nusabali

Truck Tabrak Pick Up, 1 Tewas, 2 Luka

  • www.nusabali.com-truck-tabrak-pick-up-1-tewas-2-luka

Ketiga korban ibu tumah tangga yang hendak jualan ke Pasar Singamandawa Kintamani, dengan menumpang Pick Up DK 8677 AB

Kecelakaan Maut di Jalur Bangli-Singaraja Kawasan Desa Batur Selatan


BANGLI, NusaBali
Kecelakaan maut terjadi di Jalur Bangli-Singaraja tepatnya kawasan Banjar Masem Budi Karya, Desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani, Bangli, Selasa (9/4) dinihari, ketika sebuah Truk DK 8439 FD menabrak mobil Pick Up DK 8677 AB dari belakang. Kecelakaan maut ini menyebabkan 1 korban tewas dan 2 terluka, yang semuanya adalah perempuan penumpang Pick Up.

Informasi di lapangan, saat musibah terjadi Selasa dinihari pukul 02.30 Wita, kendaraan maut Truk DK 8439 FD yang dikemudikan I Made Wahyudi, 33 (sopir asal Banjar Gebagan, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli) melaju kencang ke arah utara (Kintamani). Truk yang hendak mengambil pasir ke Galian C di kaki Gunung Batur ini beriringan dengan Pick Up DK 8677 AB yang dikemudikan I Nengah Berita, 52 (asal Desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani).

Kedua kendaraan beriringan dalam posisi Pick Up warna biru bernopol DK 8677 AB berada di depan. Pick Up ini kala itu mengangkut tiga penumpang perempuan yang hendak jualan ke Pasar Singamandawa Kintamani, masing-masing Ni Wayan Widiarsi, 38 (asal Banjar Masem Budi Karya, Desa Batur Selatan), Ni Made Murniasih, 45 (asal Banjar Masem Budi Karya, Desa Batur Selatan), dan Ni Komang Yuliani, 42, (asal Banjar Gatra Kencana, Desa Batur Utara, Kecamatan Kintamani).

Sebaliknya, Truk DK 8439 FD saat itu tanpa muatan, melaju di belakang Pick Up. Tiba-tiba, Truk DK 8439 FD yang melaju kencang menabrak Pick Up DK 8677 AB dari belakang. Walhasil, mobil Pick Up terpental keluar jalur, sementara tiga penumpangnya tergeletak di aspal. Korban Ni Wayan Widiarsi langsung tewas mengenaskan di lokasi TKP, dengan kondisi luka robek pada pelipis kiri, luka robek rahang kiri, luka robek bibir atas sampai bawah, luka robek perut bawah, hingga patah kaki kanan.

Sedangkan dua penumpang lainnya, Ni Made Murniasih dan Ni Komang Yuliani, selamat dari maut dalam kondisi terluka. Korban Made Murniasih mengalami luka robek di bagian kepala kiri, sementara Komang Yuliani mengalami luka robek di kepala belakang. Sebaliknya, pengemudi Pick Up I Nengah Berita dan sopir Truk, Made Wahyudi, selamat tanpa terluka.

Dua korban terluka, Made Murniasih dan Komang Yuliani, sempat dilarikan ke Puskesmas Kintamani untuk mendapatkan penanganan medis. Namun, karena lukanya cukup parah, korban Komang Yuliani kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar, sementara Made Murniasih dirujuk ke RSUD Bangli.

Kasat Lantas Polres Bangli, AKP I Nengah Sona, menerangkan seusai kejadian, sopir Truk maupun sopir Pick Up melaporkan langsung peristiwa maut ini kepada polisi. “Kedua sopir ini pula yang paling awal menolong para korban. Tapi, karena merasa tidak mampu, akhirnya mereka melapor ke petugas,” ungkap AKP Nengah Soma, Selasa kemariin.

Menurut AKP Nengah Sona, pihaknya sudah terjun melakukan olah TKP dan menggali keterangan saksi-saksi. Terungkap, Truck yang tanpa muatan melaju dengan kecepatan tinggi dari arah selatan, tanpa memperhatikan kendaraan a di depanya. “Jalannya sedikit menanjak, sehingga Pick Up melaju pelan, namun Truck yang di belakangnya melaju dengan kecepatan tinggi. Walhasil, Truk menabrak Pick Up dari belakang,” jelasnya.

Sopir Truk DK 8439 FD Made Wahyudi maupun pengemudi Pick Up DK 8677 AB, I Nengah Berita, dinihari kemarin langsung diamankan ke Mapolres Bangli untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hingga kemarin sore, sopir Truk maut masih diperiksa polisi, sementara sopir Pick Up dibolehkan pulang. “Sopir Truk masih menjalani pemeriksaan di Unit Laka Polres Bangli. Kami belum bisa memastikan apakah yang bersangkutan mengantuk atau tidak saat kejadian?” katanya.

Sementara itu, jenazah korban Wayan Widiarsi sudah dikuburkan di Setra Desa Adat Batur pada Anggara Wage Ugu, Selasa sore pukul 15.00 Wita. Ibu rumah tangga kelahiran 5 November 1980 ini berpulang buat selamanya dengan meninggalkan suami tercinta I Nyoman Budaya, 40, serta dua anak yang masih kecil-kecil: Putu Eka Candra, 10 (siswa Kelas IV SDN 1 Batur) dan Kadek Agus Suca Ucawirya, 4.

Menurut Perbekel Batur Selatan, I Gede Sarjana, pasutri Nyoman Budaya dan Wayan Widiasih termasuk keluarga kurang mampu. Korban Wayan Widiarsih kesehariannya jualan canang dan sarana upakara di Pasar Singamandawa. “Sedangkan suaminya (Nyoman Budaya) seorang petani,” kata Perbekel Gede Sarjana saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Selasa sore.

Di sisi lain, korban Made Murniasih hingga tadi malam masih dirawat intensif di Ruang Nusa Indah RSUD Bangli. Perempuan yang keseharian berjualan pisang ini sudah bisa diajak komunikasi. Menurut sang suami, I Nengah Aris, istrinya mengalami sejumlah luka di kepala belakang, perut, hingga patah tulang pipi.

Nengah Aris mengatakan, lokasi tabrakan maut berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya di Banjar Masem Budi Karya, Desa Batur Selatan. “Saya tahu istri saya kecelakaan setelah ada warga datang ke rumah. Saat saya datang ke lokasi TKP, istri saya masihtergeletak di jalan, demikian pula penumpang lainnya. Mereka semua terpental ke jalan," cerita Nengah Aris saat ditemui NusaBali di RSUD Bangli kemarin sore.

Menurut Nengah Aris, istrinya biasa berjualan ke Pasar Singamandawa (Kintamani) dan Pasar Kayuambua (Kecamatan Susut, Bangli). Setiapkali ke pasar, istrinya biasa dijemput mobil Pick Up DK 8677 AB yang dikemudikan I Nengah Berita, karena sudah langganan. "Ya, istri saya biasa dijemput di depan rumah bareng dengan beberapa pedagang lainnya," papar Nengah Aris. *esa

Komentar