nusabali

AHY: Hubungan Manusiawi, Tak Ada Unsur Politik

  • www.nusabali.com-ahy-hubungan-manusiawi-tak-ada-unsur-politik

Puan Jenguk Ani Yudhoyono

JAKARTA, NusaBali
Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menjenguk istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono, yang tengah dirawat di Singapura. Puan disambut langsung oleh SBY.

Puan menjenguk Ani Yudhoyono yang tengah dirawat di NUH Singapura, Kamis (21/3) sore waktu setempat. Puan didampingi MenPAN-RB Syafruddin dan Wakil Ketua DPR F-PDIP Utut Adianto.

Komandan Kogasma Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan tak ada unsur politik saat Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menjenguk Ani Yudhoyono di Singapura. Bagi AHY, kunjungan Puan itu semata-mata hubungan manusiawi.

"Saya tidak melihat secara politik, ini adalah hubungan yang sangat manusiawi, sangat humanis, di mana Ibu Puan Maharani berkenan untuk mengunjungi RS di Singapura memberikan doa dan perhatian untuk kesembuhan Ibu Ani walau tidak bisa bertemu secara langsung tapi diterima oleh Pak SBY dan istri saya yang sedang jaga di sana," kata AHY di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (22/3) seperti dilansir detik.

AHY mengatakan Puan disambut langsung oleh presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selain itu, AHY menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang memberikan perhatian kepada ibundanya yang tengah berjuang melawan kanker darah.

"Saya tidak melihat ada unsur politik di sana. Saya justru berterima kasih kepada beliau dan siapa pun para tokoh yang berkenaan meluangkan waktu dan tenaganya untuk bisa datang dan memberikan atensi ataupun doa yang baik untuk Ibu Ani," ujarnya.

Namun pengamat politik Rico Marbun melihat kunjungan Puan tersebut bisa dilihat dalam dua makna. Pertama, sisi kemanusiaan; dan kedua, urusan politik antara PDIP dan Partai Demokrat (PD).

"Ada dua sisi. Kemanusiaan dan politis. Dari sisi kemanusiaan sebenarnya apa yang dilakukan Mbak Puan ini teladan yang juga dicontohkan oleh founding fathers kita. Beda pendapat tak berarti rusak hubungan pribadi. Namun secara politis, ini juga bisa mencairkan hubungan yang dingin antara SBY dengan Megawati," kata Rico saat dihubungi, Kamis (21/3) malam.

Dia mengatakan kehadiran Puan dianggap mampu mencairkan hubungan Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk memuluskan kerja sama politik dua partai. Apalagi, menurutnya, PD tidak memberi sanksi bagi kadernya yang merapat ke kubu 01. Maka dia melihat pertemuan Puan dengan SBY saat menjenguk Ani Yudhoyono sebagai 'back door' politik antara PD dan PDIP.

Senada dengan Rico, pengamat politik Hendri Satrio melihat ada sinyal politik dari kunjungan Puan ke Singapura menjenguk Ani Yudhoyono. Apalagi, Puan terbang didampingi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Syafruddin dan Wakil Ketua DPR F-PDIP Utut Adianto. Jadi, menurutnya, kedatangan Puan juga bisa dimaknai untuk mendinginkan suhu politik persaingan Megawati dengan SBY.

"Memang yang menarik itu justru yang menemani Puan itu Pak Syaf sama Pak Utut, makanya jadi menarik. Tapi intinya ini mendinginkan suhu politik antara dua kubu dan persaingan antara SBY sama Bu Mega. Jadi artinya, selain pertemanan, ini juga membawa misi-misi politik, " kata Hendri saat dihubungi terpisah. *

Komentar