Kasus LPD Tanggahan Peken Jadi Alat Cari Simpati
Kasus Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Tanggahan Peken, Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli, dicurigai dijadikan alat politik untuk mencari simpati oleh oknmun calon legislatif (caleg).
BANGLI, NusaBali
Oknum caleg itu berjanji membantu para nasabah agar uang yang tersimpan di LPD bisa kembali. Sementara kasus LPD Tanggahan Peken sudah ditangani Polda Bali.
Salah seorang nasabah LPD Tanggahan Peken yang enggan disebutkan namanya mengaku dua hari lalu sempat didatangi seseorang. Disebutkan jika orang tersebut menjanjikan akan membantu mendapatkan kembali uang tabungannya di LPD. Oknum tersebut meminta buku tabungan warga. Hanya saja ia tidak berani menyerahkan buku tabungannya. “Saya tidak berani memberikan karena saya tahu itu bermuatan politik,” ungkapnya, Selasa (26/3).
Sumber ini mengaku tidak tahu apa-apa sehingga menyerahkan masalah ini kepada desa adat melalui prajuru. “Sekarang sedang diproses,” jelasnya. Diakui, warga lainnya yang punya tabungan di LPD juga didatangi oleh oknum caleg itu. “Saya tidak tahu apakah mereka menyerahkan buku tabungan atau tidak,” ujarnya. Sementara Penyarikan Desa Pakraman Tanggahan Peken, I Nyoman Budiarta, saat dikonfirmasi perihal adanya oknum yang mengumpulkan buku tabungan warga, enggan berkomentar. Budiarta menegaskan kasus LPD Tanggahan Peken sudah ditangani Polda Bali. “Pengurus maupun pemilik tabungan dan deposito sudah sempat dipanggil untuk dimintai keterangan,” terangnya via telepon.
Selaku prajuru, Budiarta menyarakan agar setiap aktivitas berkaitan dengan LPD agar dilaporkan kepada prajuru. Seperti pelunasan kredit, agar ada bukti tertulis. Krama yang punya utang juga diimbau mengamankan seluruh bukti pembayaran dan pelunasannya. Budiarta berharap kasus ini tidak dimanfaatkan oleh oknum untuk mencari simpati. Terlebih saat ini masuk tahun politik. Ia mengingatkan krama berhati-hati dan tidak percaya begitu saja pada oknum. “Kami sudah wanti-wanti saat parumanan,” tukasnya. *esa
Oknum caleg itu berjanji membantu para nasabah agar uang yang tersimpan di LPD bisa kembali. Sementara kasus LPD Tanggahan Peken sudah ditangani Polda Bali.
Salah seorang nasabah LPD Tanggahan Peken yang enggan disebutkan namanya mengaku dua hari lalu sempat didatangi seseorang. Disebutkan jika orang tersebut menjanjikan akan membantu mendapatkan kembali uang tabungannya di LPD. Oknum tersebut meminta buku tabungan warga. Hanya saja ia tidak berani menyerahkan buku tabungannya. “Saya tidak berani memberikan karena saya tahu itu bermuatan politik,” ungkapnya, Selasa (26/3).
Sumber ini mengaku tidak tahu apa-apa sehingga menyerahkan masalah ini kepada desa adat melalui prajuru. “Sekarang sedang diproses,” jelasnya. Diakui, warga lainnya yang punya tabungan di LPD juga didatangi oleh oknum caleg itu. “Saya tidak tahu apakah mereka menyerahkan buku tabungan atau tidak,” ujarnya. Sementara Penyarikan Desa Pakraman Tanggahan Peken, I Nyoman Budiarta, saat dikonfirmasi perihal adanya oknum yang mengumpulkan buku tabungan warga, enggan berkomentar. Budiarta menegaskan kasus LPD Tanggahan Peken sudah ditangani Polda Bali. “Pengurus maupun pemilik tabungan dan deposito sudah sempat dipanggil untuk dimintai keterangan,” terangnya via telepon.
Selaku prajuru, Budiarta menyarakan agar setiap aktivitas berkaitan dengan LPD agar dilaporkan kepada prajuru. Seperti pelunasan kredit, agar ada bukti tertulis. Krama yang punya utang juga diimbau mengamankan seluruh bukti pembayaran dan pelunasannya. Budiarta berharap kasus ini tidak dimanfaatkan oleh oknum untuk mencari simpati. Terlebih saat ini masuk tahun politik. Ia mengingatkan krama berhati-hati dan tidak percaya begitu saja pada oknum. “Kami sudah wanti-wanti saat parumanan,” tukasnya. *esa
Komentar