nusabali

Guru Berprestasi Mantan Gepeng Raih Gelar Doktor

  • www.nusabali.com-guru-berprestasi-mantan-gepeng-raih-gelar-doktor

I Made Regeg SPd Msi yang kini Pengawas SMP Disdikpora Kecamatan Kubu, sempat dinobatkan sebagai Guru Teladan Karangasem 2003 dan Guru Teladan Provinsi Bali 2003

Pertahankan Disertasi ‘Nilai Estetik dan Religiusitas DTW Taman Sukasada Ujung’


AMLAPURA, NusaBali
Mantan gelandangan dan pengemis (gepeng) yang kini menjabat Pengawas SMP Disdikpora Kecamatan Kubu, Karangasem, I Made Regeg, 58, berhasil meraih gelar Doktor di Universitas Hindu (Unhi) Denpasar, Kamis (4/4). Guru berprestasi asal Banjar Muntigunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu ini raih gelar Doktor setelah mem-pertahankan disertasi berjudul ‘Nilai-nilai Estetik dan Religiusitas pada Daya Tarik Wisata Taman Sukasada Ujung, Karangasem’.

Ujian terbuka promosi Doktor yang dijalani Made Regeg di Kampus Unhi Denpasar hari itu, diuji oleh dewan penguji berjumlah 11 orang, terdiri dari Prof Dr drh I Made Damriyasa MS (Rektor Unhi), Prof Dr I Putu Gelgel SH MHum, Prof Dr IBG Yudha Tri-guna MS, Prof Dr I Wayan Winaya MSi, Prof Dr I Ketut Suda MSi, Prof Dr I wayan Sukayasa MSi, Dr Drs I Wayan Winaja MSi, Dr Ni Luh Sustiawati MPd, Dr I Wayan Budi Utama MSi, Dr Drs I Wayan Subrata MAg, Dr Dra Ni Made Indiani MSi, dan Dr Dra Ida Ayu Komang Arniati MAg.

Di hadapan penguji yang terdiri dari 6 guru besar dan 5 penyandang Doktor, Made Regeg dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan. "Syukurlah kami bisa melewati ujian hingga berhak meraih gelar Doktor,” ujar Made Regeg kepada NusaBali di Amlapura, Jumat (5/4).

Made Regeg menempuh kuliah S3 di Unhi Denpasar sejak 2015. Selama 2 tahun pertama, dia mampu menuntaskan teori mata kuliah. Selanjutnya, dalam 2 tahun kedua, dia melakukan penelitian yang disertai 6 kali tahapan ujian. Ujian pertama, tentang kualifikasi proposal. Ujian kedua, tentang materi proposal. Ujian ketiga, tentang pra seminar. Keempat, ujian hasil seminar. Kelima, ujian tertutup. Keenam, ujian terbuka.

"Ternyata sangat berat perjuangan untuk meraih gelar Doktor. Jika tidak punya tekad yang kuat, rasanya sangat susah mendapatkannya," jelas ujar guru kelahiran 12 Januari 1961 yang sedtahun lalu sukses merebut gelar juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah Best Practice Nasional 2018 ini.

Made Regeg termasuk salah satu potret yang dilahirkan di lingkungan keluarga miskin yang berhasil meraih gelar Doktor, berkat keuletan dan kerja kerasnya. Semasa kecil, anak dari pasangan keluarga miskin I Nyoman Telaga (almarhum) dan Ni Nengah Nuada (almarhum ini) sempat jadi gepeng.

Untuk mencari nafkah buat hidup saja sangat susah. Made Regeg kecil yang tinggal di kawasan pegunungan Banjar Muntigunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu setiap hari hanya makan gaplek dan cacah belek (ketela rambat dipotong-potong, lalu dikukus jadi makanan pokok).

Ketika umur 6 tahun pada 1967, Made Regeg ikut saudara sepupunya ke Singaraja, Buleleng. Sepupunya itu kesehariannya meng-gepeng di Singaraja. Made Regeg pun ikut meng-gepeng keliling dari rumah ke rumah, demi bisa makan. Suatu ketika, dia pernah ditabrak peseda gayung saat berusaha menyeberang jalan ketika menggepeng.

Setelah 6 tahun menggepeng di Singaraja, Made Regeg kembali ke kampungnya di Banjar Mutigunung, yang memang dikenal sebagai ‘Kampung Gepeng’ pada 1973. Saat kembali ke kampung itulah Made Regeg baru masuk SD Negeri 1 Kubu, ketika usianya sudah menginjak 12 tahun.

Selama sekolah di SDN 1 Kubu, Made Regeg juga nyeraka (jadi parekan alias pembantu) di salah satu warga yang mengajaknya. Setelah naik ke Kelas IV, dia pindah sekolah ke SDN 3 Tianyar. “Saat itu, saya sekolah sambil jualan es lilin, agar punya bekal serta membeli buku dan pakaian,” kenang ayah empat anak dari pernikahannya dengan Ni Made Sumerti SPd MSi, yang juga guru berprestasi ini.

Melalui perjuangan ekstra keras, karena alam yang mendidik, Made Regeg mampu menyelesaikan sekolah SD, lanjut menempuh pendidikan ke SMPN 1 Kubu, kemudian Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Denpasar. Setelah jadi guru SD, Made Regeg kuliah S1 STKIP Agama Hindu Amlapura (tamat tahun 1998), lanjut kuliah S2 Unhi Denpasar (tamat 2004). Kini, Made Regeg berhasil meraih gelar Dokor dari program S3 Unhi Denpasar.

Made Regeg sendiri saat ini menjabat sebagai Pengawas SMP Disdikpora Kecamatan Kubu sejak 2016. Sebeumnya, Made Regeg sempat menjabat Kasek SDN 17 Tianyar (1992-2006), Pengawas TK dan SD Disdikpora Kecamatan Kubu (2006-2007), serta Kepala UPT Disidkpora Kecamatan Kubu (2007-2008). Made Regeg pernah sabet predikat sebagai Guru Teladan Kabupaten Karangasem 2003, Guru Teladan Provinsi Bali (2003), hingga Juara Pengawas Terbaik SMP Karangasem (2015).

Made Regeg termasuk guru berprestasi. Dia sempat dinobatkan sebagai Guru Teladan Kabupaten Karangasem 2003, lanjut Guru Teladan Provinsi Bali 2003. Setahun lalu, Made Regeg termasuk di antara 5 guru berprestasi asal Bali yang jadi jawara dalam Lom-ba Karya Tulis Ilmiah (KTI) Best Practice Nasional 2018. Uniknya, kala itu Made Regeg tampil di final bersama istrinya, Ni Made Sumerti. Sayang, sang istri gagal raih gelar, sementara Made Regeg berhasil tembus peringkat III Best Practice Nasional kategori Pengawas SMP. *k16

Komentar