nusabali

Tidak Bawa Paspor, Melawan Saat Digiring ke Polsek

  • www.nusabali.com-tidak-bawa-paspor-melawan-saat-digiring-ke-polsek

Frank Van Kempen dari Belanda dan Jorge Luis Baron dari Meksiko tidak membawa identitas resmi termasuk paspor. Keduanya juga menolak periksa kesehatan di Puskesmas Selat.

Mendaki Gunung Agung Tanpa Pemandu saat Status Siaga, 2 Wisman Tersesat


AMLAPURA, NusaBali
Dua orang wisatawan manca negara (wisman), Frank Van Kempen, 22, dari Belanda dan Jorge Luis Baron, 21, dari Meksiko, diam-diam mendaki Gunung Agung di tengah larangan mendaki sehubungan status siaga (level III). Dua wisman yang datang mengendarai sepeda motor ini memarkir motornya di jaba Pura Pasar Agung kemudian mendaki pada Kamis (28/3) pukul 23.00 Wita dari jalur Pura Pasar Agung Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem. Kedua wisman yang memakai lampu senter di kepala (headlamp) ini mendaki tanpa pemandu, akhirnya tersesat.

Sementara itu, pada Jumat (29/3) sekitar pukul 04.00 Wita, Ketua Kelompok Sadar Wisata Pemandu Wisata Gunung Agung I Wayan Widiasa Botak, dari rumahnya di Banjar Sogra, Desa Sebudi, menyaksikan ada dua lampu kelap-kelip di Gunung Agung. Menyaksikan sinar lampu tersebut, Widiasa Botak yakin bahwa ada wisatawan tengah mendaki Gunung Agung.

Pada Jumat sekitar pukul 18.00 Wita, sejumlah pamedek yang tengah melakukan persembahyangan di Pura Pasar Agung — sehubungan adanya rangkaian pujawali yang puncaknya Purnama Kadasa pada Buda Wage Menail, Rabu (20/3)— mendengar ada suara orang asing berteriak-teriak minta tolong dari arah Gunung Agung. Para pamedek yang dikoordinasikan I Wayan Agus Budiastawa, tidak memahami bahasa yang diteriakkan orang tersebut. Maka usai melakukan persembahyangan sekitar pukul 18.30 Wita, dia singgah di rumah Widiasa Botak menyampaikan perihal adanya suara orang asing yang berteriak-tidak dari arah Gunung Agung.

Maka Widiasa Botak mengajak pemandu wisata senior I Made Murdana untuk menelusuri posisi nyala lampu yang disaksikannya pada Jumat dini hari, yakni dari lereng timur Pura Pasar Agung atau di bawah Pura Tirtha. Terpanggil atas tanggung jawab kemanusiaan, maka Widiasa Botak bersama Made Murdana bergegas menuju dua titik lampu senter tersebut.

Sementara itu, warga setempat I Made Sudiarta mengontak Sekretaris Pasebaya Agung Karangasem I Wayan Suara. Wayan Suara selanjutnya menyampaikan hal itu kepada petugas Pos Pencarian dan Pertolongan, Polsek Selat, Koramil Selat, relawan Satgas TRC-IKB Rapi Wilayah 04 Karangasem, dan warga.

Maka pencarian dua wisman itu dilakukan sekitar pukul 20.30 Wita. Pencarian dibagi dua, dari arah timur Gunung Agung dipimpin relawan Pasebaya Agung I Komang Eka Semara Putra, dan dari sisi barat dikoordinasikan Ketua Satgas TRC-IKB Rapi Wilayah 04 Karangasem Jro Wayan Gede Astika.

Relawan yang bergerak di jalur timur bertemu dengan Widiasa Botak, kemudian menjemput dua wisman yang tersesat tersebut sekitar pukul 21.30 Wita di ketinggian 1.857 meter dari permukaan laut. Selanjutnya proses evakuasi kedua wisman yang tersesat itu dengan menyusuri jurang yang gelap.

Kemudian datang rombongan petugas Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem dipimpin I Gusti Ngurah Eka. Petugas itu membawa tali untuk memudahkan melakukan evakuasi menuruni jurang.

Dua wisman bersama tim yang mengevakuasi tiba di jaba Pura Pasar Agung, Banjar Sogra, Desa Sebudi, pada Jumat (29/3) sekitar pukul 22.30 Wita. Begitu tiba di jaba Pura Pasar Agung, dua wisman ini langsung menuju dua sepeda motor yang dikendarainya, Honda Scoopy dengan nomor polisi DK 8211 AG dan DK 5729 QW. Relawan dan petugas Polsek Selat berusaha menghalangi agar dua wisman ini tidak langsung pergi. Sebelum pergi, keduanya diminta menjalani pemeriksaan di Polsek Selat dan cek kesehatan di Puskesmas Selat.

Kedua wisman tersebut berulang kali menolak anjuran petugas. Tetapi setelah dua kunci sepeda motor yang dikendarai wisman ini diambil dan diyakinkan perlunya pemeriksaan di Mapolsek Selat, akhirnya keduanya bersedia naik kendaraan petugas Polsek Selat.

“Kami bersama relawan dan petugas Polsek Selat dan Koramil Selat berupaya menolong agar kedua wisman itu selamat sampai di bawah. Ternyata setiba di jaba Pura Pasar Agung, wisman itu berulang kali menolak diajak ke Mapolsek Selat,” kata Gusti Ngurah Eka.

Kepada petugas, Jorge Luis Baron dari Meksiko yang jalannya pincang karena kelelahan, mengaku menginap di salah satu hotel di Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, dan Frank Van Kempen dari Belanda menginap di hotel yang berbeda tetapi masih di kawasan Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung.

Hasil pemeriksaan, ternyata kedua wisman tersebut tidak membawa paspor dan identitas resmi lainnya. Keduanya hanya menulis nama dan alamat tinggal sementara di Bali.

Setelah kedua wisman tersebut menjalani pemeriksaan di Mapolsek Selat,  keduanya tetap menolak menjalani cek kesehatan di Puskesmas Selat. Karenanya, petugas mempersilakan kedua wisman ini melanjutkan perjalanan mengendarai sepeda motor menuju penginapannya di Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung. *k16

Komentar