nusabali

Fokus Pengentasan Kemiskinan di 27 Desa

  • www.nusabali.com-fokus-pengentasan-kemiskinan-di-27-desa

Penyusunan RKPD Tahun 2020

SINGARAJA, NusaBali

Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana kembali mengingatkan pola pengentasan kemiskinan melalui pengembangan sektor pertanian pada tahun 2020. Tahap awal difokuskan pada 27 desa di 9 kecamatan yang ada, karena di masing-masing kecamatan mesti ada 3 desa yang menjadi percontohan.

Hal itu disampaikan Bupati Agus Suradnyana saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kabupaten, dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2020, Senin (25/3) di Hotel Banyualit, Lovina, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng. Musrenbang tersebut menghadirkan seluruh pimpinan SKPD lingkup Pemkab Buleleng, seluruh Camat, Perbekel se- Buleleng dan kalangan akademisi.

Musrenbang RKPD tahun 2020 itu mengusung tema ‘Peningkatan Kualitas SDM Guna Percepatan Pembangunan Ekonomi Inklusif Berbasis Pertanian dan Penanggulangan Kemiskinan.’ Bupati Agus Suradnyana menyebut, kebijakan pola pengentasan kemiskinan melalui sektor pertanian, karena sektor pertanian dinyakini memiliki potensi sangat tinggi dalam pengentasan kemiskinan. Di samping itu, masyarakat miskin di Buleleng sebagian besar bergerak di sektor pertanian. “Makanya saya ingin mengubah mindset (paradigma,red) pimpinan SKPD, agar bisa merumuskan program kegiatan pengentasan kemiskinan di tiga desa di masing-masing kecamatan. Semuanya program harus disinkronkan, tidak bisa sporadis lagi,” katanya.

Untuk penenentuan 3 desa yang menjadi fokus penanganan kemiskinan, Bupati menyebut akan dikaji lebih lanjut oleh Bappeda Litbang. Sehingga, pola dan strategi penanganannya nanti kemungkinan berbeda antara satu desa dengan desa lainnya, tergantung permasalahan dan potensi ekonomi yang ada di setiap desa tersebut. “Misalnya desa A, menjadi miksin, padahal memiliki potensi pertanian yang bagus, nah ini coba disiapkan pola dan strategi penanganannya. Apakah penanganan pasca panennya yang kurang, atau akses jalan pertanian yang kurang, atau karena persoalan air. Makanya semua SKPD nanti merumuskan pola dan strategi penanganan yang teritegrasi,” jelas Bupati.

Sementara, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pembangunan (Bappeda Litbang) Kabupaten Buleleng Nyoman Genep mengatakan pengentasan kemiskinan melalui sektor pertanian karena sebagian besar penduduk Buleleng yang bekerja di sektor pertanian adalah masyarakat miskin. Sehingga pengentasan kemiskinan melalui sektor pertanian dinilai lebih mudah. “Sebenarnya sudah ada desa-desanya, tetapi kami masih identifikasi lagi, seperti apa pola nantinya,”katanya. *k19

Komentar