nusabali

IHGMA Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0

  • www.nusabali.com-ihgma-siap-hadapi-revolusi-industri-40

Dewan Pengurus Daerah Indonesian Hotel General Manager Association (DPD IHGMA) Bali menyelenggarakan rapat kerja daerah (Rakerda) ke-2 dalam rangka meningkatkan kualitas anggota agar siap menghadapi revolusi industri 4.0 yang kian menggeliat.

MANGUPURA, NusaBali

"Kami IHGMA Bali terus meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, baik itu di perhotelan atau pariwisata dengan bekerja sama dengan BNSSP dan Kementerian Pariwisata bidang SDM. Kami juga melakukan uji kompetensi untuk general manajer agar bisa standar yang ditetapkan," kata Ketua DPD IHGMA Bali, I Nyoman Astama, Sabtu (20/4).

Astama mengatakan, IHGMA telah meluncurkan program skill development termasuk pelatihan dan sertifikasi para GM anggota IHGMA untuk mendapatkan pengakuan keahlian bidang perhotelan dari BNSP.

"Di tahun 2019 ini kami mencoba untuk menggali secara holistik permasalahan permasalahan anggota di era digitalisasi industri 4.0 yang didominasi akibat kemajuan teknologi sehmgga peningkatan soft skills para anggota dirasakan semakin urgent di tengah persaingan yang multidimensi dan agresif ini," ujar Astama yang juga  Founder and Managing Director NUSA Hosiptality Management itu.

Sementara itu, Panitia Penyelenggara Rakerda ke-2 tahun 2019, Fransiska Handoko mengatakan, Rakerda yang dirangkaikan dengan HUT ke-3 IHGMA menghasilkan kemajuan bagi dunia perhotelan. "Saya berharap Rakerda ini dapat bermanfaat bagi anggota IHGMA dalam mengembangkan industri perhotelan yang dihadiri 82 anggota," kata alumnus Blue Mountains International Hotel Management School Australia ini.

Sementara itu K Swabawa, selaku Director of Operations Global Hospitality Expert (GHE) dalam pemaparannya mengatakan fenomena disrupsi dan kemajuan sistem robotik software harus dapat dikombinasikan dengan baik agar pelayanan prima secara berkepribadian (human personalize service) sebagai core business dunia perhotelan senantiasa dapat ditampilkan sesuai adaptasi kemajuan peradaban manusia.

"Industri lainnya bisa menerapkan 75 persen sampai 90 persen adalah sistem robotik, sementara di dunia perhotelan tentunya tidak dapat diasumsikan seperti demikian, kalaupun ada itu sifatnya adalah konsep tematik yang memiliki market segment tertentu. Untuk itu, GM membutuhkan wawasan yang luas dalam menyikapi fenomena ini," ujar Swabawa yang juga Wakil Ketua DPD IHGMA Bali ini.*ant

Komentar