nusabali

Pemasangan Fasilitas Wifi Gratis Sasar Lebih dari 4.000 Titik di Bali

  • www.nusabali.com-pemasangan-fasilitas-wifi-gratis-sasar-lebih-dari-4000-titik-di-bali

Rangsang Kreativitas Anak Muda, Gugah Ekonomi Kerakyatan

NEGARA, NusaBali

Pemasangan fasilitas Wifi atau layanan internet gratis ke seluruh desa adat se-Bali yang dicanangkan Gubernur Wayan Koster, diharapkan memberikan banyak manfaat. Selain menjadi 'Balinese Culture Meeting Point', program Wifi gratis ini juga diharapkan mampu merangsang kreativitas anak muda dan menggugah ekonomi kerakyatan.

Harapan tersebut diungkapkan Bendesa Adat Dauhwaru, I Nengah Rinata, di sela-sela acara peluncuran program layanan internet gratis bertajuk ‘Wifi Gratis Menuju Bali Smart Island’ di Wantilan Desa Adat Dauhwaru, Rabu (10/4) sore. Nengah Rinata berharap masyarakat, terutama Sekaa Teruna Teruni di desanya, bisa memanfaatkan fasilitas Wifi gratis ini dengan datang ke wantilan dan mengakses situs-situs penting.

“Generasi muda saat ini saya lihat banyak yang sudah akrab dengan internet, terbiasa menanyakan (mencari informasi, Red) berbagai hal di google atau yang sering disebut ‘Mbah Google’,” papar Rinata.

Karena itu, Rinata berharap keberadaan fasilitas akses internet yang dipermudah oleh Gubernur Bali ini mampu memberikan dampak positif kepada warga setempat. Bahkan, Rinata mengharapkan ke depannya penyediaan fasilitas Wifi gratis ini bisa ditambah lagi, mengingat beberapa desa adat memiliki cakupan wilayah yang luas dan jumlah krama cukup banyak.

“Jadi, harapan saya sebagai bendesa bisa diperbanyak lagi pemasangan Wifi gratis ini. Sebab, untuk Desa Dauhwaru, misalnya, kita punya punya dua wantilan. Kalau bisa, Pak Gubernur menambah (titik) Wifi ini, karena cakupan desa yang luas,” tandas Rinata.

Akses Wifi gratis ini, kata Rinata, juga diharapkan bisa digunakan oleh para pelaku usaha mikro kecil dan menangah (UMKM) untuk memasarkan produk kerajinan mereka, sehingga mampu menembus pasar global. Fasilitas Wifi gratis ini bisa menggugah ekonomi kerakyatan. “Jadi, intinya bisa meningkat-kan perekonomian lokal,” harapnya.

Sedangkan untuk pemeliharaannya, Rinata menjamin ke depan fasilitas Wifi gratis yang sudah diberikan ini akan dijaga dengan baik dan sekaligus diawasi petugas dari desa setempat, agar bisa diberdayakan secara maksimal. “Saya juga yakin masyarakat tidak akan mengakses konten-konten negatif, karena saya kira program internet positif dari pemerintah bisa menangkal konten-konten negatif tersebut,” tukas Rinata.

Program Wifi gratis di seluruh Bali menuju ‘Bali Smart Island’ itu sendiri secara resmi dilaunching Gubernur Wayan Koster di Wantilan Pura Puseh Desa Adat Dauhwaru, Rabu sore pukul 15.00 Wita.

Gubernur Koster menyatakan, penyediaan Wifi gratis diberikan kepada seluruh desa adat di Bali. Melalui layanan internet gratis yang dipasang di masing-masing wantilan desa adat ini, pihaknya mengharapkan peningkatan kualitas SDM. Selain itu, wantilan desa adat nantinya bisa mnenjadi 'Balinese Culture Meeting Point' . Artinya, wantilan desa adat dimanfaatkan menjadi berbagai pusat kegiatan, baik pengembangan kebudayaan, kehidupan sosial, maupun ekonomi.

“Di Bali ada 1.493 desa adat, semuanya akan dapat layanan internet gratis. Selain itu, sekolah, Puskesmas, dan destinasi wisata juga semua dapat akses internet lebih mudah untuk keperluan banyak hal yang bermanfaat,” tandas Koster seraya mengaku sudah menyiapkan SOP menyangkut layanan Wifi gratis ini, agar tidak disalahgunakan untuk mencari hal-hal yang bersifat negatif.   

Menurut Koster, penyediaan Wifi gratis menuju ‘Bali Smart Island’ ini juga dijalankan untuk integritas kesatuan wilayah. Melalui layanan internet gratis di desa adat ini, juga bisa menjadi akses untuk memperluas pemasaran produk-produk lokal di masing-masing desa. Selain itu, juga memperkuat kepariwisataan, budaya, kesehatan, dan pengetahuan sesuai dengan potensi lokal dan wawasan global yang dimiliki.

Launching layanan internet gratis ini, kata Koster, sekaligus momentum memulai kreativitas dan inovasi dalam dinamika perubahan yang begitu cepat, tanpa melupakan akar budaya Bali sebagai spirit dalam mewujudkan Krama Bali Sejahtera. “Bali Smart Island ini kami harapkan dimanfaatkan seluruh komponen masyarakat untuk memperoleh informasi yang positif dan berguna sebagai referensi pengetahuan dalam memperkuat karakter budaya Bali secara umum,” papar Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Gubernur juga berharap akses Wifi bisa membantu meningkatkan pere-konomian, kepariwisataan, memperkuat budaya, kesehatan, dan pengetahuan sesuai dengan potensi lokal dan wawasan global serta dinamika zaman. "Akses Wifi gratis ini diharapkan dapat menyentuh seluruh komponen masyarakat, baik itu desa adat, objek pariwisata, Puskesmas, maupun sekolah dari tingkat SD hingga SMA/SMK, semuanya harus dapat untuk mendukung revolusi industri 4.0, mendukung Bali Era Baru," katanya.

Penyediaan layanan internet gratis ini sudah dimulai sejak November 2018. Dari target 180 akses poin layanan internet gratis tahun 2018, sudah terealisasi 311 akses poin. Sedangkan di tahun 2019, ditargetkan pemasangan 1.825 akses poin Wifi gratis, dengan lokasi penempatan di wantilan desa adat sebanyak 1.371 akses poin, Puskesmas (107 akses poin), objek wisata seba (203 akses poin), SMA/SMK/SLB (132 akses poin), dan public area (12 akses poin). Hingga April ini, sudah terpasang 640 akses poin atau 35,07 persen dari total target 1.825 terpasang tahun 2019 .

Sampai tahun 2020 mendatang, ditarget pemasangan Wifi gratis sebanyak 4.157 akses poin. Khusus di Jembrana, pada tahun 2018 sudah mendapat 25 akses poin Wifi gratis, sementara pada 2019 dapat jatah 89 akses poin, dan tahun 2020 mencapai 209 akses poin. *

Komentar