nusabali

29 Perempuan Muda Diamankan di Bandara Ngurah Rai

  • www.nusabali.com-29-perempuan-muda-diamankan-di-bandara-ngurah-rai

Sebanyak 29 perempuan yang diduga korban human trafficking (perdagangan manusia) diamankan petugas di Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Jumat (27/5) siang.

Tak Mampu Tunjukan Dokumen, Diduga Korban Human Trafficking

DENPASAR, NusaBali
Sebelum diamankan, para perempuan yang se¬ba¬gian masih di bawah umur ini diselundupkan dari Sumba Barat, NTT menuju Ja¬karta dengan pesawat Garuda, untuk selanjutnya dipekerjakan di luar negeri.

Digagalkannya keberangkapan 29 perempuan yang diduga korban human traffi¬c¬king di Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kamis kemarin, dilaku¬kan kepo¬lisian, TNI, dan petugas bandara bekerjasama dengan pengurus organisasi komuni¬tas Floba¬mo¬ra (Flores, Sumba, Timor, Alor). Kebetulan, pesawat Garuda yang me¬nga¬ng¬kut pa¬ra calon TKI ini dari NTB transit ke Bandara Ngurah Rai.

Semua berawal Kamis siang sekitar pukul 11.00 Wita, ketika pihak kepolisian dan TNI mendapat informasi perihal adanya puluhan wanita muda hendak diberangkat¬kan dari Bandara Tambolaka Sumba Barat (NTB) menuju Jakarta. Dari informasi itu, pe¬sa¬wat yang mengangkut mereka akan transit ke Bandara Ngurah Rai.

Begitu dapat informasi, polisi bersama TNI dan pentolan Flobamora langsung tu¬run ke Bandara Ngurah Rai untuk memeriksa langsung kebenaran informasi ter¬se¬but. Benar saja, siang sekitar pukul 13.58 Wita, ada 29 perempuan muda yang tu¬run dari pesawat Garuda nomor penerbangan GA 461. Mereka sebelumnya diter¬ba¬ng¬kan dari Sumba Barat.

Para perempuan muda yang masuk di Gate 1B Bandara Ngurah Rai ini pun di¬pe¬rik¬sa petugas satu per satu dan diminta menunjukan surat-surat kelengkapan do¬ku¬mennya. Namun, mereka semua tak mampu menunjukkan dokumen ketenaga¬ke¬r¬jaan. Yang mampu mereka tunjukkan hanya boarding pass.

Menurut sumber di lapangan, 29 perempuan muda yang diduga korban human trafficking ini menunjukkan boarding pass keberangkatan dari Bandara Ngurah Rai menuju Bandara Internasional Soekarno-hatta Cengkareng, Tangerang, Banten me¬nggunakan pesawat Lion Air. Sesuai jadwal, mereka akan berangkat Kamis petang pukul 18.00 Wita. “Mereka kebingungan, karena tidak mampu menunjukkan surat-surat kelengkapan seperti ketenagakerjaan," katanya.

Karena tidak berhasil menunjukkan kelengkapan dokumen, 29 perempuan asal Sumb Barat ini kemudian dibawa petugas gabungan ke Mapolsek KP3 Bandara Ngu¬rah Rai, Kamis sore pukul 15.40 Wita, untuk dimintai keterangannya lebih lanjut. Selain itu, polisi juga meminta keterangan seorang penjemput rombongan perempuan mu¬da ini, yakni Ardi Supraptama, 44.

Dari keterangan Ardi Supratama, penjemput yang tinggal di Jalan Kunci C 8/11 RT 007 RW 006 Pondok Karya, Tangerang Selatan ini, 29 perempuan muda asal NTT tersebut rencananya akan dibawa ke PT Citra Kartini Mandiri di Jakarta Selatan. Ar¬di menyatakan dokumen 29 perempuan tersebut sah menurut Undang-undang. Do¬¬kumen ketenagakerjaannya sudah ada di Jakarta.

Petugas tidak mau percaya begitu saja pengakuan Ardi. Petugas pun meminta yang bersangkutan untuk membawa dokumen ketenagakerjaan 29 perempuan tersebut ke Bali. "Penjemput ini mengatakan seorang pengurus bernama Arka akan datang ke Ba¬li membawa dokumen malam ini (tadi malam, Red),” tandas sumber tadi.

Hingga kemarin petang pukul 18.30 Wita, 29 perempuan yang diduga korban hu¬man trafficking ini masih diamankan di Bandara Ngurah Rai, belum diberang¬ka¬t¬kan ke Jakarta. Buat sementara, perempuan yang semuanya berasal dari Sumba Ba¬rat, NTT ini diamankan di Class Room Airport Security Department, agar tidak menjadi perhatian publik.

Kapolsek KP3 Bandara Ngurah Rai, Kompol Krisna, mengatakan pihaknya masih mendalami keterangan 29 perempuan yang hendak berangkat ke Jakarta untuk di¬pe-kerjakan di luar negeri ini. "Kita masih dalami keterangannya dan terlusuri do¬kumennya,” ujar Kapolsek Krisna.

Sementara itu, Ketua Pengurus Flobamora, Yuzdi Diaz, mengatakan kecurigaan adanya human traffiicking mucul dari kejanggalan keterangan dari 29 perempuan asal Sumba Barat tersebut. Mereka ternyata memiliki KTP yang dikeluarkan secara serentak sekitar empat hari lalu. Usia mereka juga tidak jelas.

“Mereka mengaku semuanya berada di bawah seorang pengurus yang sudah lebih dulu ke Jakarta. Ijazah mereka juga diakui telah dibawa sang pengurus," ungkap Yuzdi Diaz kepada NusaBali, Jumat kemarin.

Sebagai orgasisasi komunitas yang mengayomi masyarakat NTT, kata Diaz, Flo¬bamora merasa memiliki kepentingan untuk mengetahui dokumen serta kelengkapn surat-surat 29 perempuan asal Sumba Barat yang hendak berangkat ke Jakarta buat dijadikan TKI tersebut.

"Informasi awalnya memang ada 31 orang yang dibawa ke Jakarta. Karena satu orang sedang hamil dan satu lagi masih di bawah umur, makanya mereka ditahan di Bandara Tambolaka. Nah, sisanya 29 orang ini lolos sampai ke bandara Ngurah Rai. Kita akan cross check, jangan-jangan ada pemalsuan identitas juga," tandas Diaz. 7 da

Komentar