nusabali

Disdikpora Bangun dan Rehab 14 Gedung Sekolah

  • www.nusabali.com-disdikpora-bangun-dan-rehab-14-gedung-sekolah

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar tahun 2019 ini merencanakan pembangunan dan perehaban 14 gedung sekolah dengan anggaran diperkirakan sekitar Rp 40 miliar.

DENPASAR, NusaBali

Pembangunan gedung tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ruang kelas yang selama ini beberapa sekolah masih menggunakan dua shift untuk belajar mengajar.

Kepala Disdikpora Kota Denpasar, I Wayan Gunawan, saat dikonfirmasi, Senin (18/3) mengungkapkan, 14 sekolah tersebut meliputi 8 unit gedung baru sekolah SD, satu sekolah SMP Negeri 13 Denpasar, satu sekolah TK dan 4 unit perehaban sekolah yang gedungnya sudah mengalami kerusakan. Pembangunan tersebut akan dilakukan setelah lelang tender yang saat ini sudah berada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

Dikatakannya, saat ini pihaknya terus mengupayakan untuk penambahan kelas baru bagi sekolah-sekolah yang kekurangan kelas. Gunawan mengatakan, hal itu sebagai antisipasi semakin meningkatnya siswa baru yang akan masuk sekolah baik SD maupun menuju jenjang SMP. Hal itu menjadi pertimbangan kenapa pihaknya terus melakukan pembangunan yang akan berlanjut setiap tahunnya.

Gunawan mengaku untuk TK saat ini pihaknya akan membangun di Jalan Gunung Lumut (Desa Padangsambian Kelod), di lahan pemerintah dengan luas 8 are. "Ini kan nambah terus rombongan belajarnya. Jadi kita persiapkanlah itu, apalagi ada dua shift kan banyak sekolah yang menerapkan itu karena kekurangan ruang kelas. Jadi kita antisipasi dengan pembangunan. Untuk SMPN 13 Denpasar itu benar-benar baru, jadi pembangunannya keseluruhan," ungkap Gunawan.

Selain itu, Gunawan mengatakan, pihaknya juga kedepannya akan menyesuaikan pada rombongan belajar. Setiap tahunnya kemungkinan ada penambahan di masing-masing sekolah SD maupun SMP dalam zonasi. "Antisipasi tetap kita lakukan, khusus SD itu yang paling banyak memerlukan ruang kelas. Soalnya kan banyak itu anak-anak yang baru mau masuk sekolah. Kalau TK cukup satu atau dua kelaslah dulu," ungkapnya.

Selain antisipasi ruang kelas, pihaknya juga tetap memantau guru kelas yang kurang. Jika memang ada sekolah yang kekurangan guru kelas, pihaknya juga akan menambah guru dari perekrutan guru kontrak. Sebab sebelumnya, guru yang lolos dalam CPNS belum bisa memenuhi kebutuhan guru saat ini. "Kalau butuh guru kelas kami akan tambah juga nanti. Jadi kita kembali lihat kondisi rombongan belajar nanti apakah ada tambahan atau tidak," ujarnya. *mi

Komentar