nusabali

Warga Lokapaksa Tanam Pisang di Jalan Rusak

  • www.nusabali.com-warga-lokapaksa-tanam-pisang-di-jalan-rusak

Sejumlah warga di Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, Buleleng membuat aksi tanam pohon pisang di ruas jalan yang rusak.

SINGARAJA, NusaBali

Aksi itu sebagai bentuk kekecewaan warga, karena kerusakan jalan dengan status kabupaten di wilayah Lokapaksa tidak kunjung diperbaiki.

Informasi dihimpun, Selasa (26/3), di Desa Lokapaksa terdapat beberapa ruas jalan dengan status kabupaten. Sebagai jalan kabupaten, ruas jalan itu pun sangat strategis dalam peningkatan ekonomi masyarakat setempat. Hanya saja, kondisi jalan itu kini rusak parah, terlebih pada saat musim penghujan seperti tahun ini. Warga pun sudah lama mengusulkan, namun selalu kandas. Karena tidak kunjung diperbaiki, warga kemudian membuat aksi menanam beberapa pohon pisang di tengah ruas jalan yang menghubungkan Desa Lokapaksa menuju Desa Ularan hingga tembus ke Desa Telaga, Kecamatan Busungbiu. Aksi ini dilakukan warga, Senin (25/3) sore, sebagai buntut kekecewaan warga.

Kepala Desa (Perbekel) Lokapaksa, I Wayan Ariadi dikonfirmasi Selasa siang, mengakui ada warganya melaksanakan aksi tanam pohon pisang di ruas jalan kabupaten yang rusak parah tersebut. Namun dirinya mengaku tidak bisa membendung aksi warga, karena jalan tersebut sangat rawan dilintasi saat musim penghujan. “Ya mungkin karena sudah sangat kecewa, kami di desa tidak bisa membendung mereka. Karena jalan itu rusak memang sudah sangat lama,” katanya.

Perbekel Ariadi menjelaskan, di wilayahnya ada tiga ruas jalan yang telah ditetapkan menjadi jalan kabupaten sejak tahun  2014. Jalan itu meliputi ruas jalan menuju pantai di Dusun Carik Agung sepanjang 1,2 kilometer, kemudian ruas jalan menuju SDN 1 Lokapaksa di Dusun Kembang Sari dengan panjang 4 kilometer, dan ruas jalan di Dusun Sorga, Desa Lokapaksa menuju Desa Ularan dengan panjang 1,2 kilometer. “Ketiga jalan itu rata-rata rusak, dan belum diperbaiki. Dulu pernah tetap itu karena swadaya masyarakat,” katanya.

Menurut Ariadi, warga menuntut perbaikan itu karena tahun 2018 lalu, sempat dijanjikan akan diperbaiki tuntas. Namun, karena tidak ada perbaikan hingga memasuki tahun 2019, warga menjadi kecewa. Disamping itu usulan yang sudah masuk Musrenbang justru tidak terrealisasi. “Warga kami ingin sekali ada kepastian untuk perbaikannya, sebab sejak dulu hanya ada janji-janji saja untuk diperbaiki. Kami tidak salahkan warga menanam pohon pisang itu di tengah jalan karena sudah terlalu lama tidak ada penanganan,” tandasnya.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Ketut Suparta Wijaya mengatakan, program perbaikan jalan kabupaten tersebut untuk tahun ini memang belum direalisiasikan. Ini karena keterbatasan anggaran untuk perbaikan jalan kabupaten yang terus membengkak. Sebagai gantinya, Suparta Wijaya menyebut perbaikan akan dilakukan mulai tahun 2020 mendatang. “Tahun depan sudah pasti usulan itu akan direalisasikan dan untuk tahun ini belum masuk,” jelasnya. *k19

Komentar