nusabali

KMHDI Gelar Aksi Damai di Patung Kuda

  • www.nusabali.com-kmhdi-gelar-aksi-damai-di-patung-kuda

Ratusan kader Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) melakukan Aksi Damai di depan patung Arjuna Wiwaha atau lebih dikenal Patung Kuda, Jakarta Pusat.

JAKARTA, NusaBali
Menurut Ketua Presidium PP KMHDI I Kadek Andre Nuaba, Aksi Damai di ibukota Jakarta diisi berbagai acara seperti orasi dan musikalisasi.

"Musikalisasi berisikan kritikan terhadap pelaku politik di Indonesia menjelang pemilu. Yang membuat kader-kader kita sendiri. Sementara orasi, kami berikan kesempatan kepada setiap kader," ujar Andre kepada NusaBali, Jumat (22/3).

Korlap Aksi Damai Nasional Gede Hendra menambahkan, Aksi Damai dilakukan serentak oleh KMHDI di 20 provinsi dengan 51 titik. Aksi Damai dilakukan guna mewujudkan pemilu yang damai dan menjaga persatuan nasional serta melaksanakan demokrasi Pancasila untuk demokrasi yang demokratis.

"Aksi serentak ini berangkat dari kondisi politik Indonesia yang kian liar. Terlebih politik elektoral yang hanya cenderung menjadikan rakyat sebagai objek politik tahunan. Selain itu, juga angka partisipasi pemilu kian dikhawatirkan, khususnya dikalangan millennial yang sejatinya sebagai penerus etafet kepemimpinan bangsa," kata Gede Hendra.

Melalui Aksi Damai, KMHDI ingin memberi informasi kepada masyarakat bahwa pemilu bukan sebagai ajang saling memecah belah dan memperkeruh suasana dalam berbangsa dan bernegara. Apalagi hanya ajang untuk berebut kuasa saja.

"Lewat aksi ini, kami mengkampanyekan pemilu damai, bermartabat dan

mengedepankan nilai-nilai Pancasila. Aksi Damai ini merupakan gerakan moral atas kesadaran mahasiswa Hindu terhadap pentingnya peran pemuda mahasiswa dalam perpolitikan di Indonesia, karena pastisipasi pemuda dalam pemilu akan menentukan arah perpolitikan nasional dan nasib bangsa ke depan," jelas Gede Hendra.

Dalam Aksi Damai tersebut, KMHDI menyatakan lima sikap mahasiswa atau Panca Sima. Pertama, kembali ke demokrasi kerakyatan yang berdasarkan Pancasila. Kedua, pemilu harus mendorong rakyat untuk cerdas dalam berpolitik, karena esensi pemilu sepenuhnya untuk kepentingan rakyat bukan untuk kerabat apalagi korporat.

Ketiga mengimbau kepada rakyat untuk mengedepankan kepentingan bersama ketimbang larut dalam konflik beda pilihan. Ke empat, mendorong Kepolisian Republik Indonesia untuk lebih mengantisipasi konflik horizontal antar masyarakat sebagai imbas dari pemilu baik sebelum ataupun sesudah pelaksanaan pemilu.

Kelima, mendorong pelaksanaan pemilu damai dan menjaga persatuan nasional. Usai Aksi Damai, rombongan KMHDI menuju KPU Pusat untuk menyerahkan lima sikap tersebut. Mereka diterima oleh Komisioner KPU Pusat Viryan yang menangani Hubungan Masyarakat, Data Informasi dan Hubungan antar Lembaga.

KMHDI juga memberikan evaluasi kepada KPU, khususnya terkait upaya sosialisasi kepada pemilih pemula yang mereka nilai masih terlalu konvensional. Komisioner KPU Pusat Viryan pun, sangat berterimakasih atas masukan dari KMHDI.  *k22

Komentar