nusabali

Senderan Jebol Dikhawatiri Mengancam Jembatan

  • www.nusabali.com-senderan-jebol-dikhawatiri-mengancam-jembatan

Senderan di utara Bendung Jero Pengentuh, Banjar Taman, Desa Batuagung, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, yang jebol sejak tahun lalu, belakangan semakin parah.

NEGARA, NusaBali

Selain mengikis tanah kebun warga, kerusakan senderan pada bagian sisi timur sungai, yang juga berada dekat jembatan penghubung Banjar Taman dengan Banjar Sawe, Desa Batuagung, itu dikhawatiri mengancam keberadaan jembatan.

Menurut warga yang menolak namanya ditulis di koran, Rabu (3/4), senderan diketahui jebol saat terjadi hujan deras serta banjir di aliran sungai setempat sekitar awal 2018 lalu. Semula titik senderan di sisi timur aliran Sungai Tukadaya itu hanya jebol sepanjang 10 meter. Tetapi seiring musim hujan termasuk banjir belakangan ini, kerusakannya semakin meluas, dan kini jebol hampir sepanjang 20 meter.

Senderan jebol di dekat jembatan itu diketahui hampir bersamaan dengan kejadian amblesnya lantai bangunan pintu Bendung Jero Pengentuh di selatan senderan tersebut. Untuk kerusakan lantai bangunan pintu bendung itu, sementara diuruk menggunakan batu kerikil. “Yang lantai ambles di bangunan pintu bendung, sudah ada penanganan. Informasinya, ada alu (biawak) yang bersarang membuat lubang di bawah bangunanya itu. Namun senderan yang jebol ini, sementara belum ada penanganan,” ungkap warga.

Sementara Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Alam (SDA) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana Wayan Widnyana, saat dikonfirmasi Rabu kemarin, mengatakan terkait senderan yang jebol di dekat jembatan itu sudah dilaporkan ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida saat diketahui jebol tahun lalu. Namun memang belum ada penanganan, karena diduga keterkaitan anggaran.

“Sudah kami laporkan. Tetapi mungkin belum ada anggaran untuk menangani kerusakan senderan itu. Kalau lantai yang ambles di bangunan pintu Bendung Jero Pengentuh, sudah kami tangani, dan memang untuk pengelolaan bendung, telah diserahkan ke kabupaten. Kemarin itu, setelah kami cek turun ke bawah, memang ada biawak yang membuat lubang, dan sudah kami tutup lubangnya,” ujarnya. *ode

Komentar