nusabali

Paman-Ponakan 9 Jam Bergelantungan di Rumpon

  • www.nusabali.com-paman-ponakan-9-jam-bergelantungan-di-rumpon

Dihantam Gelombang Saat Melaut di Perairan Desa Sukadana

AMLAPURA, NusaBali

Ketua Kelompok Nelayan Bakti Rahayu, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Karangasem, I Nyoman Radin, 34, dan keponakannya, I Gede Putu Sentana, 21, dihantam gelombang pasang di perairan Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, Jumat (15/3) pukul 21.00 Wita. Beruntung, paman dan keponakannya ini berhasil dieva-kuasi petugas gabungan dalam kondisi selamat dari maut, Sabtu (16/3) pagi pukul 06.00 Wita, setelah 9 jam bergelantungan di rumpon.

Korban Nyoman Radin dan Gede Putu Sentana awalnya melaut bersama 7 nelayan lainnya dari Kelompok Nelayan Bakti Rahayu, Jumat sore pukul 16.00 Wita. Pa-man dan keponakannya ini naik satu jukung, sementara 7 nelayan lainnya menggu-nakan jukung berbeda. Ketika mulai melaut, cuaca di laut cukup bersahabat. Sete-lah bergerak sejauh 17 mil lepas pantai, Jumat malam pukul 20.00 Wita, cuaca ti-ba-tiba memburuk, disertai angin kencang dan gelombang tinggi 2-3 meter.

Walhasil, jukung fiber bermesin tempel 15 PK yang dinaiki Nyoman Radin dan keponakannya terombang-ambing oleh gelombang, hingga dua cedik (sayap)-nya patah. Selanjutnya, tali jangkar jukung putus sekitar pukul 21.00 Wita. Saat itu pula, sang keponakan disuruh Nyoman radin mendekati rumpon untuk mengikat-kan tali jangkar, agar jukungnya tidak lepas.

Selanjutnya, mereka berenang sedjauh 10 meter menuju rumpon yang berada di perairan Desa Sukadana, untuk berlindung. Berkat berpegangan di rumpon itu se-lama semalaman, Nyoman Radin dan Gede Sentana selamat dari maut.

Sebelum dievakuasi petugas gabungan, sempat datang seorang nelayan, I Nyoman Pasek, menunggui korban di rumpon. Nyoman Pasek sendiri sulit memberikan per-tolongan, karena gelombang malam itu cukup ganas. Nyoman Pasek kemudian di-minta korban Nyoman Radin agar memberitahukan musibah ini kepada keluarga-nya yang tinggal di Banjar Tirtasari, Desa Tianyar Barat.

Maka, nelayan Nyoman Pasek pun menyampaikan kabar ini kepada kakak korban Nyoman Radin, yakni I Made Suma, 46, Jumat malam pukul 23.30 Wita. Selanjut-nya, Made Suma meneruskan laporan itu ke Pos Pencarian dan Pertolongan Ka-rangasem.

Berdasarkan laporan itu, Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem berkoordinasi dengan Pos Pol Air Polda Bali di Desa Sukadana, Sat pol Air Polres Karangasem, dan BPBD Karangasem. Petugas gabungan akhirnya mengevakuasi korban Nyoman Radin dan keponakannya, Gede Sentana, Sabtu pagi pukul 06.30 Wita. Korban baru tiba di Pantai Banjar Lebah, Desa Sukadana, sekitar pukul 09.30 Wita.

KBO Sat Pol Air Polres Karangasem, Ipda I Made Darsa, ikut terjun mengevakuasi korban bersama anggotanya, Sedangkan Koordinator Pos Pencarian dan Pertolong-an Karangasem, I Gusti Ngurah Eka, serta Kasat Pol Air Polres Karangasem AKP I Made Wartama, dan Sekretaris Pelaksana BPBD I Putu Eka Putra Tirtana meman-tau di bibir pantai.

Setiba di pantai, Nyoman Radin disambut pelukan haru oleh sang istri, Ni Nyoman Eka Widiati, 32. Bibi dari korban Nyoman Radin, Ni Ketut Mustiada, juga hadir di pantai bersama sejumlah kerabatnya. "Semalaman kami tidak bisa tidur setelah dengar kabar suami mengalami musibah di tengah laut. Kami dapat kabar musibah itu Jumat malam pukul 23.30 Wita," tutur istri korban, Nyoman Eka Widiati.

Sementara itu, Nyoman Radin mengaku bersyukur bisa selamat dari maut mengi-ngat terjangan gelombang yang begitu ganas. Dia juga berterima kasih kepada petu-gas gabungan yang telah mengevakuasinya ke darat. "Gelombangnya benar-benar ganas. Syukur kami dengan cepat bisa berlindung di atas rumpon," cerita Nyoman Radin.

Menurut Nyoman Radin, secara fisik dirinya baik-baik saja, sama sekali tidak me-rasa kelelahan. "Hanya saat mengikat tali di rumpon saja, kami berdua sempat harus berendam di laut. Setelah berada di atas rumpon, kami tidak kena air. Kami hanya berupaya jangan sampai lepas dari pegangan, karena terus digoyang gelom-bang," jelas ayah dua anak ini. *k16

Komentar