nusabali

Kakak–Adik Tewas Tenggelam di Kolam Renang

  • www.nusabali.com-kakak-adik-tewas-tenggelam-di-kolam-renang

Kakak–adik tenggelam di kolam untuk dewasa di Kolam Renang Taman Tirta, Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi.

MANGUPURA, NusaBali

I Gusti Ngurah APR, 10, bersama adiknya, I Gusti Ngurah AYD, 8, tewas tenggelam di Kolam Renang Taman Tirta, Gulingan, Kecamatan Mengwi, Badung, pada Minggu (21/4) sekitar pukul 16.00 Wita. Kedua bocah buah hati pasangan suami istri I Gusti Ngurah Agung Darmawa, 42, dan Ni Ketut Ari Kesumawati, 42, itu meninggal saat menikmati liburan bersama kedua orangtua mereka.

Kapolsek Mengwi AKP I Gede Astawa yang dikonfirmasi, Senin (22/4), mengemukakan sebelum keduanya diketahui tenggelam, kakak-adik ini masih dalam pengawasan orangtua mereka. Kedua korban berenang di kolam untuk anak-anak. Setelah berenang sekitar 15 menit, kakak-adik ini minta izin kepada orangtua mereka untuk pergi kencing. Diduga, setelah selesai buang air, keduanya berenang di kolam untuk orang dewasa. “Menurut saksi yang kami mintai keterangan di TKP, kedua anak ini berenang di kolam renang untuk orang dewasa,” ungkap AKP Astawa.

Sementara keterangan dari orangtua bocah yang masing-masing duduk di kelas III dan IV SD di Denpasar Barat, ini mereka memantau anak mereka berenang dari kantin. Dikatakan kedua boca naas itu berenang di kolam anak-anak yang berdampingan dengan kolam renang dewasa.

Dari keterangan salah seorang saksi, Ketut Dana, 23, menurut AKP Astawa, saksi mengaku melihat seorang anak naik turun di kolam dewasa. Beberapa menit kemudian saksi melihat salah satu korban melambaikan tangan. Saksi mengira hanya bermain-main dan bercanda sehingga dia tidak berburuk sangka dan sama sekali tidak melakukan pengecekan.

“Setelah beberapa saat kemudian kolam renang sepi. Saat dicek ternyata kedua korban sudah tenggelam di dasar kolam. Saat diselamatkan kondisinya masih lemas. Keduanya sempat dibawa ke Puskesmas Mengwi. Namun kedua bocah itu nyawanya tak tertolong,” ungkap AKP Astawa.

Guna kelancaran penyelidikan terhadap tewasnya kedua bocah itu, Polsek Mengwi dan Polres Badung langsung memasang police line di TKP.  Selain itu memeriksa beberapa saksi dari pihak penyedia jasa. Sementara untuk orangtua korban belum dijadwalkan untuk dimintai keterangan.

“Penyelidikan nantinya penyidik wajib hati-hati supaya tidak ada kekeliruan apakah kejadian tersebut murni musibah, kelalaian orangtua atau kelalaian pihak pengelola jasa. Kami belum menjadwalkan pemeriksaan terhadap orangtua maupun penyedia jasa,” tandasnya.

Hal senada diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Badung AKP I Made Pramasetia. “Kami sedang melakukan pemeriksaan termasuk meminta keterangan pemilik kolam,” tuturnya. Sementara itu, pengelola kolam renang, Made Nurdianta belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi melalui telepon, dia menyatakan sedang ada upacara. Dirinya minta NusaBali untuk datang kembali, Selasa (23/4) hari ini.

Sedangkan kediaman pasutri I Gusti Ngurah Agung Darmawa dan Ni Ketut Ari Kesumawati, di Jalan Batur Sari II No 7 Padang Sambian, Denpasar, terlihat sepi. Tidak ada aktivitas apapun di rumah tersebut. Beberapa tetangganya mengaku, pemilik rumah sedang tidak berada di tempat.

Informasi yang berhasil dikumpulkan dari tetangga, sejak Minggu (21/4), keluarga ini pulang ke kampung halaman Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Tabanan. “Kemarin sudah kosong rumahnya, mereka pulang ke kampung,” ucap salah satu tetangganya.

Sementara itu, Kelian Adat Banjar Perean I Made Sudana mengatakan kedua korban adalah warga asli Banjar/Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Saat ini jenazah sudah di rumah duka dibawa pada Minggu (21/4) malam sekitar pukul 20.00 Wita. “Jenazah kedua korban ini sudah di rumah duka pada Minggu malam dibawa dari Puskesmas Mengwi,” ujarnya.

Dikatakannya, dua korban ini merupakan anak kedua dan ketiga dari tiga bersaudara pasangan dari Gusti Ngurah Darmawa dengan Gusti Ni Ketut Ari Kesumawati. Kesehariannya tinggal di Denpasar dan sewaktu-waktu baru pulang ke Tabanan, karena anak pertamanya (perempuan) sekolah di SMPN 2 Baturiti. “Warga kami ini jarang di Perean, sering tinggal di Denpasar dan mereka ini (korban) masih SD,” jelasnya.

Sudana mengaku kaget atas musibah yang menimpa warganya tersebut. Padahal dia sempat melihat keluarga ini pergi ke Denpasar untuk acara liburan. “Saya dengar Minggu sore, sangat kaget atas meninggalnya kakak adik ini,” ujarnya sembari mengatakan dia tidak mengetahui pekerjaan sang ayah.

Sudana belum bisa memberikan keterangan lengkap, karena dia belum sempat ke rumah duka lantaran di Banjar Perean sedang persiapan odalan di Pura Dalem yang akan berlangsung pada Buda Wage Kelawu, Rabu (24/4) besok. Namun terkait upacara kedua korban tersebut akan dilakukan pada Sukra Umanis Kelawu, Jumat (26/4). “Apakah akan ngaben atau bagaimana ini belum tahu, setelah hari Rabu baru dibahas,” imbuhnya. *pol, asa, des

Komentar