nusabali

Penyelundupan Ribuan Benih Lobster Digagalkan

  • www.nusabali.com-penyelundupan-ribuan-benih-lobster-digagalkan

Anggota Subdit Gakkum Polair Polda Bali menggagalkan penyelundupan 3.853 ekor benih lobster, Kamis (11/4) pukul 23.10 Wita.

DENPASAR, NusaBali
Ribuan ekor benih tak berdokumen itu ditemukan di dalam bus Buana Raya DK 7729 GA saat dilakukan pemeriksaan petugas. Kanit I Si Lidik Subdit Gakkum Polari Polda Bali, Ipda Rahmad Juadi seizin Dir Polair Polda Bali, Kombes Pol Hadi Purnomo, Sabtu (13/4) mengatakan dari hasil pemeriksaan terhadap bus jurusan Padangbai-Gilimanuk itu ditemukan sebuah kardus yang mencurigakan. Setelah dibuka di dalam kardus warna coklat itu ditemukan 8 plastik yang berisi benih lobster.

Dari ribuan benih lobster itu terdiri dari dua jenis, yakni jenis pasir dan jenis mutiara. Lobster jenis pasir berjumlah 1.085 ekor. Sementara lobster jenis mutiara berjumlah 2.768 ekor. Ribuan benih lobster ini ungkap Ipda Juadi dikirim seseorang dari Lombok, NTB menuju Jawa Timur.

“Pengungkapan ini berdasarkan informasi masyarakat. Bahwa seringkali terjadi penyelundupan lobster dari Lombok menuju Jawa. Benar saja, saat kami melakukan pemeriksaan terhadap setiap bus yang hendak melintas ke Gilimanuk dari Padangbai ditemukan ribuan benih lobster ini,” tuturnya. Sayangnya dalam pengungkapan ini polisi tak berhasil menangkap pelakunya.

Setelah berhasil diamankan, ribuan benih lobster itu dibawa ke Dit Polair Polda Bali. Hingga akhirnya, Sabtu kemarin ribuan benih tersebut diserah terimakan kepada BKIPM Denpasar. Ribuan benih itu lalu dilepas liarkan di perairan Benoa, Denpasar.

Sementara itu, Kasi Program dan Evaluasi BPSPL Denpasar, Permana Yudiarso mengungkapkan penyelundupan terhadap lobster kini terhitung tinggi. Sejak Januari hingga April ini saja sudah enam kali pengungkapan penyelundupan lobster ke luar negeri.

“Rata-rata lobster yang diselundupkan ini dari Lombok. Di sana tempat pembenihan yang bagus untuk lobster. Sebenarnya upaya pengawasan sudah cukup ketat, namun banyaknya akses keluar dari Lombok yang membuat para penyelundup ini leluasa. Rata-rata mereka ekspor ke Singapura,” beber Permana. *pol

Komentar