nusabali

Gubernur Koster Siap Wujudkan Bali Era Baru

  • www.nusabali.com-gubernur-koster-siap-wujudkan-bali-era-baru

Kemarin Sosialisasi Visi ‘Nangun Sat Kerti Loka Bali’ di Undiksha

SINGARAJA, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster sosialiasikan visi misi dan program Nangun Sat Kerthi Loka Bali di depan ribuan mahasiswa dan akademisi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Kamis (28/3) pagi. Dengan program Nangun Sat Kerthi Loka Bali tersebut, Gubernur Koster menyatakan siap mewujudkan ‘Bali Era Baru’.

Dalam acara sosialisasi yang digelar di Auditorium Undiksha Singaraja, Kamis kemarin, Gubernur Koster memaparkan arah kebijakan dan program Pemprov Bali adalah visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui pola pembangunan semesta berencana, yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkun kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sekala-niskala menuju kehidupan krama dan Gumi Bali sesuai dengan prinsip Trisakti Bung Karno: berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi dalam bingkai NKRI berdasarkan nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945.

Menurut Gubernur Koster, visi tersebut dimaksudkan untuk menuju ‘Bali Era Baru’, dengan menata secara fundamental dan komprehensif pembangunan Bali yang mencakup tiga aspek utama, yakni alam, krama, dan kebudayaan Bali berdasarkan nilai-nilai Tri Hita Karana yang berakar dari kearifan lokal Sad Kerthi. Mewujudkan Bali Era Baru, ditandai dengan tatanan kehidupan baru yang kawista, Bali kang tata-titi tentram kerta raharja, gemah ripah lohjinawi, yakni tatanan kehidupan holistik yang meliputi tiga dimensi utama.

Koster menyebutkan, sejumlah peraturan telah dikeluarkan untuk menata fundamental pembangunan Bali secara menyeluruh. Termasuk mengeluarkan 5 Peraturan Gubernur (Pergub), yakni Pergub Bali Nomor 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busama Adat Bali, Pergub Nomor 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali, Pergub Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, dan Pergub Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali. Selain itu, juga ada Pergub Nomor 104 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan Nasional-Krama Bali Sejahtera (JKN-KBS), Pergub Nomor 2 Tahun 2019 tentang Integrasi Sistem dan Data Pajak Hotel dan Restoran Kabupaten/Kota se-Bali secara online.

Dalam kesempatan itu, Koster juga mengedukasi dan menginformasikan kepada civitas akademika Undiksha terkait lima bidang prioritas pembangunan Bali: bidang pangan, bidang sandang dan papan, bidang kesehatan dan pendidikan, bidang jaminan sosial dan ketenagakerjaan, bidang adat, agama, tradisi, seni dan budaya, serta bidang pariwisata yang potensinya sangat besar. “Lima bidang prioritas ini juga didukung dengan pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi,” jelas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Untuk memuluskan realisasi sederet program itu, kata Koster, Pemrov Bali telah mengalokasikan anggaran. Namun, dalam pelaksanaannya, dukungan dari masyarakat sangat diperlukan. Tak kalah penting juga dukungan dari perguruan tinggi yang menjadi tempat mencetak SDM andal.

“Kami berharap perguruan tinggi bisa bersinergi dengan pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, untuk menyukseskan pembangunan. Undiksha bisa menyiapkan tenaga pendidik yang andal. Bisa juga turut serta dalam memberikan kajian program,” tegas Koster yang notabene mantan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali tiga kali periode.

Paga bagian lain, Koster menyebut Fakultas Kedokteran Undiksha merupakan pilot project pengembangan kedokteran pariwisata pertama di Indonesia. Fa-kultas Kedokteran Undiksha yang dibuka tahun 2018, berbeda dengan Fakultas Kedokteran di universitas lainnya, karena memiliki kekhasan berbasis pariwisata.

Menurut Koster, lulusan Fakultas Kedokteran Undiksha tidak hanya disiapkan menjadi dokter umum, tetapi juga dokter yang memberikan pelayanan kesehatan kepada wisatawan yang sedang berkunjung. “Kami akan membuat Peraturan Daerah tentang standar pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan kesehatan wisatawan yang berkunjung ke Bali dengan potensi gangguan kesehatan. Itu perlu penanganan khusus yakni dari Prodi Kedokteran yang berbasis kepariwisataan,” katanya.

Koster mengaku concern akan mendukung Undiksha Singaraja sebagai salah satu perguruan tinggi terbesar di Buleleng, terutama dalam pemenuhan sarana pendukung Fakultas Kedokteran. Undiksha sebagai perguruan tinggi negeri, menjadi target khusus Pemprov Bali untuk diajak bekerjasama menyukseskan salah satu program Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yakni di bidang pendidikan. Dalma program tersebut, Pemprov Bali mencannangkan Wajib Belajar 12 Tahun, sehingga hal itu sangat memerlukan dukungan dari perguruan tinggi di Bali untuk menyediakan tenaga pendidik dan penyelenggara program.

Sementara itu, Rektor Undiksha Singaraja, Dr I Nyoman Jampel MPd, mengatakan pembangunan yang dicanangkan Pemprov Bali serupa dengan Undiksha, yakni sama-sama berlandasakan Tri Hita Karana. “Konsep ini menjadi landasan visi Undiksha untuk menjadi universitas unggul di Asia tahun 2045. Kami siap bersinergi dengan pemerintah dalam pembangunan,” tegas Dr Jampel.

Akademisi asal Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini juga mengharapkan Pemrov Bali bisa memberikan dukungan dalam pengembangan lembaga, terutama dari sisi prasana untuk menunjang Fakultas Kedokteran, seperti laboratorium dan rumah sakit. “Dengan kedokteran kepariwisataan ini, kami memang membutuhkan sarana-prasarana yang lebih, karena kelasnya inmternasional. Kami minta dukungan lagi dan kami yakin Gubernur akan memprioritaskan untuk membantu pembangunan,” katanya. *k23

Komentar