nusabali

Pasemetonan Pande Pelopori Upakara yang Sederhana

  • www.nusabali.com-pasemetonan-pande-pelopori-upakara-yang-sederhana

Sukseskan Panca Wali Krama Ida Batara Turun Kabeh

DENPASAR, NusaBali

Pelaksanaan karya agung Panca Wali Krama Ida Batara Turun Kabeh sekaligus Nubung Pedagingan lan Ngenteg Linggih di Pura Catur Lawa Penataran Pande,Ratu Bagus Pande Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, pada Purnama Kadasa, Buda Wage, Wuku Menail, Rabu (20/3) lalu berjalan labda karya (sukses). Saat Ida Batara kehatur nyejer sampai 12 April 2019 mendatang dipastikan umat yang nangkil akan terus mengalir. Dibalik suksesnya kegiatan karya agung tersebut Pasemetonan Mahasemaya Warga Pande pelopori pelaksanaan upacara yang sederhana namun sesuai dengan sastra agama.

Hal itu diungkapkan Yajamana Karya (Ketua Umum) Panitia Karya I Wayan Sutena, di Denpasar, Jumat (22/3). Sutena mengatakan, pelaksanaan karya ageng (besar) memerlukan biaya yang tidak sedikit. Namun Pasemetonan Pande kini mendorong penyederhanaan upakara, tidak mahal, namun memenuhi dan sesuai dengan sastra Agama. “Upakara Panca Wali Krama Ida Batara Turun Kabeh ini sudah banyak kita lakukan penyederhanaan, supaya tidak memberatkan umat dari sisi biaya. Namun tetap memenuhi dan sesuai dengan sastra agama. Karena prinsip kita beragama itu tidak mahal,” ujar anggota DPRD Bali dapil Kabupaten Klungkung ini.

Sutena mengatakan, eedan karya (rangkaian) upacara Panca Wali Krama yang sudah dilaksanakan dengan lancar ini sukses karena gotong-royong pasemetonan. Penyederhanaan juga memiliki makna bahwa upakara itu adalah persembahan suci tulus iklas. “Ini sangat dalam nilainya, memiliki makna mulia untuk keselamatan semeton, menjaga persatuan krama, selalu eling (ingat) dengan Ida Batara, melaksanakan bhisama leluhur melalui menyederhanaan upakara dan tidak memberatkan krama. Yang penting atas dasar pikiran yang suci dan tulus iklas,” ujar Sutena.

Pasemetonan dalam menyiapkan upacara Panca Wali Krama secara bahu membahu ngayah sejak persiapan dilaksanakan. Mulai pembentukan panitia, pembangunan rehab meru tumpang telu (tingkat tiga), rehab bale gong, bale pesanekan, mlaspas dan nedunang ida batara, melasti ke Pantai Watu Klotok, nubung pedagingan, mepepada, nuwek segala binatang suci di Pura Penataran Agung Pajenengan Ratu Pande. “Segala biaya yang dihabiskan ini merupakan sumbangan yasa kerthi semeton dari seluruh Indonesia. Rangkaian kegiatan dilakukan pembangunan tugas oleh Maha Semaya Warga Pande dari Kabupaten Karangasem, Klungkung, Kota Denpasar, dibantu dari semeton kabupaten yang lain,” ujar Sutena.

Adapun biaya diperkirakan menghabiskan kurang lebih Rp 600 juta. Sementara bertindak selaku panitia adalah Purohita Ida Sinuhun Sira Mpu Dharma Dasi, dari Griya Tamanbali, Tapini Sinuhun Mpu Galuh, Sira Mpu Tegak, Prof Dr  Made Surada, Dr Pande Wayan Renawati, SH. Pengrajeg Karya Kompyang Wisastra Pande, Penasehat Jro Mangku Wayan Suteja Neka, Jro Gde Pande Sudarta, Mangku Krisna. *nat

Komentar