nusabali

Saat Mancing, Nelayan Mendadak Stroke

  • www.nusabali.com-saat-mancing-nelayan-mendadak-stroke

Karena korban tidur tengadah dalam perahu yang dibawanya. Perahu ini pun terbawa arus laut.

GIANYAR, NusaBali
Seorang nelayan, I Wayan Sudra,58, asal Banjar Lebih Beten Kelod, Desa Lebih, Gianyar, mengalami stroke saat mancing ikan di tengah perairan Lebih, Selasa (16/4). Karena serangan itu, perahu yang ditumpangi hanyut hingga ke perairan Sanur, Kota Denpasar.

Korban Sudra diketahui terserang sakit oleh salah seorang nelayan di perairan Sanur, Denpasar. Karena korban tidur tengadah dalam perahu yang dibawanya. Perahu ini pun terbawa arus laut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar Anak Agung Gde Oka Digjaya saat dikonfirmasi, mengatakan korban sudah diselamatkan. Sehingga saat ini telah diberikan penanganan medis di IGD RSUD Sanjiwani Gianyar. "Saat ditemukan sekitar pukul 10.00 Wita oleh Balawista Sanur, langsung mengontak Balawista Gianyar. Bahwa ada nelayan asal Lebih mengalami stroke saat mancing. Sehingga dievakuasi ke daratan Lebih dan langsung diberikan penanganan," terangnya.

Digjaya mengaku, saat diantar ke RSUD Sanjiwani, korban dalam keadaan pingsan. Tensinya saat itu sekitar 211/98 dan denyut nadi 41. "Penyelamatan korban berkat kerjasama antara nelayan, Balawista Sanur dan Gianyar," imbuh Oka Digjaya.

Anak korban, I Wayan Sunarta mengatakan, ayahnya punya riwayat tensi tinggi. Kemungkinan, tensi tinggi tersebut kumat hingga menimbulkan  stroke saat mancing di tengah laut. "Kalau badannya memang besar dan kekar, tapi punya riwayat tensi tinggi," imbuhnya.

Sunarta sendiri tidak tahu persis kejadian di tengah laut. Sebab ayahnya baru pertama kali pergi melaut sendirian. "Biasanya berdua sama temannya, tumben sekali ini melaut sendiri. Padahal sudah saya larang," ujarnya.

Kata dia, ayahnya mulai melaut sekitar pukul 06.00 Wita dari Pantai Lebih. Sejam sebelumnya, keduanya masih sempat menonton sepakbola sekitar pukul 05.00 Wita. "Jam lima masih saya ajak nonton bola. Lalu jam enam berangkat dari rumah," jelasnya. Tiba-tiba sekitar pukul 10.00 Wita, ia mendapat kabar bahwa ayahnya mengalami stroke saat mancing. Saat itu, sedang dievakuasi melalui pantai di belakang Hotel Rumah Luwih, Desa Lebih,  Gianyar. Dikatakan, bagian tubuh ayahnya sebelah kiri tidak bisa digerakkan pasca kejadian. Beruntung setelah mendapatkan penanganan, ayahnya mulai sadarkan diri. Hanya saja masih sulit diajak bicara. "Sudah siyuman, tapi masih kritis. Sama sekali tidak bisa bicara. Kata dokter pembuluh darah di kepala pecah, sedikit saja bicara langsung naik tensi bapak," ujarnya.

Kejadian mengancam nyawa saat di laut, ternyata pernah dialami korban sekitar 10 tahun silam. "Saat itu mancing udang di Pantai Klotok, Klungkung. Mungkin terbentur karang, perahu terbalik dan bapak tenggelam," jelasnya. Ketika itu, korban berhasil dievakuasi sehingga nyawanya terselamatkan. *nvi

Komentar