nusabali

Pengerjaan Pompa Banjir di Tukad Mati Hampir Rampung

  • www.nusabali.com-pengerjaan-pompa-banjir-di-tukad-mati-hampir-rampung

Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida tengah merampungkan pembangunan dua pompa banjir, guna mengantisipasi meluapnya air di aliran Tukad Mati di Jalan Dewi Kunti II Seminyak, Kecamatan Kuta.

MANGUPURA, NusaBali

Uji coba pompa banjir dijadwalkan pada akhir April ini. Pelaksana Teknis Sungai Pantai I, BWS Bali Penida I Nyoman Sugiartana, menerangkan pemasangan pompa banjir di Pangkung Kedampang, untuk mengantisipasi banjir di Jalan Dewi Kunti II Seminyak hampir rampung. Pemasangan pompa dilakukan sejak Februari 2019 dan saat ini sedang dilakukan pemasangan hidrolis untuk pintu otomatisnya. Pihak BWS Bali Penida kini tinggal menunggu ujicoba pompa yang akan dilakukan pada akhir April ini.

Menurut dia, pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan sudah mencapai 95 persen, yaitu pengerjaan aquator, pintu banjir, jet pump untuk pompa horizontal sudah terpasang. “Akhir April rencananya akan ada ujicoba pompa terkait aqua jet pump, pintu pengendali, apakah berfungsi dengan baik secara keseluruhan,” tuturnya saat dikonfirmasi, Senin (15/4).

Sugiartana menjelaskan, dengan adanya 2 pompa berkekuatan 1.500 meter kubik per detik tersebut, maka kondisi genangan air hujan di Jalan Dewi Kunti II akan bisa dialirkan saat debit air di Tukad Mati juga tinggi. Selama ini kondisi saluran induk Tukad Mati diakuinya lebih tinggi dibandingkan Pangkung Kedampang. Akibatnya, saluran Pangkung Kedampang itu tidak bisa masuk airnya, utamanya saat debit air Tukad Mati lebih tingggi.

“Dengan adanya pompa tersebut, nantinya pintu banjir di Pangkung Kedampang akan ditutup. Sehingga air Tukad Mati tidak akan menghalangi air dari Pangkung Kedampang, karena sudah ada pompa yang menyalurkan air itu ke Tukad Mati. Jika terjadi banjir maka pintu banjir ditutup, dan pompa dari Pangkung Kedampang itu yang difungsikan,” kata Sugiartana.

Sementara untuk penataan Tukad Mati hilir di muara Tukad Mati Patasari juga akan segera rampung. Progres pengerjaan proyek hingga saat ini realisasinya mencapai 89,6 persen. Adapun sisa pekerjaan penataan kini meliputi finishing, yaitu tanggul jalan inspeksi, pengerjaan paving, dan railling style Bali, pengerjaan rumah operasional dan rumah genset.

“Bangunan rumah pengontrol itu nanti lokasinya di kanan alur dekat bendung. Sementara pengerukan sedimentasi itu dilakukan berkelanjutan setelah jalan akses menuju seberang ditutup. Itu untuk yang di dalam alur dan area bendung saja,” ujarnya.

Untuk pemasangan bendung gerak, menurut Sugiartana, sudah dilakukan sejak Februari dan selesai pada Maret 2019. Fungsi bendung gerak adalah untuk membendung agar air laut tidak masuk ke bantaran sungai, sekaligus aliran air sungai tidak terhambat aliran air laut. Hal itu sekaligus akan membuat kondisi air sungai Tukad Mati menjadi stabil. Operasional bendung gerak dan pemeliharaan Tukad Mati hilir nantinya akan berada di Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida. Sementara masa pemeliharaan dari pihak proyek selama 365 hari kalender. “Diharapkan setelah semuanya rampung bisa mengatasi persoalan banjir saat musim hujan. Pun untuk naiknya air laut bisa diatasi oleh bendung gerak itu,” tutur Sugiartana. *dar

Komentar