nusabali

Total Kerugian Banjir Sentani Rp454 M

  • www.nusabali.com-total-kerugian-banjir-sentani-rp454-m

Masa tanggap darurat berakhir, Pemda Sentani siapkan masa pemulihan

JAKARTA, NusaBali
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, pihaknya memperkirakan jumlah kerugian akibat banjir bandang di Sentani, Papua mencapai Rp454 miliar.

"Itu paling banyak karena kerusakan permukiman," kata Sutopo di kantor BNPB, Jakarta Pusat, Jumat (29/3) dilansir vivanews.

Ia menambahkan, perkiraan kerugian karena kerusakan permukiman warga mencapai Rp252 miliar. Sementara itu, untuk kerugian di sektor infrastruktur mencapai Rp174 miliar.

Selain itu, lanjut Sutopo, kerugian di sektor ekonomi mencapai Rp22,6 miliar, di sektor sosial seperti madrasah, gereja, masjid diperkirakan mencapai Rp4 miliar dan lintas sektor Rp1 miliar.

"Total data kerugian dan kerusakan akibat banjir bandang Rp454 miliar. Ini data sementara yang nanti bisa berkembang. Data ini akan kita gunakan sambil kita hitung berapa kebutuhan untuk me-recovery nantinya kita akan masuk masa rehabilitasi rekonstruksi," ujarnya.

Dalam kesempatan itu Sutopo juga mengatakan Pemerintah Daerah Sentani mulai kemarin telah mengakhiri masa tanggap darurat selama 14 hari pascabanjir bandang yang menerjang wilayah mereka. Kendati demikian, penanganan korban musibah banjir bandang masih terus berjalan, yaitu masuk dalam tahap transisi darurat menuju pemulihan.

"Karena masih ada banyak pengungsi di sana, ada kerusakan-kerusakan yang harus segera diperbaiki, masih memerlukan kondisi darurat, sehingga diperlukan kemudahan akses. Oleh karena itu kini statusnya masa transisi darurat menuju pemulihan," kata Sutopo.

Ia melanjutkan, masa transisi darurat menuju pemulihan ini akan berjalan selama satu sampai tiga bulan ke depan. Kepala daerah atau bupati Sentani dalam waktu dekat ini akan mengeluarkan surat keputusan terkait dengan status transisi darurat menuju pemulihan untuk memudahkan akses menuju masa rehabilitasi dan rekonstruksi.

Pemerintah Daerah Sentani, Papua dan pemerintah pusat telah berkomitmen akan membangun kembali permukiman warga, infrastruktur dan fasilitas umum yang rusak akibat diterjang banjir bandang, beberapa waktu lalu. "Akan kita bangun kembali yang lebih baik yaitu infrastrukturnya, permukimannya, ekonomi produktifnya dan sebagainya itu," katanya.

 Pemerintah, lanjut Sutopo, juga akan merelokasi permukiman warga yang dianggap rawan musibah banjir dan longsor, di wilayah pegunungan Cycloop, Sentani, Jayapura.

Saat ini, menurut Sutopo, Pemerintah Daerah Sentani tengah mencari beberapa titik lahan yang akan digunakan, untuk merelokasi permukiman warga. "Sebagian warga yang di sana sudah menyetujui untuk direlokasi, saat ini masih mencarikan lahan untuk relokasi," ujarnya.

Menurut Sutopo, pemerintah juga akan fokus pada pemulihan ekosistem di pegunungan Cycloop, dengan melakukan penanaman atau rehabilitasi hutan dan lahan kembali yang diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir bandang.

Data BNPB mencatat sampai saat ini 112 orang dinyatakan meninggal dunia akibat banjir bandang yang terjadi di Sentani. Sebanyak 112 orang meninggal dunia itu terdiri atas 105 orang meninggal di Kabupaten Jayapura, dan 7 orang di Kota Jayapura. “Sementara untuk pengungsi masih tercatat 5.347 orang atau 962 KK yang tersebar di 21 titik pengungsian," tuturnya.  *

Komentar