nusabali

PDAM Disarankan Gunakan Air Laut

  • www.nusabali.com-pdam-disarankan-gunakan-air-laut

PDAM sudah ancang-ancang gunakan teknologi pengubah air laut menjadi air tawar, namun masih terkendala legalitas.

MANGUPURA, NusaBali
Keterbatasan air baku yang kerap dialami PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Badung membuat prihatin banyak kalangan. Mengemuka usulan agar perusahaan milik pemerintah daerah ini memanfaatkan teknologi untuk mengubah air laut menjadi air tawar. Karena dengan begitu, pasokan air dapat melimpah.

Pihak PDAM Tirta Mangutama pun telah memberikan sinyal penggunaan teknologi mengubah air laut menjadi air tawar yang bisa dikonsumsi masyarakat di masa mendatang. Namun soal kepastian program tersebut belum dipaparkan lebih lanjut.
Tokoh masyarakat Legian I Wayan Puspa Negara menyambut positif rencana PDAM Tirta Mangutama tersebut. Menurutnya teknologi desalinasi air laut ini sudah saatnya digunakan oleh perusahan daerah air minum.

“Teknologinya sudah tersedia dan mudah untuk dilakukan. Apalagi air laut tersedia berlimpah, bahkan untuk Badung dengan garis pantai mencapai 19 kilometer,” katanya, Jumat (30/10).

Menurut dia, penggunaan air laut untuk konsumsi relatif tak merusak lingkungan. Hal ini juga untuk mengurangi penggunaan air bawah tanah (ABT) yang cukup tinggi di Badung. Bila pemanfaatan teknologi ini tak dipikirkan, Puspa Negara yang juga Koordinator Staf Ahli Dewan Badung, menyatakan penggunaan ABT dikhawatirkan makin menjadi-jadi dan berdampak terhadap lingkungan.

Saat ini masyarakat mulai krisis air, sementara PDAM Tirta Mangutama juga mengalami kesulitan air baku untuk menyuplai kebutuhan masyarakat. 

Direktur Utama PDAM Tirta Mangutama I Made Subargayasa mengaku telah terjadi pendangkalan estuari dam sekitar 30 persen akibat musim kemarau. Menurutnya, estuari dam sebagai penyuplai air baku sangatlah vital. “Dari kapasitas 500 liter per detik, PDAM Badung telah memanfaatkannya 350 liter per detik. Air ini dialirkan untuk pelanggan di Kuta dan Kuta Selatan,” katanya. 

Dengan pendangkalan ini, air permukaan yang tertampung pun kian menipis sehingga mengakibatkan sebagian pelanggan tak mendapatkan pasokan air secara maksimal.

Terkait dengan penggunaan teknologi pengubah air laut menjadi air konsumsi, sempat diutarakan Subargayasa belum lama ini. Namun demikian, ia mengaku akan melihat dari sisi legalitasnya, kebolehan menggandeng pihak ketiga. Karena untuk penggunaan teknologi ini memerlukan anggaran yang cukup besar. 

Komentar