nusabali

Pabrik Pengolahan Serabut Kelapa Terbakar, Kerugian Rp 315 Juta

  • www.nusabali.com-pabrik-pengolahan-serabut-kelapa-terbakar-kerugian-rp-315-juta

Pemadaman Berlangsung 5 Jam, Habiskan Air 17 Tangki

NEGARA, NusaBali

Peristiwa kebakaran terjadi di pabrik pengolahan serabut kelapa di Banjar Anyar Tembles, Desa Penyaringan, Kecamatan Negara, Jembrana, Senin (8/4) malam. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut. Namun kebakaran yang diduga dipicu percikan api pengelasan di dalam pabrik tersebut, menghanguskan sekitar 54 ton serabut kelapa termasuk dua buah mesin pengolahan serabut kelapa, dengan total kerugian sekitar Rp 315 juta.

Berdasar informasi, kebakaran di pabrik seluas 36 meter x 24 meter itu pertama diketahui satpam setempat pada sekitar pukul 21.00 Wita. Saat itu, api sudah melahap tumpukan serabut kelapa termasuk mesin pengolahan serabut kelapa di dalam pabrik, dan menyebabkan ledakan pada panel listrik. Begitu melihat kebakaran tersebut, saksi bergegas menghubungi bosnya, Goentoro, 49, alamat Banjar Anyar Tembles, Desa Panyaringan, yang kemudian lanjut melapor ke Posko Induk Seksi Pemadam Kebakaran (Damkar) Jembrana.

Begitu menerima laporan tersebut, tiga unit mobil damkar langsung dikerahkan ke lokasi. Upaya petugas untuk memadamkan api yang sudah merembet ke serbuk maupun serabut kelapa tersebut tidak mudah. Tiga mobil damkar yang dikerahkan ke lokasi harus bolak-balik mengambil air, dan api baru dapat benar-benar dipadamkan pada Selasa (9/4) sekitar pukul 02.30 Wita atau selama lima jam setelah dilakukan penangan mulai sekitar pukul 21.30 Wita.

“Lama penanganan sampai lima jam karena api banyak merembet ke serbuk maupun serabut kelapa yang berserakan di dalam pabrik. Bahkan, kami sampai menghabiskan air sebanyak 17 tangki,” kata Kasi Damkar Bidang Perlindungan Masyarakat (Linmas) pada Satpol PP Jembrana Kade Bagus Darmawan, Selasa kemarin.

Menurutnya, dari keterangan pemilik pabrik, kebakaran yang menghanguskan sekitar 54 ton serabut kelapa dan dua mesin pengolahan serabut kelapa itu, diduga terjadi akibat percikan api dari aktivitas pengelasan di dalam pabrik pada Senin (8/4) sekitar pukul 13.00 Wita. Saat itu pemilik memanggil tukang las untuk memperbaiki mesin pengolahan serabut kelapa. “Diduga karena sisa aktivitas pengelasan di dalam pabrik. Kemungkinan percikan apinya sempat kena serbuk atau serabut kelapa di sekitar lokasi. Tetapi baru disadari ketika api sudah membesar,” ujarnya. *ode

Komentar