nusabali

Kerusakan Akibat Gempa Lombok Akan Dibantu BPBD Provinsi Bali

  • www.nusabali.com-kerusakan-akibat-gempa-lombok-akan-dibantu-bpbd-provinsi-bali

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan mendapatkan angin segar, kerusakan akibat dampak gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan dibantu BPBD Provinsi Bali.

TABANAN, NusaBali
Kepala BPBD Tabanan I Gusti Ngurah Made Sucita, menjelaskan setidaknya ada 68 titik kerusakan kategori ringan dan berat yang dibantu Provinsi Bali. “Kemarin ada SK bahwa kerusakan yang diakibatkan gempa Lombok dibantu pemprov,” ujar Sucita, Minggu (17/3).

Dan saat ini 68 titik yang akan dibantu masih pada tahap melengkapi proposal. Pihaknya telah menyampaikan ke desa lewat kecamatan agar proposal segera dilengkapi. “Proposalnya, pihak desa yang membantu membuat,” imbuhnya.

Agar cepat terealisasi, Sucita mengaku menarget proposal bisa diselesaikan akhir Maret ini. Dan diperkirakan pertengahan April, bantuan cair lewat rekening yang bersangkutan. “Sekarang kami gencar serukan agar desa segera membantu menyelesaikan proposal tersebut,” katanya.

Sucita melanjutkan dampak dari gempa Lombok tujuh bulan lalu, kerusakan terjadi di wilayah Desa Jatiluwih dan Wangaya Gede Kecamatan Penebel. Kemudian di Desa Luwus, Desa Batunya, dan Desa Baturiti Kecamatan Baturiti. Lalu ada di Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, dan terkhir di Desa Bajera Utara, Kecamatan Selemadeg. “Yang terdampak adalah sebagian besar bangunan rumah dan merajan,” katanya. Menurutnya, besarnya kerugian yang ditimbulkan bervariasi.

Mengenai bantuan sosial yang ada di BPBD Tabanan, sebelumnya Sucita menyatakan di 2019 BPBD mendapat anggaran Rp 1,9 miliar. Nominal anggaran tersebut sama dengan anggaran bantuan sosial tidak terencana pada tahun 2018.

Karena banyak bencana, BPBD mengusulkan tambahan anggaran di APBD Perubahan 2018 didapat dana sebesar Rp 900 juta sehingga total anggaran yang didapat Rp 2,8 miliar. Namun anggaran tersebut juga tidak bisa untuk menangani seluruh bencana di tahun 2018 karena keburu habis. Dan secara otomatis anggaran yang didapat di tahun 2019 juga untuk mengcover bencana di tahun 2018.

Sucita mengatakan tahun 2019 BPBD Tabanan mendapat anggaran bencana sosial tidak terencana sebesar Rp 1,9 miliar. Anggaran ini sama dengan anggaran yang diterima tahun 2018. “Segitu kami peroleh, belum ada penambahan,” ujarnya, Kamis (14/3).

Dikatakan anggaran itu digunakan untuk merealisasikan proposal di 60 titik dari 85 kerusakan akibat bencana alam. Jumlah kerusakan 60 titik yang akan dibantu dari November 2018 sampai dengan awal Januari 2019. “Ya, dari 60 titik yang akan dibantu, ada kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana tahun 2018,” imbuhnya.

Sucita melanjutkan total 60 titik bantuan yang akan disalurkan dan diperkirakan cair April 2019 tersebut rinciannya, 27 titik untuk kerusakan individu dengan nilai bantuan Rp 268 juta, dan 33 titik bantuan untuk kelompok masyarakat dengan total nilai bantuam Rp 1.176.000.000. Sehingga total bantuan yang akan diserahkan sekitar Rp 1,4 miliar. “Jadinya dari Rp 1,9 miliar di tahun 2019, sisa anggaran hanya mencapai Rp 456 juta,” kata Sucita.

Bahkan sisa anggaran Rp 456 juta tersebut juga akan digunakan BPBD Tabanan mengcover bencana dari bulan Januari 2019 sampai 14 Maret 2019 yang berjumlah 46 titik. Sehingga belum habis bulan di 2019 BPBD akan nihil anggaran bencana tak terencana.

Mengatasi hal tersebut, seperti tahun sebelumnya Sucita mengajukan di anggaran perubahan. “Selain menggunakan anggaran APBD, kami juga tetap mengusulkan bantuan penanganan ke provinsi agar bisa dibantu,” tandasnya. *d

Komentar