nusabali

Memiliki Pemilih Terbanyak, Kusamba Selalu Loloskan Caleg

  • www.nusabali.com-memiliki-pemilih-terbanyak-kusamba-selalu-loloskan-caleg

Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung merupakan kawasan dengan jumlah pemilih terbanyak di antara 59 desa/kelurahan Gumi Serombotan.

SEMARAPURA, NusaBali

Selain punya pemilih terbanyak, desa ini selalu sukses meluncurkan wakilnya ke kursi DPRD Klungkung sejak era Reformasi 1999. Sebaliknya, Kelurahan semarapura Kelod Kangin, Kecamatan Klungkung tak pernah punya wakil rakyat di Dewan, meskipun jumlah pemilihnya lumayan banyak.

Berdasarkan data di KPU, ada 5.637 pemilih di Desa Kusaamba untuk tarung Pi-leg/Pilpres 2019. Mereka tinggal tersebar di 16 banjar, yakni Banjar Tribuana, Banjar Bias, Banjar Pancingan, Banjar Manggis, Banjar Anyar, Banjar Agung, Banjar Bingin, Banjar Tengah, Banjar Rame, Banjar Presaria 1, Banjar Prasatria 2, Banjar Batur, Banjar Pande, Banjar Sangging, Banjar Pesuruan, dan Banjar Karangdadi.

Sedangkan kawasan dengan jumlah pemilih terbanyak kedua di Klungkung adalah Kelurahan Semarapura Kelod Kangin, Kecamatan Klungkung, mencapai 4.657 orang. Disusul kemudian Desa Akah (Kecamatan Klungkung/dengan 4.277 pemilih), Desa Gunaksa (Kecamatan Dawan/4.262 pemilih), Desa Batununggul (Kecamatan Nusa Penida/4.201 pemilih), Desa Paksebali     (Kecamatan Dawan/4.155 pemilih), Desa Nyalian (Kecamatan Banjarangkan/4.152 pemilih), Desa Batukandik (Kecamatan Nusa Penida/    4.044 pemilih), Desa Lembongan (Kecamatan Nusa Penida/4.043 pemilih), dan Desa Banjarangkan (Kecamatan Banjarangkan/4.016 pemilih).

Jumlah caleg asal Desa Kusamba yang bertarung dari Pileg ke Pileg sejak era Reformasi 1999, selalu banyak hingga persaingan berebut suara cukup ketat. Meski demikian, selalu saja ada caleg dari Desa Kusamba yang berhasil tembus ke kursi DPRD Klungkung.

Diawali oleh kesuksesan Dewa Gede Sena, yang berhasil tembus kursi Fraksi PDIP DPRD Klungkung 1999-2004 melalui tarung Pileg 1999. Bahkan, putra Desa Kusamba ini sempat dipercaya menduduki kursi Wakil Bupati Klungkung.

Sejak keberhasilan Dewa Gede Sena tersebut, Desa Kusama secara rutin sukses me-loloskan wakilnya ke kursiu DPRD Klungkung pada Pileg tahun-tahun berikutnya. Dalam Pileg 2004, misalnya, Desa Kusamba meloloskan AA Sarjana ke Fraksi Golkar DPRD Klungkung. Bahkan, Sarjana dipercaya partainya menduduki kursi Wakil Ketua DPRD Klungkung 2004-2009.

Sarjana selanjutnya kembali lolos ke kursi legislatif saat Pileg 2009, dengan perolehan 1.200 suara. Kala itu, Sarjana lolos bersama Wayan Segati dari PDIP yang berjaya meraih 1.080 suara.

Sedangkan dalam Pileg 2014 lalu, kembali ada dua caleg dari Desa Kusamba yang berhasil tembus kursi DPRD Klungkung. Mereka masing-masing Wayan Sugati (caleg incumbent dari PDIP) dan Ayu Candrawati (caleg new comer dari Demokrat).

Menghadapi tarung Pileg 2019, Wayan Sugati (caleg incumbent PDIP asal Banjar Tribuana, Desa Kusamba) dan Ayu Candrawati (caleg incumbent Demokrat yang uga asal Banjar Tribuana), kembali bertempur. Mereka bertarung bersama 6 caleg asal Desa Kusamba lainnya, yang semua berebut kursi DPRD Klungkung, yakni Ni Wayan Sulasmi    (caleg PDIP), I Dewa Gede Juniarta (caleg Demokrat), Kadek Sudiartama (caleg Golkar), I Wayan Mudayana (caleg NasDem), Ketut Darmawa (caleg Perindo), dan Kadek Agus Suantara (caleg PSI).

Jumlah caleg asal Desa Kusamba yang bertarung di Pileg 2019 lebih banyak dibanding saat Pileg 2014 lalu, yang hanya 7 orang. Karena itu, persaingan berebut suara di kampung sendiri jauh lebih ketat dalam Pileg 2019 ini. Caleg yang berstatus incumbent pun tidak berani merasa jumawa.

Salah satu caleg incumbent asal Desa Kusamba, Wayan Sugati, mengakui keberhasilan meraih suara dalam sistem tarung bebas sangat tergantung dari pendekatan kepada masyarakat. Tentunya bukan hanya pemilih di Desa Kusamba yang didekati, melainkan juga desa-desa tetangga yang masuk Dapil II (Kecamatan Dawan).

“Sekarang tergantung kepercayaan dari masyarakat. Yang terpenting, ketika sudah menjadi anggota Dewan, tentu kita berusaha maksimal untuk kepentingan masyarakat dan menyerap aspirasi mereka,” ujar politisi PDIP asal Banjar Tribuana, Desa Kusamba ini kepada NusaBali, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Kelurahan Semarapura Tengah, Kecamatan Klungkung termasuk kawasan di perkotaan yang tak pernah mampu meloloskan calegnya ke kursi legislatif. Padahal, Kelurahan Semarapura Tengah memiliki jumlah pemiluh lumayan banyak. Untuk tarung Pileg 2019, jumlah pemilih di kawasan ini mencapai 2.857 orang yang tersebar di dua lingkungan, yakni Lingkungan Bendul dan Lingkungan Bucu. Masalahnya, caleg asal sekampung yang bertarung dari Pileg ke Pileg selalu banyak.

Menghadapi Pileg 2019, bahkan ada 14 caleg asal Semarapura Tengah. Dari jumlah itu, 2 caleg di antaranya tarung berebut kursi DPRD Bali Dapil Klungkung, yakni IB Sutastawa (Golkar) dan Dewa Made Wibawa (Perindo).

Sedangkan 12 caleg asal Semarapura Tengah lainnya bertarung berebut kursi DPRD Klungkung, masing-masing Komang Sutama (PDIP), I Ketut Candra (Golkar), Ni Ketut Bundrawati (Gerindra), I Ketut Aryawan (PKPI), I Putu Armada (Hanura), Tjokorda Ariesta Dewi (PKPI), Ni Ketut Budi Artini (Hanura), Desak Nyoman Diah Purwa Ningsih (Perindo), Ni Made Widari (Berkarya), Ni Komang Miasih (Perindo), dan M Seniman (PKB).

Menurut mantan Lurah Semarapura Tengah, Made Sugiarta, sejak era Reformasi 1999 belum pernah ada warganya yang lolos ke kursi legislatif. Salah satu biang masalahnya, karena persaingan berikut sengit antar-caleg sekampung yang jumlahnya selalu banyak. “Warga kami yang nyaleg selalu banyak, tapi belum pernah ada yang lolos ke Dewan,” ujar mantan Lurah Semarapura Tengah 2013-2017 ini.

Sedangkan Lurah Semarapura Tengah, Wayan Iwan Indrawan, mengatakan masyarakat melihat trek record dari figur yang bersangkutan. Maklum, lembaga DPRD merupakan institusi wakil rakyat yang anggotanya membawa aspirasi masyarakat. “Tapi, secara umum tentu masyarakat berharap caleg dari desanya bisa lolos ke legislatif,” ujar Wayan Iwan. *wan

Komentar