nusabali

Dinkes Alokasikan Rp 2,2 M untuk Insektisida Fogging

  • www.nusabali.com-dinkes-alokasikan-rp-22-m-untuk-insektisida-fogging

Sudah ada 30 rekanan yang berminat mengikuti lelang pengadaan bahan kimian fogging yang tertera di LPSE Badung.

MANGUPURA, NusaBali

Demi mencegah berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah dengue (DBD), Dinas Kesehatan (Dinkes) Badung menggelontorkan anggaran sebesar Rp 2,2 miliar untuk pengadaan bahan kimia fogging. Pengadaan tersebut sudah masuk dalam tahap lelang di layanan pengadaan secara elektronik (LPSE). Hingga Jumat (15/3) telah ada 30 rekanan yang berminat mengikuti lelang.

Kepala Dinkes Badung dr I Gede Putra Suteja, mengatakan pengadaan bahan kimia untuk fogging rutin setiap tahun. “Nanti bahan kimia atau insektisida ini digunakan untuk penyemprotan ke semua desa/kelurahan di Kabupaten Badung, termasuk juga di perkantoran,” ungkapnya, Sabtu (16/3).

Adapun anggaran untuk pengadaan bahan kimia untuk kegiatan fogging mencapai Rp 2,2 miliar. Saat ini bahkan tengah dalam proses lelang hingga Senin (18/3) hari ini. Hingga Jumat (15/3) sudah ada 30 rekanan yang menyatakan berminat atas proyek ini.

Menurut dr Suteja, fogging yang akan digalakkan ini dilakukan oleh lima regu, yakni regu fogging Puskesmas Kuta Selatan, Puskesmas Kuta I, Puskesmas Kuta II, Dinas Kesehatan Badung, dan Puskesmas Kuta Utara.

Dijelaskannya, untuk di wilayah Kecamatan Kuta Selatan dilakukan fogging oleh regu fogging Puskesmas Kuta Selatan. Di Kecamatan Kuta (Kuta, Tuban, Kedonganan) dilakukan oleh Regu Puskesmas Kuta I, sedangkan Kecamatan Kuta (Legian, Seminyak) dilakukan oleh Regu Puskesmas Kuta II. Untuk di Kecamatan Mengwi, Abiansemal, dan Petang dilakukan oleh Regu Fogging Dinas Kesehatan, dan Kecamatan Kuta Utara dilakukan oleh Regu Fogging Puskesmas Kuta Utara.

“Tapi selain di puskesmas, kami juga bergerak langsung sesuai kebutuhan masyarakat,” ungkapnya. Menurutnya alat fogging yang ada di Dinkes Badung saat ini berjumlah 25 unit.

Adapun pelaksanaan fogging ada dua jenis, menurut dr Suteja, yakni fogging ULV dan fogging fokus. Fogging ULV dilaksanakan sebelum masa penularan (SMP). Biasanya menggunakan mesin besar di atas mobil dan jangkauan penyemprotan hanya jalan-jalan besar. Sementara, untuk kegiatan fogging fokus dilaksanakan setiap ada kasus DBD.

Sekadar mengingatkan, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Badung, sepanjang tahun 2018 tercatat 324 kasus. Jumlah ini menurun ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Pada 2017 sebanyak 941 kasus, dan tahun 2016 sebanyak 3.949 kasus.

Kasus terbanyak pada tahun 2018 terjadi di kecamatan Mengwi sebanyak 118 kasus, Kecamatan Kuta Utara sebanyak 70 kasus, Kecamatan Abiansemal 59 kasus, Kecamatan Kuta Selatan 52 kasus, Kecamatan Kuta 15 kasus, dan Kecamatan Petang ada 10 kasus. Total kasus DBD pada 2018 sebanyak 324 kasus dengan satu orang meninggal. *asa

Komentar