nusabali

Disperindag Pacu Tukang Tenun

  • www.nusabali.com-disperindag-pacu-tukang-tenun

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bali berupaya memperbanyak dan meningkatkan SDM penenun/tukang tenun tradisional, terutama di kalangan anak muda.

DENPASAR, NusaBali

Tujuannya, agar Bali tetap memiliki SDM tenun tradisional, sebagai salah satu bentuk kearifkan lokal dan budaya serta potensi pariwisata.  Intinya tentu saja agar kerajinan tenun bisa terus dilestarikan.

“Jika memang  bersungguh- sungguh keterampilan menenun juga mampu memberi penghasilan,” ujar I Nyoman Sudira, salah seorang perajin tentu endek, yang sekaligus instruktur tenun Disperindag Bali, Minggu (14/4). Minimal Rp 80 ribu pendapatan bisa dikantongi, seseorang penenun dalam sehari.

Dikatakan Sudira, beberapa sentra tenun tradisional telah diupayakan, dijadikan tempat  perekrutan dan peningkatan SDM tenun tradisional seperti endek, songket dan lainnya. Salah satunya di kota Bangli, yang diikuti 30 orang peserta. Dari 30 orang tersebut, 10 orang berniat menekuni lebih jauh. “Ini hal yang mengembirakan, karena minimal ada bibit yang akan melanjutkan tradisi kerajinan tenun. Nanti, tukang tenun kata Sudira, tak hanya kalangan orang tua saja. Tetapi juga kalangan anak muda.

Selain sebagai bentuk kearifkan lokal, produk dan proses aktivitas menenun, juga menjadi daya tarik wisata. Sudira mencontohkan, bengkel atau tempat kerajinan tenun Astiti, miliknya di Desa Gelgel, Klungkung.  Dikatakan, tidak hanya menjadi aktivitas  para penenun binaannya, namun juga sejumlah wisatawan tertarik dan kadang belajar menenun. “Ada dari Eropa, Jepang dan  negara lain,” tunjuk Sudira. Mereka kata Sudira,  belajar dari proses awal, mulai mempem, membuat pola sampai dengan menenun jadi kain. “Orang asing saja suka, kita semestinya lebih peduli,” ajaknya. *k17

Komentar