nusabali

Tujuh SMP di Tabanan Masih Gelar UNKP

  • www.nusabali.com-tujuh-smp-di-tabanan-masih-gelar-unkp

Sebanyak 6.333 siswa dari 42 SMP di Kabupaten Tabanan hari ini, Senin (22/4),  mengikuti ujian nasional.

TABANAN, NusaBali
Dari 42 SMP, ada tujuh sekolah masih melakukan ujian nasional kertas pensil (UNKP), lantaran keterbatasan sarana dan prasarana.  Tujuh sekolah yang masih gelar UNKP adalah SMPN 1 Kediri, SMPN 2 Tabanan, SMPN 2 Penebel, SMPN 3 Penebel, SMPN 2 Selemadeg, SMPN 2 Selemadeg Barat, dan SMPN 5 Pupuan.

Kabid SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan I Nyoman Darmawita menjelaskan tahun 2019 sebanyak 6.333 siswa ikuti ujian nasional. Dari jumlah itu sebanyak 5.037 siswa mengikuti UNBK dan 1.297 murid mengikuti UNKP. “Sekolah yang masih melaksanakan UNKP karena keterbatasan sarana,” ujarnya, Minggu (21/4).

Dikatakannya, soal-soal buat SMP yang mengikuti UNKP telah dikirim ke sekolah masing-masing. Meskipun soal telah dikirim ke sekolah, pihaknya menjamin tidak ada terjadi kecurangan ataupun soal dicuri. “Soal itu dalam keadaan tersegel saat ini sudah ada di masing-masing sekolah yang menyelenggarakan UNKP,” tutur Darmawita.

Dia menjelaskan, dari 35 sekolah yang menggelar UNBK mereka ada yang meminjam komputer ke SMA dan SMK terdekat. Ini karena setiap sekolah masih belum lengkap memiliki sarana. “Yang ikut UNBK sudah dipersiapkan sarana prasarananya baik genset dan wifi,” ucapnya sembari menyebutkan pejabat di Dinas Pendidikan akan memantau jalannya ujian.

Untuk mengantisipasi kebocoran soal, Darmawita mengaku keamanannya sudah sepenuhnya diserahkan ke sekolah masing-masing. “Keamanan soal diserahkan kepada sekolah, di samping itu ada pengawas dari Dinas Pendidikan,” tegasnya.

Darmawita menerangkan, ujian nasional SMP berlangsung selama empat hari mulai Senin sampai Kamis (22 – 24 April) mendatang. Ada empat materi yang diujikan yakni Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris. “Mudah-mudahan tahun depan seluruh sekolah bisa gelar UNBK. Kami terus berupaya menyiapkan fasilitas pendukung di setiap sekolah secara bertahap,” tandas Darmawita. *des

Komentar