nusabali

Provinsi Bahas Pendaftaran WBD Lukisan Klasik Bali

  • www.nusabali.com-provinsi-bahas-pendaftaran-wbd-lukisan-klasik-bali

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha bersama Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Provinsi Bali mengunjungi koleksi seni lukis klasik Bali di Museum Nyoman Gunarsa, Banjar Banda, Desa Takmung, Kecamatan Banjarngkan, Klungkung, Selasa (24/5).

SEMARAPURA, NusaBali
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha bersama Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Provinsi Bali mengunjungi koleksi seni lukis klasik Bali di Museum Nyoman Gunarsa, Banjar Banda, Desa Takmung, Kecamatan Banjarngkan, Klungkung, Selasa (24/5). Kunjungan untuk membahas rencana pengusulan seni lukis klasik itu, menjadi warisan budaya dunia (WDB) berupa benda dan tak benda.

TACB ini diantaranya Prof Made Bandem, Prof Gusti Ngurah Sudiana, Made Purna, Wayan Muliarsa, Wayan Kun Adnyana, Nyoman Wardi, dan Kastawan. Mereka disambut Bupati Klungkung Nyoman Suwirta bersama Nyoman Gunarsa dan Ketua TACB Kabupaten Klungkung Ida Bagus Pangdjaya, dan anggota Prof AA Bagus Wirawan. Hadir pemerhati Seni Lukis Klasik Bali dari Department of Indonesia Studies School of Languages and Cultures, Faculty of Arts and Social Sciences University of Sydney, Prof Emeritus Peter Worsley.

Kadis Kebudayaan Bali Dewa Putu Beratha mengatakan, Gubernur Bali Made Mangku Pastika telah memberikan mandat kepada Disbud Bali agar mengawal proses pendaftaran Seni Lukis Klasik Bali sebagai WBD. Sebelum didaftarkan ke UNESCO, pihaknya meminta agar Tim Kurator MGP bersama TACB Pemkab Klungkung mendata dan mendaftarkan Seni Lukis Klasik Bali itu sebagai Cagar Budaya tingkat kabupaten, provinsi hingga Nasional. “Tahapannya memang seperti itu,” ujarnya.

Nyoman Gunarsa mengapresiasi kepada Pemprov Bali dan Pemkab Klungkung sudah komitmen melestarikan seni lukis klasik Bali. Apalagi seni lukis klasik ini, sudah ada pada abad ke XVI, saat pemerintahan Dalem Warurenggong di Swecapura, Gelgel. Bahkan, seni lukis klasik Bali saat itu diceritakan sudah terkenal dan tersebar ke seluruh pelosok pulau dewata, Lombok, Sumbawa, Blambangan, Pasuruan dan Bone Sulawesi Selatan.

Seni Lukis Klasik Bali yang sudah menjadi koleksi Nyoman Gunarsa diharapkannya bisa menjadi Cagar Budaya Nasional dan WBD Benda serta Tak Benda di UNESCO. “Selain memiliki bentuk (benda) seni lukis klasik ini juga nilai seperti nilai filosofis agama Hindu, nilai magis, estetika lokal genius, etika (tak benda). “Setidaknya ada 200 karya seni Bali klasik yang akan didaftarkan,” ujarnya.

Pemerhati Seni Lukis Klasik Bali dari Department of Indonesia Studies School of Languages and Cultures, Faculty of Arts and Social Sciences University of Sydney, Prof Emeritus Peter Worsley, menilai seni lukis klasik Bali ini mampu menceritakan kehidupan orang Bali pada masa itu. Diantaranya prilaku sosial, gender, prosesi upacara, estetika dalam melukis dan sebagainya. “Hal ini tidak ada duanya,” katanya.

Disebutkan jika koleksi seni lukis klasik Bali ini tidak didaftarkan sebagai Cagar Budaya Nasional dan WBD. Dikhawatirkan seni lukis ini bakal hilang, tentu negara juga kehilangan identitas kebudayaannya lewat seni ini. 7 w

Komentar