nusabali

Dinsos Bali Kunjungi KK Miskin di Samplangan

  • www.nusabali.com-dinsos-bali-kunjungi-kk-miskin-di-samplangan

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Bali Dewa Made Mahendra dan jajaran mengunjungi keluarga Dewa Made Kertha di Lingkungan/Kelurahan Samplangan, Gianuar, Jumat (22/3) siang.

GIANYAR, NusaBali

Kunjungan ini menyusul pemberitaan NusaBali tentang rumah KK miskin yang sempat tiga kali didata oleh jajaran Pemkab Gianyar, namun tak kunjung turun bantuan bedah rumah.

Mantan Karo Humas Pemprov Bali ini menilai bangunan Bale Daja dengan tiga 3 kamar yang dihuni tujuh orang itu, masih layak untuk ditempati. Hanya saja bagian atap bangunan, diakui tampak memprihatinkan. "Lantai dan dindingnya masih layak ini, tapi memang atapnya harus diperbaiki. Kerangkanya bambu, cukup berbahaya nanti karena mudah rapuh, sedih juga lihatnya," ungkapnya.

Dewa Mahendra pesimis, keluarga ini dapat bantuan bedah rumah. Sebab ada 14 kriteria yang harus dipenuhi untuk bisa dapat bantuan bedah rumah. "Program bedah rumah harus tepat sasaran, kalau memang tidak memenuhi kan tidak mungkin dipaksakan," jelasnya. Maka dari itu, pihaknya pun menggugah kepedulian masyarakat. Termasuk dirinya secara pribadi mengaku akan membantu untuk perbaikan atap Bale Daja tersebut. "Nanti saya akan kesini lagi, agar bagus atapnya rumah ini," ujarnya kepada anak Dewa Kertha yang mengalami gangguan penglihatan, Dewa Arisudewa, 29.

Dewa Mahendra juga menyerahkan bantuan sembako. Terkait kondisi Dewa Arisudewa yang menderita parasit darah pada bagian mata, Dewa Mahendra menyarankan agar berobat ke RS Mata Bali Mandara. Namun Dewa Arisudewa mengaku sudah pernah berobat di RS itu, namun tidak ada perubahan. "Disarankan berobat tiga bulan, tapi setelah jalan dua bulan tidak ada perubahan, maka saya putuskan berhenti. Sebab sulit juga bolak balik Gianyar - Denpasar," ujarnya.

Karena tak bisa melihat, Dewa Arisudewa tidak bisa bekerja. Bahkan untuk ke kamar mandi harus diantar. Dewa Arisudewa yang baru menikah dan dikaruniai balita usia tiga bulan ini, pernah tertipu pengobatan herbal. "Karena stop berobat di rumah sakit, saya coba obat herbal. Tapi setelah bayar Rp 3 juta sama agennya, obatnya gak ada," ungkapnya. Sebelumnya diberitakan, rumah Dewa Arisudewa sudah tiga kali didata oleh pihak Pemkab Gianyar sejak 2015, namun tak kunjung dapat bantuan bedah rumah. *nvi

Komentar