nusabali

BPBD Latih Evakuasi Mandiri SMAN 1 Amlapura

  • www.nusabali.com-bpbd-latih-evakuasi-mandiri-sman-1-amlapura

BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem, melatih tata cara evakuasi bencana secara mandiri segenap siswa, guru, dan staf tata usaha SMAN 1 Amlapura, di Jalan Ngurah Rai, Amlapura, Sabtu (13/4).

AMLAPURA, NusaBali

Evakuasi terutama dalam hal menghadapi bencana gempa bumi. Di mana saat bencana gempa mengancam tidak mungkin ada petugas yang membantu melakukan evakuasi, sebab kejadiannya begitu singkat.

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa yang mengoordinasikan sosialisasi itu, berkaitan menyambut hari kesetiakawanan bencana nasional (KSBN), dengan menghadirkan nara sumber dari PMI Bali Putu Suriawan Nadi.

Sebanyak 150 siswa yang dihadirkan perwakilan dari PKS (patroli keamanan sekolah), Pramuka dan OSIS, juga hadir sejumlah guru dan staf tata usaha. Petugas dari PMI dan BPBD memberikan materi, tata cara melakukan evakuasi mandiri.

Putu Suriawan Nadi mengatakan, jika siswa sedang melakukan pembelajaran di ruang jelas, kemudian muncul bencana gempa bumi, tidak perlu panik. Bagi yang berniat meninggalkan ruang kelas, mesti mengambil tas yang berisi buku, digunakan untuk melindungi kepala. Sehingga tas tersebut ditaruh di atas kepala saat meninggalkan ruang kelas. Bila mana ada genteng atau material bangunan yang jatuh, jangan sampai menimpa kepala. Sebab, kepala merupakan organ paling vital. Itulah sebabnya, kepala mesti dilindungi gunakan tas. Alternatif kedua, bisa sembunyi di bawah kolong meja. Tujuannya, jika bangunan berupa plafon dan genteng jatuh berserakan, maka siswa bisa berlindung di bawah meja dari reruntuhan.

"Makanya jangan panik, lakukan salah satu dari dua hal itu, jika meninggalkan ruang kelas, mesti ambil tas kemudian gunakan untuk melindungi kepala. Bagi yang bertahan di kelas berlindung di bawah meja," pintanya.

Cara itu, jelasn ya, paling efektif menyelamatkan diri. Kalak BPBD Ida Bagus Ketut Arimbawa juga mengatakan demikian. Sebab, di saat meninggalkan ruang kelas, bisa saja, bagian penghubung genteng di atas kap bisa jebol. "Bagian atap bangunan sering jebol saat gempa, makanya kepala perlu dilindungi dengan tas," jelas Ida Bagus Ketut Arimbawa.

Kasek SMAN 1 Amlapura Wayan Sugiana mengapresiasi inovasi dilakukan petugas BPBD Karangasem memberikan sosialisasi tata cara menanggulangi bencana gempa. Paling tidak segenap siswa dan guru memahami cara melakukan evakuasi mandiri. Sehingga terhindar dari bahaya akibat terjadinya bencana alam gempa bumi. Apalagi gedung di SMAN 1 Amlapura berlantai II, dan beberapa gedung untuk ruang pembelajaran saling berdekatan.

"Kami bersyukur, dapat sosialisasi tata cara menghadapi bencana gempa bumi, sehingga punya gambaran cara mengatasinya. Terutama saat melakukan evakuasi," kata Wayan Sugiana. *k16

Komentar