nusabali

Gubernur Siapkan Konsep Pembangunan Tematik di Kabupaten/Kota

  • www.nusabali.com-gubernur-siapkan-konsep-pembangunan-tematik-di-kabupatenkota

Nantinya dikembangkan sentra-sentra produk unggulan lokal di tiap kabupaten/kota. Perusda Bali bakal dioptimalkan dengan menggandeng perusda kabupaten/kota untuk menyerap produk unggulan dimaksud.

Buka Festival Buah Manggis di Desa Galungan, Sawan, Buleleng

SINGARAJA, NusaBali
Gubernur Bali I Wayan Koster menyatakan sedang menyiapkan konsep pembangunan tematik, guna pengembangan sentra-sentra produk unggulan lokal di masing-masing kabupaten/kota. Saat ini, rencana tersebut tengah dimatangkan oleh tim khusus.

Hal itu disampaikan Gubernur Koster saat membuka Festival Buah Manggis, di lapangan umum Desa Galungan, Kecamatan Sawan, Buleleng, Sabtu (23/3) pagi. Gubernur Koster hadir bersama Nyonya Putri Suastini Koster, disambut oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana bersama Wakil Bupati dr Nyoman Sutjidra.

Gubernur Koster dalam sambutannya mengungkapkan, setelah menerbitkan Pergub yang mengharuskan hotel-hotel dan catering membeli buah lokal, dengan harga minimal 20 persen dari biaya produksi, dirinya ingin mengembangkan sentra-sentra produk unggulan di masing-masing kabupaten/kota di Bali. Sentra produk unggulan tersebut disesuaikan dengan potensi yang ada di masing-masing kabupaten/kota. Pengembangan itu sejalan dengan konsep pembangunan tematik. Saat ini pengembangan sentra produk unggulan tersebut sedang dikaji oleh tim khusus.

“Ini masih disusun oleh tim, agar pengembangan sentra-sentra itu sesuai dengan potensi di masing-masing kabupaten/kota. Misalnya Buleleng potensi pertaniannya apa, demikian juga dengan Jembrana, Tabanan, Bangli, Karangasem, Klungkung, dan kabupaten lainnya. Ini yang nanti kita kembangkan ke depan dalam konsep pembangunan tematik,” ungkapnya.

Masih menurut Koster, pihaknya juga akan membangun kerja sama dengan daerah lain di Indonesia di bidang perdagangan. Sehingga produk-produk lokal yang ada di Bali bisa dijual di daerah lain di Indonesia. Karena ke depan, dirinya akan memaksimalkan Perusahaan Daerah (Perusda) Bali bekerja sama dengan perusda kabupaten/kota untuk menyerap produk unggulan tersebut. “Saya masih menjajaki beberapa derah di Indonesia, agar bisa diajak bekerja sama di bidang perdagangan. Misalnya di situ kebutuhan buah manggis, ya kita siapkan untuk memenuhinya. Ini masih saya siapkan juga,” tandasnya.

Gubernur Koster juga merancang menggelar festival buah se–Bali. Dalam festival itu, dirinya akan mendatangkan langsung buyer (pembeli) luar daerah maupun luar negeri. “Nanti kami undang buyernya langsung ke Bali. Sehingga mereka bisa mengetahui dan mendapatkan buah-buah lokal yang berkualitas,” ujarnya.

Sementara Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, mengatakan melalui festival tersebut, petani-petani manggis yang ada di Bali dipertemukan untuk berlomba-lomba menciptakan kualitas manggis terbaik agar dapat menjaga kualitas manggis yang akan diekspor. “Di sini kita mengajak petani dan eksportir untuk bisa memilah secara quality control buah-buahan yang diekspor agar kualitasnya tetap terjaga, sehingga tidak menjadi persoalan di ekspor berikutnya,” katanya.  

Bupati Agus menambahkan, buah manggis yang lebih diminati di pasar ekspor adalah buah manggis dari Bali. Maka dari itu, eksportir diminta untuk memperhatikan sisi perizinan, packaging, kualitas, serta membuat lembaga untuk mengontrol ekspor buah lokal. Apalagi nanti akan dibangun Irradiasi Gama kerjasama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang mampu membuat buah awet dan tidak cepat busuk. “Yang penting bagi kita, bagaimana menjaga kualitasnya, seperti contohnya manggis diperhatikan dari pemupukannya, penyemprotannya, sehingga sortirannya tidak terlalu banyak dan bisa menambah nilai jualnya” jelasnya.

Festival Buah Manggis perdana ini merupakan kerjasama Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng dengan Junior Chamber International (JCI) Singaraja. Festival itu mengusung tema ‘World Mangosteen Fiesta’ atau Festival Manggis Dunia. *k19

Komentar