nusabali

Pastika Tanggapi Aksi Penembakan Selandia Baru

  • www.nusabali.com-pastika-tanggapi-aksi-penembakan-selandia-baru

’Kita Harus Introspeksi, Kenapa Radikalisme Terus Muncul’

DENPASAR, NusaBali

Aksi penembakan di dua masjid Selandia Baru yang menewaskan 49 orang, membuat prihatin mantan Ketua Tim Investigasi Bom Bali 2002, Komjen Pol (Purnawirawan) Made Mangku Pastika.

“Kita prihatin dan kita sayangkan (penembakan) itu terjadi di tengah-tengah semua bangsa menciptakan perdamaian,” katanya di sela-sela Dharma Santhi Nyepi Tahun Saka 1941, di Sekar Tunjung Centre Jalan Gatot Subroto Timur, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, Minggu (17/3).

Pastika pun mengajak tokoh agama, tokoh masyarakat agar melakukan upaya dalam mencegah paham radikalisme yang masih terus hidup dan bermunculan.

Kata dia, aksi terorisme dengan latarbelakang paham radikal terus terjadi karena ada kegagalan dalam memperbaiki watak masyarakat. “Ada yang salah dengan hidup kita. Tokoh agama dan tokoh masyarakat harus waspada ini. Coba dicek lagi. Ini pelakunya anak-anak muda. Kita prihatin dan ini membangunkan kita semua dan harus instropeksi diri. Apa yang salah dengan sistem kita. Apa ada yang salah?” ujar President World Hindu Parisad ini.

Menurut mantan Gubernur Bali dua periode(2008-2013 dan 2013-2018) ini, penindakan terorisme selama ini sudah tegas oleh penegak hukum. “Tetapi kewaspadaan harus terus ditingkatkan,” tegas alumni Akpol 1974 yang sempat menjadi Kapolda di NTT, Papua, dan Bali ini.

Pastika mengakui tidak mudah untuk menemukan paham radikalisme. “Tidak mudah membaca pikiran orang. Kan susah baca pikiran. Bertetangga juga baik, tetapi kan tidak bisa dibaca pikirannya. Ya sekarang ahli jiwa, tokoh agama, ahli sosialogi berperan sekarang,” tegas calon DPD RI dapil Bali di Pileg 2019 ini.

Sementara itu, Dalam Dharma Santhi Nyepi kemarin sejumlah tokoh-tokoh hadir di STC. Seperti, Prof Dr LK Suryani, akademisi yang mantan Tim Ahli Pemprov Bali Prof Dr Dewa Ngurah Suprapta, sejumlah mantan birokrat Pemprov Bali di era Gubernur Bali Made Mangku Pastika, relawan Bali Mandara hingga kalangan sulinggih dan pemangku.

Sulinggih Ida Acharya Agni Yogananda yang waktu walaka bernama (Putu Alit Bagiasna) dalam dharmawacananya meminta kepada Mangku Pastika selaku tokoh Hindu dan President World Hindu Parisad bisa membangun pendidikana karakter kepada generasi Hindu Bali dan dunia. “Pendidikan karakter itu sangat penting dalam membangun kehidupan yang lebih baik. Apalagi Pak Mangku Pastika sudah sering menyampaikan bagaimana kita beragama Hindu itu untuk kehidupan yang lebih baik. Hindu for a Better Life,” ujarnya. *nat

Komentar