nusabali

Made Sunarta Beri Motivasi Pelukis asal Kelurahan Abianbase

  • www.nusabali.com-made-sunarta-beri-motivasi-pelukis-asal-kelurahan-abianbase

Pelukis kembar yakni Komang Surya Anggara Ditya alias Bon dan Benediktus I Made Indra Wicaksana alias Ben, mulai mendapat sorotan publik karena karya lukisannya yang unik.

MANGUPURA, NusaBali
Dua pemuda asal Kelurahan Abianbase, Kecamatan Mengwi tersebut membuat gebrakan baru dalam dunia seni lukis modern di Bali. Pada Minggu (24/3), kedua pelukis tersebut membuka galeri lukisan dengan tema Two Faces of Line Art.

Hadir dalam peresmian Galeri 22 Art Studio Bali di Kelurahan Abianbase, Wakil Ketua II DPRD Badung Made Sunarta dan sejumlah undangan keluarga dekat kedua pelukis tersebut.

Made Sunarta saat meninjau galeri milik Bon dan Ben mengapresiasi lahirnya pelukis-pelukis muda dan memiliki semangat berkesenian demi melestarikan budaya Bali. “Hal ini sejalan dengan program pemerintah. Saya sarankan, anak-anak muda ini bisa mempatenkan hasil karya mereka, karena lukisan mereka mempunyai karakter berbeda dari yang lain. Bahkan aliran lukisan ini saya rasa belum ada,” ujarnya.

Dikatakannya, paling menarik di sini adalah sebuah simbol-simbol yang melekat dengan objek yang dilukis serta goresan garis patra Bali bisa menjadi sebuah lukisan yang unik seperti melukis wajah tokoh-tokoh bangsa di dunia. “Sekali lagi, kami apresiasi seni yang bernilai tinggi ini dilakukan oleh anak-anak muda di Kelurahan Abianbase ini. Semoga karya-karya anak kembar ini bisa terus dipajang di berbagai negara di dunia,” papar Sunarta yang juga Bendesa Adat Abianbase.

Sementara Benediktus I Made Indra Wicaksana didampingi Komang Surya Anggara Ditya mengatakan, lukisan yang dibuatnya dibuat secara digital. “Kalau saya menggunakan teknik doodle art dengan seni detailing dan pointillism. Teknik ini saya gunakan dalam beberapa karya portrait wajah tokoh-tokoh terkenal dunia,” ungkapnya.

Sedangkan karya Bon lebih pada eksplorasi lukisan tradisional Bali yang terinspirasi dari lukisan wayang Kamasan. “Karya kami berdua sudah ada yang sampai Los Angeles dan New York, Amerika Serikat. Sementara, untuk di dalam negeri a sempat dibeli oleh orang kolektor lukis Jakarta, biasanya kami melakukan pameran hingga ke Kecamatan Ubud, Gianyar,” tuturnya.

Ben menceritakan, bakatnya melukis bersama kakaknya tumbuh sejak kecil dari corat-coret tembok. “Saya bersyukur ada dukungan dari keluarga, sehingga kami bisa meneruskan semangat berkesenian ini,” ujarnya. *

Komentar