nusabali

Pastika Rasakan Upaya Jegal Dirinya ke Senayan

  • www.nusabali.com-pastika-rasakan-upaya-jegal-dirinya-ke-senayan

Gubernur Bali 2008-2018 Made Mangku Pastika merasakan aroma persaingan Pemilu 2019 semakin memanas.

DENPASAR, NusaBali

Bahkan, Pastika merasa ada serangan politik yang berupaya menjegal dirinya menuju kursi DPD RI Dapil Bali di Senayan. Indikasi adanya serangan politik, kata Pastika, terkuak dengan beredarnya video di media sosial. Video tersebut berisi wawancara media terhadap Pastika tentang masalah keamanan saat pelaksanaan Pilpres 2014. Nah, video itu beredar lagi di mana Pastika seolah-olah condong mendukung Prabowo Subianto (Capres nomor urut 02 yang diusung Gerindra-Demokrat-PAN-PKS-Berkarya) di Pilpres 2019.

Gara-gara video 5 tahun silam itu, Pastika harus klarifikasi dalam beberapa kali simakrama dengan pendukungnya jelang Pemilu 2019. “Saya sampai klarifikasi kepada masyarakat yang bertanya. Saya juga heran, kenapa video itu beredar sekarang, seolah-olah saya mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Padahal, video itu dibuat tahun 2014 ketika Prabowo sebagai Capres yang berpasangan dengan Hatta Rajasa,” beber Pastika di Denpasar, Senin (15/4).

Pastika mengatakan, video yang beredar tersebut memang merupakan dokumen wawancara dirinya saat Pilpres 2014. Saat itu, Pastika masih menjadi Gubernur Bali yang diusung Koalisi Bali Mandara (yang dimotori Golkar-Demokrat-Gerindra-Hanura) menjawab pertanyaan media tentang sosok yang paham masalah keamanan.

“Waktu Pilpres 2014 berbeda dengan Pilpres 2019 sekarang. Saat itu nggak ada namanya demo 212, belum ada politik identitas kayak sekarang. Ya, saya ingatkan kepada pendukung saya bahwa itu video 5 tahun lalu, bukan video terkait Pilpres 2019 sekarang. Angin sudah berubah,” jelas Pastika.

“Saya katakan, jangan pernah ragukan saya. Jabatan saya sekarang sebagai President World Hindu Parisad (Parisadha Hindu Dunia) dan siap membela Bali,” lanjut tokoh asal Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng yang maju ke DPD RI Dapil Bali dalam Pileg 2019 ini.

Menurut Pastika, satu lagi serangan politik yang bertujuan mendegradasi dirinya di mata masyarakat Bali adalah munculnya SK bodong CPNS Pemprov Bali. SK bodong itu dikait-kaitkan dengan dirinya saat menjabat Gubernur Bali. Padahal, 48 SK CPNS bodong tersebut terbit Februari 2019, sementara Pastika selesai menjabat Agustus 2018.

“Sebuah media menyebutkan SK bodong itu diterbitkan di era Gubernur Pastika. Ini keterlaluan sekali. Saya sempat protes itu, akhirnya diklarifikasi lagi. Kacau juga ini. Saya nggak habis pikir, nanti apalagi yang akan dipakai menyerang saya?” tandas mantan Ketua Tim Investigasi Bom Bali I 2002 dan Kapolda Bali ini.

Namun demikian, Pastika mengaku tidak akan melakukan perlawanan ketika dirinya diserang secara politik, yang bertujuan menjegal dirinya supaya tidak lolos ke Senayan sebagai senator. “Saya berserah diri kepada masyarakat Bali saja. Saya tidak pernah menganggu siapa-siapa. Tapi, saya ingatkan, kita jangan salah langkah dalam menentukan pilihan. Saya nggak jadi DPD RI, tak apa-apa. Namun, yang duduk di Senayan nanti harus orang yang mengerti Bali, sutindih dengan Bali. Ingat itu, jangan nanti kita semua menyesal,” warning Pastika. *nat

Komentar