Polres Tabanan Gelar Apel Pergeseran Pasukan
Polres Tabanan menggelar apel pergeseran pasukan pengamanan (Serpas Pam) TPS di Gedung Ketut Maria, Tabanan, Senin (15/4).
TABANAN, NusaBali
Personel yang dikerahkan dalam pengamanan Pemilu serentak 2019 ini sebanyak 1.118 personel termasuk BKO Polda Bali untuk pengamanan TPS di seluruh Tabanan. Setelah kegiatan apel, pasukan langsung bergeser menuju TPS masing-masing.
“Pada prinsipnya, kami siap mengamankan jalannya pemilu dari H-2 hingga H+1 Pelaksanaan Pemilu atau tiga hari. Intinya personel nantinya akan mengawal hingga kotak suara sampai kembali di PPK,” kata Kapolres Tabanan, AKBP I Made Sinar Subawa, usai apel.
AKBP Sinar Subawa menekankan, seluruh personel harus menyiapkan kesiapan fisik mengingat jumlah surat suara yang akan direkap ada lima jenis. Namun, pengamanan dan penyelenggaraan Pemilu di Tabanan diyakini aman dan lancar. Disinggung mengenai wilayah mana yan termasuk rawan, AKBP Sinar Subawa menegaskan tidak ada indikasi wilayah yang rawan konflik.
Kemudian, tingkat kerawanan juga tidak dilihat dari banyaknya jumlah pemilih, namun tingkat kerawanan diukur dari indikator seperti hal-hal yang menyebabkan masyarakat tidak nyaman (intervensi) mengenai hak politiknya. "Sementara kami tegaskan belum ada indikasi wilayah yang rawan konflik di Tabanan,” tegasnya. *des
“Pada prinsipnya, kami siap mengamankan jalannya pemilu dari H-2 hingga H+1 Pelaksanaan Pemilu atau tiga hari. Intinya personel nantinya akan mengawal hingga kotak suara sampai kembali di PPK,” kata Kapolres Tabanan, AKBP I Made Sinar Subawa, usai apel.
AKBP Sinar Subawa menekankan, seluruh personel harus menyiapkan kesiapan fisik mengingat jumlah surat suara yang akan direkap ada lima jenis. Namun, pengamanan dan penyelenggaraan Pemilu di Tabanan diyakini aman dan lancar. Disinggung mengenai wilayah mana yan termasuk rawan, AKBP Sinar Subawa menegaskan tidak ada indikasi wilayah yang rawan konflik.
Kemudian, tingkat kerawanan juga tidak dilihat dari banyaknya jumlah pemilih, namun tingkat kerawanan diukur dari indikator seperti hal-hal yang menyebabkan masyarakat tidak nyaman (intervensi) mengenai hak politiknya. "Sementara kami tegaskan belum ada indikasi wilayah yang rawan konflik di Tabanan,” tegasnya. *des
1
Komentar