nusabali

Tingkatkan Hasil Tangkapan, Nelayan Borong 10 Kapal

  • www.nusabali.com-tingkatkan-hasil-tangkapan-nelayan-borong-10-kapal

Cuaca Ekstrem Mereda, Aktivitas Nelayan Kedonganan Mulai Pulih 

MANGUPURA, NusaBali

Cuaca ekstrem yang berlangsung pada Maret lalu membuat nelayan di Pantai Kedonganan, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung sedikit terganggu. Bahkan saat itu para nelayan terpaksa menambatkan kapalnya karena takut melaut. Namun, sejak sepekan belakangan ini, para nelayan mulai melakukan aktivitas mereka seperti biasa dalam memenuhi permintaan ikan di pasar. Menariknya, para nelayan pun memborong 10 kapal untuk meningkatkan hasil tangkapan.

Salah seorang Nelayan, Sitodu, 56, mengungkapkan aktivitas para nelayan sepekan belakangan ini sudah mulai normal. Kebanyakan nelayan mulai melaut pada sore hari dan kembali sekitar dini hari. Terkait hasil tangkapan, pria asal Makassar ini mengaku ikan yang didapat bisa mencapai 100 kg dengan perkiraan harga jual mencapai Rp 500.000 hingga Rp 1.000.000. “Cuaca belakangan ini sudah mulai normal. Ya, mulai awal bulan ini, angin, gelombang, dan petir sudah mereda. Makanya nelayan melaut semua,” ungkapnya saat ditemui di sela-sela persiapannya untuk melaut pada Kamis (11/4) siang.

Sitodu mengakui untuk meningkatkan hasil tangkapan, dirinya sudah memborong 10 kapal nelayan yang baru dari Makassar. Kapal yang baru tersebut tiba di Kedonganan pada Selasa (9/4) lalu. Kapal yang dibeli dengan harga Rp 10.000.000 per unit ini bisa meningkatkan hasil tangkapan. “Karena sudah memasuki musim kemarau tentu cuacanya sudah landai. Makanya kami membeli kapal baru. Harapannya bisa meningkatkan tangkapan dan berimbas pada peningkatan pendapatan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman SSi, MDM mengungkapkan bahwa cuaca ekstrem seperti hujan deras, angin kencang, dan gelombang tinggi yang sempat terjadi pada akhir Maret lalu disebabkan oleh peralihan musim hujan ke musim kemarau. Hal itu biasa terjadi setiap peralihan musim dan tidak berlangsung lama.

“Kalau prakiraan kami memang perubahan musim ada yang terjadi pada akhir Maret dan secara keseluruhan itu mulai pada April dan Mei. Nah, puncaknya bulan Agustus. Jadi, prakiraannya, cuaca sudah mulai mereda meski masih ada hujan, tapi tidak begitu terdampak pada aktivitas di laut,” ucapnya. *dar

Komentar