nusabali

Dua Nenek Renta Kakak Adik Nyaris Tewas Terpanggang

  • www.nusabali.com-dua-nenek-renta-kakak-adik-nyaris-tewas-terpanggang

Si sulung Ni Nyoman Seriantun yang dalam kondisi stroke diselamatkan oleh adiknya, Ni Ketut Sujata, setelah menerobos kobaran api, lalu dibawa keluar dengan menyeret kakinya

Musibah Kebakaran Bangunan Dapur di Desa Peringsari, Kecamatan Selat, Karangasem


AMLAPURA, NusaBali
Dua nenek renta kakak adik, Ni Nyoman Seriantun, 95, dan Ni Ketut Sujata, 92, nya-ris tewas terpanggang dalam musibah kebakaran dapur rumahnya di Banjar Siladumi, Desa Peringsari, Kecamatan Selat, Karangasem, Senin (15/4) sore. Beruntung, kedua perempuan sepuh ini berhasil selamat dari maut dalam kondisi luka bakar. Yang heboh, si bungsu Ni Ketut Sujati melakukan aksi heroik menyelamatkan kakaknya, Nyoman Seriantun, dengan menyeret kedua kakinya.

Saat musibah terjadi, Senin sore pukul 17.00 Wita, dua nenek renta kakak adik ini hanya berdua di rumahnya. Sedangkan anggota keluarga lainnya tidak ada di tempat, karena sedang bekerja di luar desa.

Sehari-harinya, Dadong (Nenek) Ketut Sujata bersama kakaknya, Dadong Nyoman Seriantun, menempati bangunan yang menyatu dengan dapur. Sedangkan cucunya, I Kadek Budiarta, bersama sang istri dan putrinya, Ni Luh Putri, 13, menempati bangunan sebelah.

Dadong Seriantun yang kini berusia 95 tahun, sudah lama menderita stroke hingga tidak bisa bangun. Agar ruangan di dalam bangunan yang menyatu dengan dapur terasa hangat, maka adiknya, Dadong Sujata, yang kini berusia 92 tahun, selalu menghidupkan api menggunakan kayu bakar.

Sebelum musibah kebakaran sore itu, Dadong Sujata sempat keluar, bermaksud mencari kayu bakar di halaman rumahnya. Saat Dadong Sujata keluar kamar itulah, api di dapur tiba-tiba membesar hingga membakar kayu bakar yang ada di sekitar tungku, termasuk di punaki (tempat menyimpan kayu bakar di atas tungku, Red).

Musibah ini kontan membuat Dadong Sujata panik, karena sang kakak Dadong Seri-antun terjebak dalam bangunan terbakar. Dalam kondisi panik, Dadong Sujata melakukan aksi heroik menyelamatkan Dadong Seriantun yang menderita stroke. Dadong Sujata nekat menerobos kobaran api bersama cicitnya, Luh Putri, yang sudah pulang ke rumah sore itu, lalu mengevakuasi Dadong Seriantun.

Mereka mengevakuasi Dadong Seriantun keluar dapur dengan menyeret kedua kakinya yang telah menderita luka bakar. Tak pelak, tubuh Dadong Seriantun pun pontang panting hingga kepalanya sempat berbenturan ke dinding dan lantai. Sementara, Dadong Sujata juga terluka bakar karena nekat menerobos kobaran api demi menyelamatkan kakaknya.

Setelah berhasil dievakuasi, Dadong Seriantun kemudian dibaringkan di halaman rumah. Beberapa lama kemudian, barulah datang pertolongan dari warga dan kerabat korban, seraya memadamkan api agar tidak menjalar ke bangunan lain di sekitarnya.

Sedangkan cucu korban, I Kadek Budiarta, yang kerja di Koperasi kawasan Desa-/Kecamatan Rendang, Karangasem baru pulang setelah kobaran api berhasil dipadamkan. Demikian pula anak dari Dadong Sujata, Ni Wayan Artini, yang menikah keluar desa juga datang bersama suaminya.

Sore itu pula, Dadong Seriantun dan Dadong Sujata yang mengalami luka bakar dilarikan ke Puskesmas Selat, Karangasem. Selanjutnya, dua nenek renta bersaudara ini dirujuk ke RSUD Karangasem di Amlapura.

Berdasarkan pemeriksaan medis, Dadong Sujata mengalami luka bakar di lengan kanan. Sedangkan kakaknya yang stroke, Dadong Seriantun, mengalami luka bakar di kedua betis, paha, dan pipi.

Hingga Selasa (16/4), Dadong Seriantun masih dirawat di Sal Cempaka Nomor 4 Gedung Wijaya Kusuma RSUD Karangasem, dengan ditunggui adiknya yang juga terluka bakar, Dadong Sujata. Ketika NusaBali membezuknya, Dadong Seriantun tampak terbaring lemas di ranjang. “Daripada kakak saya mati terpanggang, saya nekat menerobos kobaran api untuk menyelamatkannya, meskipun nyawa taruhannya,” tutur Dadong Sujata.

Dadong Seriantun sendiri berstatus daha lingsir (bajang tua), karena tak pernah menikah hingga usianya kini 95 tahun. Dia tinggal bersama adiknya, Dadong Sujata, yang dikaruniai keturunan, yakni 3 anak, 3 cucu, dan beberapa cicit.

Sementara itu, cucu korban Dadong Sujata, yakni Kadek Budiarta, mengaku saat musibah kebakaran terjadi, Senin sore, dirinya masih kerja di Koperasi kawasan Desa Rendang. “Saat saya tiba di rumah, ternyata ada banyak orang karena bangunan dapur terbakar. Beruntung, kedua nenek saya berhasil selamat dari maut,” cerita Kadek Budiarta. *k16

Komentar