nusabali

Abrasi Pantai di Jembrana Makin Parah, Dewan Teriakkan Penanganan

  • www.nusabali.com-abrasi-pantai-di-jembrana-makin-parah-dewan-teriakkan-penanganan

Rombongan Komisi C DPRD Jembrana melakukan sidak ke pantai Pengambengan, Banjar Ketapang Lampu, Desa Pengembengan, Kecamatan Negara yang terkikis abrasi, Jumat (27/5).

NEGARA, NusaBali
Melihat abrasi parah yang mengancam rumah penduduk itu, anggota Dewan minta Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida segera melakukan penanggulangan bencana.

Saat sidak, anggota Dewan melihat fakta 5 dari 15 rumah penduduk sekitar terancam abrasi. Tak hanya itu, dua warga bahkan telah membongkar rumahnya karena tergerus abrasi. Keluarga yang menghuni 2 rumah milik warga Tionghoa itu pernah kehilangan rumah akibat abrasi tahun 2013. “Abrasi semakin parah sejak perluasan Pelabuhan Pengambengan. Dulu daratan masih sangat jauh,” ujar anggota DPRD Jembrana asal Pengambengan, Felinand Taufic.

Menurut Felinand Taufic, abrasi yang semakin meluas di Dusun Kepatang Lampu, juga melenyapkan bangunan Pos TNI AL. Bekas bangunan mercuar peninggalan zaman Jepang juga tinggal pondasi yang masih terendam di tepi pantai. “Rumah warga sangat terancam,” imbih Felinand. Tak jauh beda, di Dusun Pebuahan, Desa Banyubiru, abrasinya juga parah. Belasan rumah serta bangunan warung di sisi selatan jalan di ambang kehancuran. Jika tidak segera ditangani, abrasi akan menghancurkan belasan rumah di utara jalan.

Ketua Komisi C DPRD Jembrana, Ida Bagus Susrama, mengatakan Kabupaten Jembrana memiliki garis pantai sepanjang 76 kilometer dari Gilimanuk hingga Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan. Beberapa titik abrasi seperti di Pengambengan dan Pebuahan telah beberapa kali menghancurkan rumah warga. “Kami sudah sering mendorong bersama eksekutif untuk perbaikan,” katanya.

Menurutnya, membangun pengaman pantai sebagai penangkal abrasi, membutuhkan dana besar. Diharapkan ada skala prioritas penanganan abrasi. Paling tidak ada pembangunan pengamanan pantai yang bisa dicicil 100-200 meter setiap tahun. Sehingga dalam jangka waktu beberapa tahun ke depan, semua bisa terlindungi. “Kami mohon dengan hormat kepada yang berwenang di provinsi, ada perhatian lebih kepada Jembrana,” harap Ida Bagus Susrama, dewan asal Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana ini. 7 ode

Komentar