nusabali

Dr Jampel Juga Raih Gelar Profesor

  • www.nusabali.com-dr-jampel-juga-raih-gelar-profesor

Terpilih Kembali Jadi Rektor Undiksha Singaraja

SINGARAJA, NusaBali

Kandidat incumbent Dr I Nyoman Jampel MPd, 60, terpilih kembali menjadi Rektor Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja 2019-2023, Selasa (2/4). Akademisi asal Banjar Celuk, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini terpilih secara aklamasi dalanm pemilihan yang digelar di Ruang Ganesha III Kampus Undiksha hari itu. Uniknya lagi, pada hari yang sama, Dr Nyoman Jampel juga resmi meraih gelar profesor (guru besar).

Dr Nyoman Jampel mendapat kepercayaan lagi memimpin perguruan tinggi negeri terbesar di Buleleng itu, setelah dua rivalnya: Dr I Gede Sudirtha SPd MPd dan Dr I Gusti Ngurah Pujawan Mkes, sepakat menyerahkan kursi Rektor Undiksha untuk kembali diduduki. Itu artinya, Dr Jampel terpilih kembali menjadi Rektor Undiksha 2019-2023 secara aklamasi.

Dr I Gede Sudirtha SPd MPd adalah kandidat yang kini menjabat Dekan Fakultas Teknik dan Kejuruan Undiksha. Sedangkan Dr I Gusti Ngurah Pujawan Mkes kini menjabat Wakil Rektor III Undiksha 2015-2019. Semula, ada 4 kandidat calon Rektor Undiksha yang bertarung. Namun, satu di antaranya terpental usai sampaikan visi misi dan program kerjanya di hadapan anggota senat, perwakilan mahasiswa, dosen, pegawai Undiksha, dan delegasi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenrinstekdikti), 16 Januari 2019, yakni Dr I Gusti Lanang Parwata SPd Mkes terpental.

Dari 37 suara yang diperebutkan saat itu, Dr Jampel berhasil mendominasi 35 suara. Sedangkan 2 suara sisa dibagi rata antara Gede Sudiartha dan IGN Pujawan. Sebaliknyaa, Lanang Parwata tanpa kebagian suara. Berselang 3 bulan pasca pemaparan visi misi dan program, dilakukan pemilihan Rektor Undiksha, 2 April 2019, yang akhirnya dimenangkan Dr Jampel.

Menurut Ketua Senat Undiksha Singaraja, Prof Dr I Nyoman Sudiana, inilah untuk kali pertama pemilihan akhir Rektor Undiksha dilakukan secara musyawarah mufakat, tanpa ada interpensi dan tekanan. Dr Jampel kini tinggal menunggu jadwal pelantikan dari Menteri Ristek Dikti. “Ini pertama kalinya Rektor Undiksha terpilih secara aklamasi, Mudah-mudahan ini dapat menginspirasi perguruan tinggi lainnya untuk menjaga lembaga tetap kondusif dalam melakukan tugas akademika,” ujar Prof Sudiana, yang notabene mantan Rektor Undiksha 2011-2015.

Sementara, Kuasa Menteri, Wisnu Sardjono Soenarso, mengatakan proses pemilihan akhir Rektor Undiksha sudah sesuai semangat Undiksha, yakni Tri Hita Karana yang diterapkan kepada semua civitas akademika. Keputusan yang menjatuhkan pilihan Dr Jampel secara musyawarah mufakat juga sesuai dengan jati diri bangsa.

“Sesuai arahan Pak Menteri, saya sebetulnya sudah siap dengan dua kemungkinan. Mau musyawarah oke, mau opsi voting pemilihan suara juga oke. Jika harus voting, saya sudah punya angkanya. Kalau musyawarah, dituangkan dalam berita acara,” tandas Wisnu di Kampus Undiksha, Selasa siang.

“Dengan keputusan musyawarah mufakat ini, maka suara dari kementerian sebanyak 35 persen otomastis mengikuti keputusan Senat Undiksha Singaraja yang berjumlah 65 persen,” imbuhnya.

Menurut Wisnu, pihaknya berharap ke depan Undiksha mendukung program Kemenristek Dikti sebagai Good University Governence. Undiksha sebagai perguruan tinggi, tidak hanya dituntut meluluskan orang saja, tapi juga menciptakan lulusan yang siap bekerja, menghadapi tantangan revolusi industri 4.0. Selain itu, Undiksha juga ikut serta dalam meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi di Indonesia.

Sementara itu, Dr Nyoman Jampel bukan hanya dipercaya kembali sebagai Rektor Undiksha 2019-2024. Pada hari yang sama, Selasa lalu, akademisi kelahiran 10 Oktober 1959 ini juga dipastikan meraih gelar profesor. Hal ini juga diakui oleh Wisnu Sardjono Soenarso, selaku Kuasa Menteri Ristek Dikti.

Wisnu mengatakan, dirinya melihat sepintas SK Guru Besar Dr Jampel sudah ditandatangani oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Risetk Dikti), Mohamad Nasir PhD Ak. “Sudah ada keputusan menteri ada. SK pengangkatan profesor-nya sudah ditandatangani menteri,” jelas Wisnu.

Saat dikonfirmasi NusaBali, Dr Jampel mengakui dirinya sudah memenuhi syarat untuk meraih gelar profesor. Dr Jampel mengaku sudah melakukan persiapan sejak 2 tahun lalu, termasuk menulis sejumlah penelitian untuk melengkapi berkas persyaratan. Hanya saja, pengajuan guru besarnya baru diusulka tahun 2019 ini.

“Saya bersyukur dinyatakan memenuhi standar operasional prosedur Kemenristekdikti,” papar Dr Jampel yang ditetapkan sebagai guru besar ’Pendidikan Evaluasi dan Pengukuran’, sesuai dengan bidang keilmuan yang ditekuninya selama ini yakni Pendidikan Evaluasi dan Pengukuran.

Terkait terpilihnya kembali menjadi Rektor Unndiksha secara aklamasi, Dr Jampel menyampaikan terimakasih kepada seluruh civitas akademika. Dr Jampel berjanji akan melanjutkan program kerja yang sudah tersusun dalam Rakorbang dan ditetapkan awal 2019 lalu. Selaku Rektor Undiksha, pihaknya akan memprioritaskan kegiatan internasionalisasi at home dan pembelajaran daring di tahun 2019.

“Harapannya nanti, 25 persen dari keseluruhan Prodi di Undiksha menjalankan daring, sementara PPG 100 persen. Rencananya, kami juga akan buka Prodi S3 Undiksha dengan sistem Distan Learning atau online learning,” papar anak ketiga dari empat bersaudara keluarga pasangan Wayan Pugir dengan Ni Made Sender ini. *k23

Komentar