nusabali

Pembagian Formulir C6 Ditunggangi Kartu Caleg

  • www.nusabali.com-pembagian-formulir-c6-ditunggangi-kartu-caleg

Pendistribusian Logistik di Buleleng Terganggu karena Minim Tenaga

SINGARAJA, NusaBali

Pembagian formulir C6 (surat undangan memilih) di Desa Madenan, Kecamatan Tejakula, Buleleng ditengarai ditunggangi oleh caleg. Indikasinya, saat warga menerima formulir C6, terselip juga kartu caleg lengkap berisi konten foto, nama, dan nomor urut. Pembagian kartu caleg ini dilakukan oleh oknum petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Informasi di lapangan, kartu caleg tersebut ditempel menjadi satu dengan formulir C6 yang diterima warga (pemilih). Konon, kartu caleg itu atas nama Gede Supriatna (caleg DPRD Buleleng dari PDIP Dapil Kecamatan Tejakula-Kubutambahan) dan Dewa Nyoman Rai Adi (caleg DPRD Bali dari PDIP Dapil Buleleng).

Gede Supriatna merupakan caleg incumbent yang kini masih menjabat Ketua DPRD Buleleng 2014-2019. Politisi asal Desa/Kecamatan Tejakula ini kini jadi Sekretaris DPC PDIP Buleleng. Sedangkan Dewa Nyoman Rai Adi merupakan caleg incumbent DPRD Bali Dapil Buleleng. Politisi PDIP asal Desa Tembok, Kecamatan Tejakula ini sudah dua kali periode duduk di DPRD Bali.

Ketua Bawaslu Kabupaten Buleleng, Putu Sugiardana, membenarkan kasus pendistribisuan formulir C6 yang diduga diselipi kartu caleg di wilayah Kecamatan Tejakula ini. Begitu menerima informasi tersebut, kata Sugiardana, pihaknya langsung turun ke wilayah Kecamatan Tejakula.

Dari informasi yang didapat Bawaslu, penyebaran kartu caleg bersamaan dengan formulir C6 terjadi di Desa Madenan, Kecamatan Tejakula. “Kami menerima informasi, katanya ada pembagian formulir C6 yang ditempel kartu caleg. Kejadiannya di TPS 16 Desa Madenan. Kami sudah terjun. Sebelum kami terjun, anggota di Kecamatan Tejakula sudah diminta untuk investigasi,” terang Sugiardana saat dikonfirmasi NusaBali di Singaraja, Senin (15/4).

Dari hasil investigasi dan klarifikasi yang dilakuan oleh Panitia Pengawas Kecamatan (PPK) Tejakula, mereka tidak mendapat keterangan tentang pembagian C6 ditempeli kartu caleg. Karena tidak mendapatkan keterangan apa pun, Sugiardana pun meminta agar Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Madenan untuk dihadirkan ke Kantor Kecamatan Tejakula. “Saya sempat berbicara panjang lebar dengan PPS Madenan. Pengakuannya, tidak ada KPPS-nya yang menyebarkan kartu caleg bersamaan dengan pembagian for-mulir C6,” ungkap Sugiardana.

Meski demikian, Sugiardana mengaku akan terus memperdalam kembali investigasi dan klarifikasinya. Sebab, terbetik informasi sudah ada warga yang siap memberikan keterangan terkait masalah ini.

Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Senin kemarin, caleg incumbent PDIP untuk kursi DPRD Buleleng, Gede Supriatna, mengaku kaget dengan infomasi kartu calegnya ditempelkan dalam pembagian formulir C6 tersebut. Selama, Supriatna tidak pernah menyuruh orang membagikan kartu berisi konten tentang dirinya, apalagi harus menempel dengan formulir C6.

“Saya minta Bawaslu mengusut tuntas kasus ini. Jelas ini merugikan saya, karena saya tidak pernah menyuruh orang sampai berbuat seperti itu. Apalagi, ini ditempel di formulir C6. Bisa jadi ini main-main untuk menjatuhkan saya,” tandas Supriatna.

Sementara itu, hari kedua pendistribusian logistik Pemilu 2019 ke masing-masing desa di Buleleng, Senin kemarin, tidak berjalan mulus. Gara-gara setting logistik tidak rampung, pendistribusian yang sedianya berlangsung pagi hari kemarin, harus ditunda.

Pendistribusian logistik Pemilu 2019 telah dilakukan KPU Buleleng sejak Minggu (14/4). Rencananya, pendistribusian dilakukan selama tiga hari hingga Selasa (16/4) ini. Pada hari pertama, pendistribusian berjalan lancar ke seluruh desa di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Gerokgak, Kecamatan Seririt, dan Kecamatan Sukasada. Ada 15 truk yang digunakan mengangkut logistik ke seluruh desa di tiga kecamatan itu. Masing-masing truk mendapat jatah mengangkut dua kali, sejak pagi.

Nah, untuk hari kedua, Senin kemarin, pendistribusian logistik sedianya akan dilakukan ke seluruh desa di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Banjar, Kecamatan Busungbiu, dan Kecamatan Sawan. Namun, hingga siang belum kunjung bisa dilaksanakan pendistribusian logistik.

Pantuan NusaBali di Gudang KPU kawasan di Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng, Senin siang pukul 13.00 Wita, terlihat antrean truk pengangkut logistik Pemilu. Truk tersebut antre karena belum terisi logistik yang akan di-distribusikan ke masing-masing desa. Masalahnya, logistik yang sedianya terkirim masih banyak yang belum tersetting. Ini terjadi akibat jumlah tenaga yang dilibatkan tidak sepadan dengan jumlah logistik Pemilu.

Konon, KPU Buleleng hanya melibatkan 20 tenaga lepas. Sayangnya, beberapa orang dari 20 tenaga itu tidak bekerja kemarin. Akibatnya, beberapa sopir truk memilih pulang, karena mereka tidak mendapat kepastian waktu pendistribusian logistik Pemilu.

“Tadi hanya ada satu truk yang mengirim logistik. Sekarang masih antre, karena belum ada logistik yang dinaikkan ke truk. Tadi juga sudah ada teman kami pergi, karena belum ada kepastian sampai jam berapa pengiriman ini,” ujar salah seorang sopir truk yang sempat ditemui NusaBali di Gudang KPU Buleleng.

Terkait kondisi ini, Ketua Bawaslu Buleleng Putu Sugiardana mengaku telah meminta KPU agar menambah jumlah tenaga setting. Pihaknya terus melakukan pengawasan terkait dengan pendistribusian logistik Pemilu ini, mulai dari persiapan di Gudang KPU sampai ke desa tujuan. “Kami selalu berkoordinasi dengan KPU. Masalah pendistribusian logistik, kami sudah menyarankan KPU agar menambah tenaga di gudang, agar pendistribusian logsitik tepat waktu,” tandas Sugiardana.

Sementara, Komisioner Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Buleleng, Made Sumerta, mengaku pihaknya tengah mencari solusi mengatasi situasi tersebut. Rencananya, KPU akan menambah jumlah tenaga yang dianggap sebagai solusi terbaik. “Kemarin (Minggu) kami tidak bisa menambah tenaga, karena keterbatasan tempat. Nah, sekarang karena sudah ada yang didistribusikan, jadi ada ruang untuk menambah tenaga,” jelas Sumerta.

Menurut Sumerta, rencananya akan ada penambahan 5 tenaga setting, sambil melihat perkembangan selanjutnya. Jika tambahan 5 tenaga tersebut masih kurang, pihaknya akan menambah lebih banyak lagi, sehingga pendistribusian logistik Pemilu ke seluruh desa/kelurahan di Buleleng tepat waktu H-1 coblosan, Selasa ini. *k19

Komentar