nusabali

Diserempet Truk, Ayah Dua Anak Tewas

  • www.nusabali.com-diserempet-truk-ayah-dua-anak-tewas

Kedua anaknya kini yatim piatu karena istri dari Ketut Sudarma yakni Ni Nyoman Dayu Andayani tiga tahun lalu telah meninggal karena sakit jantung.

Alami Patah Leher, Sopir Truk Diduga Mabuk


TABANAN, NusaBali
Kecelakaan renggut korban jiwa kembali terjadi di Jalur Denpasar-Gilimanuk tepatnya di Banjar Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan pada Senin (15/3). Korbanya I Ketut Sudarma, 48, tewas ditempat usai diserempet truk. Korban mengalami patah tulang leher sehingga nyawanya tidak bisa ditolong.

Informasi yang dihimpun, kecelakaan tersebut terjadi Senin malam sekitar pukul 20.00 WITA. Saat itu Ketut Sudarma yang mengendarai Honda Scopy nopol DK 3063 GAE datang secara bersamaan dengan Truk Mitsubitshi nopol P 8416 UZ yang dikemudikan Kenu I Gusti, 22, dari arah timur menuju barat.

Setibanya di lokasi kejadian kilometer 17.6 dengan kondisi jalan lurus, kendaran truk tersebut menyerempet dan membentur Honda Scopy yang dikemudikan Sudarma. Korban pun saat itu oleng ke kiri selanjutnya jatuh terpental membentur aspal di badan jalan sebelah selatan as jalan.

Akibat kejadian tersebut korban asal Banjar Tegal, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan ini pun tewas dilokasi kejadian. Ketut Sudarma mengalami patah leher dan luka lebam dibagian wajah. Sementara pengemudi truk Kenu I Gusti asal Dusun/Desa Kedung Sumur, Banyuwangi sempat kabur namun berhasil dihentikan masyarakat di daerah Banjar Gerokgak, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan.

Kanit Laka Polres Tabanan Iptu I Ketut Bagiana seijin Kasatlantas Polres Tabanan, AKP Ida Ayu Made Kalpika Sari ketika dikonfirmasi menjelaskan, bahwa kecelakaan tersebut berawal dari truk menyerempet pengendara motor hingga terjatuh diaspal sehingga pengendara motor mengalami patah leher dan meninggal di lokasi kejadian. "Korban ini tidak ada dilindas truk, lehernya patah karena terpental," ungkapnya.

Dikatakan sopir truk sampai menyerempet sepeda motor karena dipengaruhui alkohol. Dimana saat diajak berbicara ada bau alkohol tercium dari mulutnya. "Setelah diminta keterangan sopir ini mengakui sempat minum di kawasan Cargo Denpasar bahkan usai nabrak sempat lari dan dihentikan masyarakat sampai di Daerah Gerokgak," beber Iptu Bagiana.

Untuk saat ini sopir telah diamankan di Polres Tabanan begitu pula kendaraanya. "Sedangkan jenazah korban usai dibawa ke BRSUD Tabanan telah dibawa kerumah duka untuk diupacarai pada Senin malam sekitar pukul 24.00 Wita," tambahnya.

Sementara itu suasana duka dirasakan keluarga korban Ketut Sudarma di Banjar Tegal, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan. Dimana anak bungsu korban Ni Komang Dewi Antari siswi kelas III di SMPN 2 Marga ini menangis tiada henti. Bahkan tangisnya makin menjadi ketika rekan sekolahnya menengok kerumah duka. "Sebelum pergi ayah saya tidak ngomong apa, tidak ada pembicaraan serius," ujarnya sembari dipangku keluarga.

Menurut kakak kandung korban, I Made Anggur jika Ketut Sudarma pada Senin malam itu keluar rumah hendak menengok keluarga yang melahirkan di Rumah Sakit Wisma Prashanti. Tiba-tiba saja sekitar pukul 20.30 Wita mendapat kabar dari tetangga jika adiknya tersebut mengalami kecelakaan dan dikabarkan meninggal. "Kami saat itu langsung ke rumah sakit Tabanan menyusul," ungkapnya.

Ia pun tidak menyangka jika adik keempatnya dari 6 bersaudara itu meninggal dengan cara tragis. Terlebih lagi saat ini, ia kasihan kepada kedua keponakanya masing-masing Ni Kadek Ita Indriyani sudah tamat SMA dan Ni Komang Dewi Antari masih kelas 3 SMP akan menjadi anak yatim piatu.

Karena istri dari Ketut Sudarma yakni Ni Nyoman Dayu Andayani tiga tahun lalu telah meninggal karena sakit jantung. "Istrinya juga meninggal, sekarang dua putrinya kasihan, sebenarnya adik saya ini punya tiga anak, anak yang pertama umur 3 tahun laki-laki juga meninggal karena sakit," tuturnya.

Dengan musibah itu seluruh keluarga mengaku tidak ada merasakan firasat apapun. Karena saat keluar rumah Ketut Sudarma biasa saja. "Tidak ada firasat apapun mungkin karena sudah takdir," imbuh Anggur sembari menyebutka pekerjaan sehari-hari Ketut Sudarma sebagai tukang tebang bambu.

Sedangkan terkait dengan upacara sesuai dengan rembuk keluarga Ketut Sudarma diupacarai mekinsan di geni pada Anggara Umanis Wayang, Selasa (16/4). "Pukul 16.00 nanti (kemarin) kami langsung lakukan upacara," terang Anggur. *des

Komentar