nusabali

Gung Inda Menjadi Wanita Pertama Lolos Parlemen dari Petang

  • www.nusabali.com-gung-inda-menjadi-wanita-pertama-lolos-parlemen-dari-petang

Srikandi Golkar asal Puri Carangsari, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Badung, I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha alias Gung Inda, 43, mencatat sejarah dalam Pileg 2019.

DENPASAR, NusaBali

Dialah srikandi politik pertama yang berhasil lolos ke kursi parlemen DPRD Badung dari Dapil Kecamatan Petang. Uniknya, putri dari sesepuh Golkar I Gusti Ngurah Alit Yudha ini lolos ke DPRD Badung 2019-2024 dengan naik kendaraan PDIP.

Dalam Pileg 2019 ini, Gung Inda lolos ke DPRD Badung Dapil Petang dengan perolehan 5.900 suara. Gung Inda lolos ke kursi DPRD Badung Dapil Peteng bersama 2 caleg lainnya dari parpol bgerbeda, yakni I Gusti Lanang Umbara (PDIP/yang meraih 6.202 suara) dan I Nyoman Suka (incumbent dari Golkar/raih 3.000 suara).

Berdasarkan hasil perhtungan sementara suara tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) hasil Pileg 2019, Sabtu (20/4), Gung Inda lolos ke DPRD Badung bersama 7 srikandi lainnya dari semua Dapil. Mereka masing-masing Ni Luh Putu Gede Rara Hita Sukma Dewi (PDIP/Dapil Mengwi), Ni Komang Triani (PDIP/Dapil Mengwi), Ni Luh Sekarini (PDIP/Dapil Abiansemal), Ni Ketut Suweni (Golkar/Dapil Kuta Selatan), Putu Yunita Oktarini (PDIP/Dapil Kuta), Ni Luh Gede Sri Mediastuti (Golkar/Dapil Kuta), Yayuk Agustin Lessy (PDIP/Dapil Kuta Utara).

Perolehan suara Gung Inda yang cukup signifikan ini sekaligus mengubah peta dan warna politik di Desa Carangsari, Kecamatan Petang. Awalnya, Desa Carangsari berwarna kuning dengan ketokohan ayah dari Gung Inda, IGN Alit Yudha, yang mantan Ketua DPD I Golkar Bali 1999-2005. Namun, kini Carangsari berubah menjadi merah total (metal).

Kepada NusaBali, Minggu (21/4), Gung Inda mengatakan perjuangan untuk berebut kursi DPRD Badung tidaklah mudah. Di Desa Carangsari saja, Srikandi Politik kelahiran18 Desember 1976 ini harus dikeroyok 4 caleg dari partai berbeda, yakni 3 caleg Golkar dan 1 caleg Gerindra.

Sudah begitu, Gung Inda hanya punya waktu 6 bulan bersosialisasi dan kampanye. Pasalnya, Gung Inda secara mendadak dicomot oleh Ketua DPC PDIP Badung, Nyoman Giri Prasta, untuk maju tarung sebagai caleg PDIP untuk kursi DPRD Badung Dapil Petang. Gung Inda yang notabene Srikandi Golkar, direkrut untuk memenuhu kuota caleg perempuan PDIP.

“Saya tidak punya banyak waktu, hanya efektif 6 bulan saja bersosialisasi, karena diminta Pak Giri Prasta maju tarung. Waktu penghitungan suara di desa-desa, Pak Giri Prasta sempat worry saya KO (kalah). Tapi, ternyata hasilnya saya meraih suara signifikan,” ujar politisi-pengusaha mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bali yang dalam Pileg 2014 maju tarung sebagai caleg DPRD Bali dari Golkar Dapil Badung ini.

Menurut Gung Inda, sang ayah yakni IGN Alit Yudha tidak ikut terlibat untuk memenangkan dirinya. Sebab, Alit Yudha sedang sakit. Justru kakak kandungnya, almarhum I Gusti Agung Daniel Yunandha Yuda, yang lebih dulu kampanyekan Gung Inda ke basis-basis suara. Gung Daniel menyampaikan kepada masyarakat kalau dirinya selaku kader NasDem, tidak akan maju ke Pileg 2019. Masyarakat diminta memenangkan Gung Inda.

Sayangnya, Gung Daniel keburu meninggal mendadak diduga akibat serangan jantung, dua bulan lalu. Gung Inda sendiri mengaku tidak tahu kalau sang kakak aktif mengkamapnyekan dirinya. “Itu saya baru tahu setelah banyak pemilih menyampaikan ke saya kalau almarhum Gung Daniel yang menitipkan saya. Sebelum meninggal, Gung Daniel mengatakan menitip ‘pusaka’. Ternyata, yang dimaksud pusaka itu saya,” kenang Gung Inda.

Gung Inda mengakui, selama ini dirinya menggalang dukungan dengan strategi door to door dan simakrama. Dia menggerakkan relawan yang kredibelitasnya bagus. Selain itu, dia mencari referensi sebanyak-banyaknya dan berusaha sebaik mungkin untuk menyedot simpati masyarakat. ”Kita berupaya mendapatkan tempat di hati rakyat dengan menyampaikan program dan tetap tegas kalau ada yang nyeleneh,” papar owner Pod Chocolate Bali dan sekaligus Managing Director True Bali Experience ini.

Dengan pola gerakan seperti itu, Gek Inda bisa lolos ke kursi DPRD Badung dengan raihan 5.900 suara. Bahkan, di Banjar Selantang, Desa Bilok Sidan, Kecamatan Petang, Gung Inda aksi sapu bersih suara tanpa menyisakan suara untuk caleg lain.

“Nama Ajung tiyang (ayah saya) dan kakek tiyang (Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai, Red) masih dikenang masyarakat. Kemudian, program Pak Bupati Giri Prasta juga sangat didukung oleh masyarakat. Kebetulan, saya dijemput Pak Bupati Giri Prasta dan diajak ke PDIP, itu pengaruhnya sangat besar,” tandas Gung Inda.

Setelah mengukuhkan diri sebagai perempuan pertama dari Dapil Petang lolos ke kursi parlemen, Gung Inda berjanji akan mengemban mandat rakyat ini dengan maksimal. “Menjadi perempuan pertama lolos ke legislatif DPRD Badung merupakan kebanggaan. Namun, ini tantangan untuk menunjukkan perjuangan maksimal mengawal aspirasi rakyat. Saya akan membawa sebanyak-banyaknya program pemerintah untuk masyarakat Petang,” jelas Gung Inda yang kini menjabat Wakil Ketua Kadin Bali. *nat

Komentar