nusabali

Jalur Pupuan-Singaraja Lumpuh 3 Jam

  • www.nusabali.com-jalur-pupuan-singaraja-lumpuh-3-jam

Hujan lebat disertai petir yang melanda sebagian wilayah Tabanan, Sabtu (23/3) sore hingga malam, mengakibatkan bencana longsor di 9 titik kawasan Desa Bantiran, Kecamatan Pupuan.

TABANAN, NusaBali
Longsor di Desa Bantiran ini bukan hanya merusak bangunan dan merajan (pura keluarga), namun sempat membuat arus lalulintas di Jalur Pupuan-Singaraja lumpuh selama 3 jam.

Titik-titik longsor di Desa Bantiran meliputi pertama, di Banjar Bantiran Kelod, yang menimbun badan jalan rute Pupuan-Singaraja. Kedua, longsor menimpa bangunan dapur milik keluarga I Ketut Suantika di Banjar Temu Sari, Desa Bantiran. Longsor terjadi Sabtu malam pukul 23.00 Wita, hingga menyebabkan bangunan dapur jebol bagian belakang.

Ketiga, longsor menimpa bangunan dapur milik keluarga I Nyoman Suranata di Banjar Temu Sari, Desa Bantiran. Bangunan dapur inisebagian tertimbun material longsor berupa tanah. Keempat, longsor menimpa bangunan dapur milik keluarga I Made Pasek di Banjar Temu Sari, Desa Bantiran. Kelima, longsor menimpa bangunan dapur milik keluarga I Ketut Mantra di Banjar Sasaan, Desa Bantiran. Bahkan, bangunan dapur ini amblas hingga jatuh ke bawah tegalan. Selain bangunan dapur, kamar mandi milik keluarga Ketutt Mantra juga amblas.

Keenam, longsor yang menimpa keluarga Kadek Artana di Banjar Bantiran Kelod, Desa Bantiran, yang emnyebabkan tiga pelinggih di merajan dan dapur tertimbun material. Ketujuh, longsor menimpa bangunan dapur milik kelurga Jati di Banjar Bantiran, Desa Bantiran. Kedelapan, longsor yang merusak saluran irigasi Subak Yeh Tilung, Desa Bantiran. Kesembilan, longsor yang merusak saluran irigasi Subak Yeh Sangladan, Desa Bantiran.

Longsor di Banjar Bantiran Kelod, Desa Bantiran yang melupuhkan arus lalulintas Pupuan-Singaraja, terjadi Sabtu malam sekitar pukul 22.00 Wita. Tebing setinggi 20 meter tiba-tiba longsor menutup badan jalan sepanjang 15 meter. Karena badan jalan tertimbun material dengan ketebalan selutut orang dewasa, arus lalulintas dari Pupuan menuju Desa Subuk, Kecamatan Bu-sungbiu, Buleleng sempat lumpuh 3 jam.

Malam itu juga, petugas Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Buleleng terjun ke lokasi untuk menyingkirkan material longsor secara manual, dengan dibantu warga setempat. Selain mereka, Tim Bina Marga Provinsi Bali malam itu juga terjun ke lokasi. Setelah petugas berjuang selama 3 jam, akses jalan rute Pupuan-Singaraja akhirnya bis dibuka, Minggu (24/3) dinihari pukul 01.00 Wita.

Kelian Dinas Banjar Bantiran, Desa Bantiran, I Made Kartika Yasa, menjelaskan 9 titik longsor di desanya malam itu, terjadi dalam waktu yang berbeda-beda. Khusus tebing longsor yang menimbun badan jalan rute Pupuan-Singaraja, terjadi sekitar pukul 22.00 Wita. Beruntung, tak ada korban jiwa maupun terluka dalam musibah malam itu, karena arus lalulintas sedang sepi ketika tebing longsor.

“Tapi, arus lalulintas sempat lumpuh total selama 3 jam,” jelas Made Kartika Yasa saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu kemarin. Menurut Kartika Yasa, evakuasi material longsor di jalur Pupuan-Singaraja dilanjutkan petugas gabungan, Minggu pagi, dengan mendatangkan alat berat dari provinsi. "Setelah dibersihkan dengan alat besar, arus lalulintas normal kembali. Sebelumnya, sempat diberlakukan sistem buka tutup," beber Kartika Yasa.

Khusus untuk penanganan longsor di rumah-rumah penduduk, kata Kartika Yasa, warga Desa Bantiran melakukannya secara gotong royong. Menurut Kartika Yasa, gara-gara longsor dis ejumlah titik, ada 3 kepala keluarga (KK) yang harus mengungsi, Sabtu malam. Mereka pilih bermalam di rumah kerabatnya yang dalam posisi aman, untuk mengantisipasi longsor susulan.

Dari 8 titik longsor di luar jalur Puputan-Singaraja, kata Kartika Yasa, yang paling parah menerjang rumah keluarga Ketut Mantra di Banjar Sasaan, Desa Bantiran. Gara-gara longsor, bangunan dapur dan kamar mandi milik Ketut Mantra sampai terjungkal ke tegalan bagian bawah. "Beruntung, tak ada yang jadi korban terjungkalnya dapur dan kamar mandi, karena sedang sepi aktivitas saat kejadian,” papar Kartika Yasa.

Sementara itu, Kasi Kedaruratan BPBD Tabanan, I Putu Trisna Widiatmika, mengatakan penangan 9 titik longsor di Desa Bantiran sudah dilakukan berbagai pihak. Khusus longsor tebing di jalur Pupuan-Singaraja, kata Trisna Diatmika, pihaknya mengerahkan 8 anggota TRC BPBD Tabanan untuk langsung membersihkan material dengan peralatan seadanya, Sabtu malam. "Setelah jalur berhasil dibuka, kami berlakukan arus kendaraan sistem buka tutup,” kata Trisna, Minggu kemarin. “Kalau sekarang, arus lalulintas sudah normal kembali.”

Dikonfirmasi terpisah, Minggu kemarin, Camat Pupuan I Putu Agus Hendra Manik mengatakan bencana longsor di 9 titik kawasan Desa Bantiran sudah dilaporkan ke pimpinan. “Semuanya sudah saya laporkan ke pimpinan, semoga segera bisa ditindaklanjuti," harap Agus Hendra. *des

Komentar