nusabali

Dewasa dan Lansia Penting Divaksin

  • www.nusabali.com-dewasa-dan-lansia-penting-divaksin

Ada beberapa vaksin yang sebenarnya bisa diberikan untuk orang dewasa dan lansia seperti vaksin influenza, vaksin pneumokokus, dan vaksin zoster

Biaya Belum Ditanggung BPJS Kesehatan


DENPASAR, NusaBali
Belum banyak yang menyadari bahwa orang dewasa dan lansia (lanjut usia) memerlukan vaksin. Biasanya masyarakat hanya mengenal imunisasi bagi bayi dan balita. Namun ternyata, vaksin untuk orang dewasa dan lansia juga sama pentingnya. Hal tersebut diungkap dalam kegiatan Training Vaksinologi bagi Tenaga Kesehatan khususnya Dokter Penyakit Dalam di wilayah Bali yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Bali di Sanur, Denpasar, Sabtu (20/4).

Menurut Ketua PAPDI Bali dr I Gusti Putu Suka Aryana SpPD K-Ger, dewasa dan lansia perlu divaksin karena daya tahan atau kekebalan tubuhnya mulai menurun sehingga gampang menderita penyakit infeksi. Kata lansia merujuk pada usia di atas 60 tahun. Di sisi lain, dalam usia tersebut juga rentan mengalami penyakit tidak menular seperti jantung, ginjal, diabetes, dan lain-lain.

Ia mencontohkan, vaksin influenza tidak hanya sekedar mencegah untuk tidak flu pada dewasa dan lansia. Namun dengan mengurangi kejadian influenza dan penyakit infeksi lainnya, maka penyakit lainnya juga akan bisa dicegah. “Saat usia lanjut menderita influenza, maka akan terjadi peradangan yang akan memicu penyakit-penyakit lain jadi tambah berat. Orang yang sakit jantungnya yang awalnya ringan, jadi tambah berat. Orang yang pembuluh darahnya kecil jadi tersumbat karena adanya inflamasi (radang) dan infeksi, sehingga menyebabkan stroke. Makanya vaksinasi ini sangat penting,” ujar dr Suka.

Lanjutnya, ada beberapa vaksin yang sebenarnya bisa diberikan untuk orang dewasa dan lansia seperti vaksin influenza, vaksin pneumokokus, vaksin zoster, dan beberapa vaksin lainnya. Sayangnya, biaya vaksin untuk dewasa dan lansia ini belum ditangggung BPJS. “Setiap rumah sakit pasti menyediakan vaksin untuk orang dewasa dan lansia. RS Sanglah salah satunya, tapi kliniknya belum ada. Cuman biayanya belum dicover BPJS. Jadi ini masalah ekonomi lagi,” bebernya.

Ditambahkan oleh Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI, Dr dr Iris Rengganis SpPD K-A1, vaksinasi influenza tidak hanya penting bagi lansia sesuai dengan rekomendasi WHO dan Satgas Imunisasi PB PAPDI, namun juga penting untuk usia di atas 18 tahun. Menurutnya, penting juga membuka klinik untuk imunisasi dewasa dan lansia. “Alangkah baiknya kalau bisa membuka klinik baik di rumah sakit maupun di klinik-klinik tertentu, karena akan memudahkan orang mencari tempat melakukan vaksinasi dan konsultasi,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya MPPM mengatakan, saat ini subsidi vaksin oleh pemerintah memang masih terbatas pada vaksin balita. Biaya pengadaan vaksin juga sangat besar. “Pemerintah memang belum mengalokasikan anggaran untuk pembelian vaksinasi untuk dewasa dan lansia. Sehingga mereka harus membayar ketika ingin vaksin,” kata dr Suarjaya.

Menurutnya, bayi dan balita merupakan yang paling rentan terhadap penyakit infeksi. Karena itu, imunisasi dimulai pada bayi dan balita. Saat ini cakupan imunisasi untuk bayi dan balita di Bali sudah mencapai 99 persen lebih dengan harapan tidak terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) pada penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.

“Dengan cakupan imunisasi dasar lengkap bagi bayi dan balita hampir 100 persen, tidak ada lagi KLB. Sementara untuk imunisasi dewasa dan lansia, mungkin dilihat urgensinya dulu. Misalnya kanker serviks yang penting dicegah lewat vaksin. Provinsi Bali sudah memikirkan hal itu agar bisa memberikan vaksin pencegahan kanker serviks untuk semua remaja di Bali. Sedangkan yang lainnya masih belum dapat dialokasikan anggaran untuk itu,” tandasnya. *ind

Komentar