nusabali

Demo Ajak Golput, Aksi Mahasiswa Papua Dibubarkan

  • www.nusabali.com-demo-ajak-golput-aksi-mahasiswa-papua-dibubarkan

Sebanyak 20 orang yang mengaku sebagai mahasiswa dari Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua, Komite Kota Bali diamankan jajaran Polresta Denpasar saat melakukan unjuk rasa damai di kawasan Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, pada Senin (15/4) sekitar pukul 10.00 Wita.

DENPASAR, NusaBali

Puluhan mahasiswa ini diamankan karena melakukan demo mengajak masyarakat untuk golput dalam Pemilu besok. Demo yang sedianya digelar di bundaran Renon ini langsung dihadang oleh ratusan orang personil polisi yang sudah berjaga sebelum pendemo tiba di lokasi. Sekitar pukul 09.30 Wita para pendemo yang sudah berkumpul di lapangan timur dan hendak long march ke bundaran Renon itu pun langsung dihadang polisi.

Dalam aksi itu puluhan orang yang mengaku mahasiswa asal Papua ini membawa spanduk bertuliskan ‘Tolak Pilres 2019 atau Golput. Berikan hak menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokrasi bagi bangsa Papua Barat’. Spanduk ini langsung diamankan polisi karena dinilai dapat mengganggu keamanan menjelang pemilu.

Sebelum berhasil diamankan polisi, para mahasiswa ini sempat menolak untuk menghentikan aksi tersebut. Sempat terjadi saling dorong dengan polisi hingga akhirnya puluhan mahasiswa itu dimasukkan ke dalam mobil dalmas dan dibawa ke Mapolresta Denpasar.

Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Ruddi Setiawan mengatakan aksi demo yang dilakukan oleh mahasiswa Papua itu tidak mendapat izin untuk menyampaikan pendapat. Tak memberikan izin itu, kata Kombes Rudi, bukan tak beralasan. Tema demo dari para mahasiswa ini mengajak Golput serta memberikan hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua.

Tema itu kata Kombes Rudi dinilai dapat mengganggu keamanan menjelang Pemilu besok. “Saya sebagai Kapolresta Denpasar telah menyampaikan kepada koordinatornya untuk tidak melakukan kegiatan itu. Karena mereka tetap melakukan kegiatan itu, kami langsung mengamankan mereka ke Polresta Denpasar untuk dilakukan penyelidikan. Apa maksud mereka melakukan kegiatan tersebut,” ungkap Kombes Ruddi.

Sementara itu koordinator aksi demo, Jeelo mengatakan aksi yang mereka lakukan itu adalah bagian dari kebebasan untuk berbicara. “Apa yang kami lakukan ini adalah kebebasan untuk berbicara. Kami ini adalah mahasiswa dari Papua,” tuturnya saat ditemukan di Mapolresta Denpasar, kemarin.

Terkait pelarangan itu mereka menilai polisi melanggar HAM, yakni hak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat yang harusnya dijamin dan dilindungi oleh negara. Mereka pun mempertanyakan kenapa dilarang.

“Kami mau mengatakan sikap untuk hentikan kriminalisasi terhadap mahasiswa Papua. Mengecam tindakan perampasan dan pemukulan terhadap mahasiswa Papua. Mendesak Kapolda Bali untuk memproses hukum anggota polisi yang melakukan tindakan kekerasan terhadap tujuh orang anggota kami,” kata Jeelo. *pol

Komentar