disertai Roh kudus dengan simbol burung dan lidah api diselimuti dengan awan tabal sebagai atap Kerajaan Ilahi," terang Bon sembari menjabarkan mimpinya tersebut, Sabtu (20/4).

Menurut pria penyuka gaya lukisan religi tersebut, ia ingin berpesan melalui karyanya bahwa kehidupan yang hanya satu kali ini, sudah sepantasnya seluruh ciptaan-Nya mengamalkan segala perintah-Nya, dan turut menjauhkan seluruh larangan-Nya.  

Selain lukisan dan ilustrasi, Bon juga memiliki berbagai macam buku, baik tulisan, maupun buku cergam unik yang telah ia ciptakan dengan gaya gambar Bali klasik juga gaya modern. *

Komentar