nusabali

Dua Titik Longsor Timpa Pura Dadia

  • www.nusabali.com-dua-titik-longsor-timpa-pura-dadia

Dua titik terjadi longsor di Banjar Bunga, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem, Sabtu (14/3) pukul 11.15 Wita, menimpa Bale Pesandekan Pura Dadia Kayu Selem dan panyengker pemukiman warga.

AMLAPURA, NusaBali

Longsor yang menimpa Bale Pesandekan Pura Dadia Kayu Selem berasal dari lahan yang tergerus dari Pura Puseh, berada di atasnya.

Warga khawatir terjadi longsor susulan dari Pura Puseh yang mengancam sejumlah pemukiman dan Pura Dadia lainnya. Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa telah mengecek lokasi bencana itu. Dia  berkoordinasi dengan Perbekel Ban I Wayan Potag dan sejumlah tokoh masyarakat setempat.

Longsor itu terjadi setelah seharian Banjar Bunga dan sekitarnya diguyur hujan lebat. Apalagi geografis di Banjar Bunga, berupa bebukitan di bagian atas ada Pura Puseh, dan di bagian bawahnya banyak pemukiman penduduk dan beberapa Pura Dadia.

Perbekel Ban I Wayan Potag menerangkan, awalnya terjadi gempa, bersamaan dengan gempa di Lombok Timur, NTB, Minggu, 5 Agustus 2018, menyebabkan bagian bangunan Pura Puseh ambruk. Selanjutnya, belakangan terjadi hujan lebat, maka struktur tanah di halaman Pura Puseh labil rawan longsor. Akibat dari guyuran hujan itu, maka lahan di Pura Puseh tergerus menjadi longsor, hanyut bersama dengan air hujan, maka menimpa bale pesandekan Pura Dadia Kayu Selem yang ada di bawahnya hingga roboh, dengan bangunan bale pesandekan ukuran 6 meter x 4 meter. Di bagian lain masih di dekat lokasi itu, senderan pemukiman warga jebol panjang 15 meter dan tinggi sekitar 8 meter, akibat terjangan air hujan.

Panyengker pemukiman itu sebenarnya milik Banjar Adat Bunga, dibangun untuk melindungi pemukiman.

Hadir di lokasi saat melakukan pemantauan, Kelian Banjar Dinas Bunga I Nengah Kartawa, Kelian Dadia Kayu Selem I Gede Warta, Kelian Banjar Adat Bunga Kadek Darmawan dan segenap tokoh lainnya. "Struktur tanah di sini memang labil, di bagian atas ada Pura Puseh lahannya rentang tergerus, di bawahnya banyak pemukiman warga dan beberapa Pura Dadia, ini yang perlu diantisipasi terutama di musim hujan," jelas I Wayan Potag.

Kalak BPBD Ida Bagus Ketut Arimbawa menghimbau agar meningkatkan kewaspadaannya, terutama di musim hujan. "Memang kami pantau, struktur tanahnya labil, jika bagian atasnya tergerus, akan menimpa lahan di bawahnya. Itu yang perlu diwaspadai," katanya. Terlebih lagi di bawahnya banyak pemukiman penduduk, dan ada beberapa Pura Dadia. ‘'Memang sebaiknya bangunan di lahan seperti itu, menggunakan tembok terasiring," jelas Ida Bagus Ketut Arimbawa.

Dia berjanji akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR Karangasem untuk membangun jalan air, agar tidak merongrong pemukiman di musim hujan.*k16

Komentar