nusabali

Melawan Saat Ditangkap, Tahanan Kabur Didor

  • www.nusabali.com-melawan-saat-ditangkap-tahanan-kabur-didor

Dalam 2 Bulan, Polda Bali Tangkap 9 WNA Pelaku Skimming

DENPASAR, NusaBali
Dua tahanan yang kabur dari Ruang Tahanan Sementara Sat Reskrim Polresta Denpasar, Minggu (7/4) dinihari, Jemmy Sinaga, 37, dan Christoni Kaledi Bonung, 22, sudah tertangkap kembali. Christoni Kaledi sudah lebih dulu tertangkap, Selasa (9/4) dinihari, sementara Jemmy Sinaga baru ditangkap Kamis (11/4) dinihari. Tersangka Jemmy Sinaga terpaksa dilumpuhkan dengan didor kedua kakinya, karena berusaha melawan petugas saat ditangkap.

Informasi yang dihimpun NusaBali, tersangka Jemmy Sinaga ditangkap petugas di rumahnya kawasan Bondowoso, Jawa Timur, Kamis dinihari pukul 01.30 Wita. Saat disergap, tersangka kasus penipuan ini berada di rumahnya bersama sang istri. Namun, petugas sempat kewalahan karena tersangka melakukan perlawanan.

Bukan hanya itu, setelah berhasil diamankan dan dalam perjalanan dari Bondowoso ke Bali, tersangka Jemmy Sinaga kembali melakukan perlawanan, hingga petugas terpaksa mengambil tindakan tegas dengan ditembak kedua kakinya. “Jemmy Sinaga terpalksa dilumpuhkan dengan timah panas, karena melawan petugas,” ujar sumber di Polresta Denpasar, Jumat kemarin.

Sementara, tersangka Christoni Kaledi yang merupakan residivis kasus pencurian dengan pemberatan, telah lebih dulu ditangkap petugas usai kepergok warga mencuri HP di Jalan Pulau Galang Gang Nilawarsiki Denpasar Selatan, Selasa dinihari pukul 03.30 Wita. Tersangka Christoni sempat kabur dan diburu warga setelah kepergok mencur 4 HP di sebuah kos-kosan kawasan Jalan Pulau Galang Gang Nilawarsiki Denpasar Selatan.

Namun, warga kehilangan jejak. Polisi kemudian menemukan terangka Residivis asal Kampung Parikatonlu, Desa Anapalu, Kecamatan Umbu Ratunggai Barat, Kabupaten Sumba Tengah, NTT ini bersembunyi di salah satu sudut Gang Nilawarsiki, Jalan Pulau Galang Denpasar Selatan.

Tersangka Christoni dan Jemmy Sinaga awalnya ditahan di Rutan Polresta Denpasar, yang berada di Lantai I sebelah selatan Gedung Pesat Gatra Polresta Denpasar. Selama ditahan di sana, keduanya sering berulah dan berkelahi dengan tahanan lainnya. Mereka kerap mengambil makanan, rokok, dan uang milik para tahanan lainnya.

Karena kerap bikin onar, mereka kemudian dipindahkan ke Ruang Tahanan Sementara Sat Reskrim Polresta Denpasar yang berada di Lantai II dekat Ruang Sat Reskrim, Rabu (3/4) lalu. Hanya berselang empat hari setelah dipindahkan dari Rutan Polresta Denpasar, kedua tahanan ini justru kabur saat petugas terdirur. Mereka kabur dengan merusak gembok sel tahanan. Saat kabur, mereka juga membawa HP milik petugas yang tertidur diduga karena dihipnotis oleh tersangka Christono Kaledi.

Sementara itu, dalam kurun dua bulan terakhir, Tim Resmob Polda Bali tankap 9 WNA asal Bulgaria pelaku kejahatan skimming (membobol ATM dengan mencuri data nasabah). Dari 9 WNA Bulgaria itu, 4 orang di antaranya diamankan dalam Operasi Sikat Agung 2019 di salah satu bilik ATM kawasan Jalan Raya Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Selasa (9/4) pagi pukul 08.00 Wita. Mereka masing-masing Kalayon Kirilov Spasof, 38, Lyubomir Todorov Bogdanov, 33, Nikolay Valentinov, 39, dan Valentin Chavdarov Galchev, 31.

Dir Reskrimum Polda Bali, Kombes Pol Andi Fairan, mengatakan saat diamankan, dari tangan 4 WNA Bulgaria polisi menyita uang Rp 2 juta hasil kurasan di mesin ATM tersebut. Selain itu, juga disita barang bukti lainnya berupa kartu putih. "Mereka menggandakan kartu ATM milik nasabah. Setelah berhasil, mereka menguras uang nasabah semaunya," ungkap Kombes Andi saat menggelar rilis perkara hasil pengungkapan selama Operasi Sikat Agung 2019 di Mapolda Bali, Jumat kemarin.

Kombes Andi mengatakan, Bali menjadi sasaran empuk pelaku skimming. Sebelumnya, para pelaku menyasar ATM milik WNA yang datang liburan ke Bali. Tapi belakangan, mereka mulai menyasar nasabah lokal Bali.

Menurut Kombes Andi, selain WNA Bulgaria, kejahatan skimming di Bali juga banyak dilakukan WNA Rusia. Dari hasil pengintaian polisi, warga dari kedua negara belahan Eropa Timur ini paling banyak menjadi pelaku skimming dan bergentayangan di Bali.

"Selain kejahatan skimming, WNA dari kedua negara ini (Bulgaria dan Rusia) juga sering terlibat kasus perampokan. Ke depan, untuk memberikan efek jera, saya akan perintahkan anggota untuk bertindak lebih tegas lagi. Kalau perlu, pelaku dilumpuhkan, supaya mereka tidak menjadikan Bali ini sebagai tempat untuk melakukan kejahatan," tegas Kombes Andi.

Mengingat seringnya terjadi kasus skimming yang dilkaukan WNA, jajaran Polda Bali berkoordinasi dengan imigrasi. Intinya, pihak imigrasi diharapkan bisa melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap orang asing. Selain itu, kata Kombes Andi, kepolisian juga bekerja sama dengan pihak bank. Dalam hal ini, segala informasi dari pihak bank akan segera ditindaklanjuti polisi. *pol

Komentar