nusabali

3 Wisatawan Tewas, 17 Terluka

  • www.nusabali.com-3-wisatawan-tewas-17-terluka

Longsor di Air Terjun Pasca Gempa Lombok Kemarin

MATARAM, NusaBali

Gempa berkekuatan 5,8 SR yang mengguncang Lombok Timur, NTB, Minggu (17/3) sore, menimbulkan petaka di Air Terjun Tiu Kelep, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara. Ada 40 wisatawan yang jadi korban longsor di air terjun pasca gempa. Tiga (3) orang di antaranya tewas, sementara 17 korban lainnya terluka.

Wisatawan yang jadi korban longsor di Air Terjun Tiu Kelep itu didominasi 22 wisman asal Malaysia. Ada pula sejumlah wisatawan domestik domestik. Dua dari tiga korban tewas sudah diketahui identitasnya, masing-masing Tai Sieu Kim, 56 (wisatawan asal Malaysia) dan Tomy, 14 (warga Senaru, Lombok Utara, NTB). Sementara satu korban tewas lagi belum diketahui identitasnya.

Sedangkan 13 wisatawan asal Malaysia yang terluka, dilarikan ke Puskesmas terdekat. Mereka masing-masing Gurut Antariksa, 17 (laki), Tan Cing Chuan, 62 (laki), Lim Sai Wah, 56 (laki), Pam Kiam Foo, 56 (perempuan), Ong Lee Jye, 56 (perempuan), Wong Siew Lin, 56 (perempuan), How Geok Lan, 56 (perempuan), Shen Pek Chan, 56 (perempuan), Phua Poh Cuat, 56 (perempuan), Lee Chai Bang, 57 (laki), Lim Ching Kau, 62 (laki), Phan Tin Fan, 56 (laki), dan Taw Siewkim, 56 (perempuan).

Selain wisatawan Malaysia, ada 4 warga lokal yang terluka dalam bencana longsor di air terjun ini. Mereka adalah Edi Rustaman, 30 (warga Dusun Dasan Tengah Barat, Desa Sembalun, Kecamatan Bayan, Lombok Utara), Beri, 16 (warga Dusun Kendang Luar, Desa Sembalun), Hamzani, 28 (warga Kecamatan Jerowaru, Lombok Utara), dan Rendi, 18 (warga Lendang Luar, Desa Sembalun).

Juru Bicara Kantor SAR Mataram, I Gusti Lanang Wisnuwandana, menyataan pihaknya kesulitan mengevakuasi korban yang masih terjepit bebatuan berukuran besar, karena kondisi hujan lebat, Minggu sore. Kondisi cuaca yang kurang bersahabat tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan longsor susulan, sehingga seluruh tim diminta naik dan meninggalkan lokasi Air Terjun Tiu Kelep.

"Sekitar pukul 18.30 Wita (kemarin petang, Red), seluruh Tim SAR gabungan sudah berada di pintu masuk air terjun. Mereka menginap di sekitar lokasi sambil membahas upaya evakuasi korban esok hari (pagi ini) dan pencarian lanjutan untuk memastikan tidak ada korban lainnya," ujar Lanang Wisnuwardana seperti dikutip detikcom, tadi malam.

Untuk mencapai lokasi Air Terjun Tiu Kelep, memakan waktu sekitar 45 menit dari Jalan Raya Senaru. Wisatawan harus melintasi jalan setapak yang di kiri kanannya terlihat bekas longsoran akibat gempa pada Juli dan Agustus 2018 lalu.

Gempa yang bikin petaka di Air Terjun Tiu Kelep, Minggu kemarin, terjadi sore sekitar pukul 15.07 Wita. Berdasarkan analisa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada pada koordinat 8,30 Lintang Selatan dan 116,60 Bujur Timur, dengan kedalaman 10 km. Pusat gempa berada di laut dalam jarak 24 km timur laut Lombok Timur atau 36 km timur laut Lombok Utara. *

Komentar